Inilah Hewan-hewan yang Punah di Masa Hidup Kita (Bagian 1)


Naviri Magazine - Tidak semua kepunahan hewan terjadi bertahun-tahun lalu atau berabad-abad lalu. Meski ada banyak hewan yang punah sekian juta tahun lalu, seperti dinosaurus, namun bukan berarti kepunahan hewan berhenti. Di masa kita hidup sekarang ini, berbagai jenis hewan terus punah, dengan berbagai sebab dan alasan.

Jika kepunahan hewan semacam dinosaurus terindentifikasi karena fosil-fosil yang ditemukan, kepunahan hewan di masa sekarang terdokumentasi berkat adanya catatan para ilmuwan atau orang-orang yang memiliki kepedulian terhadap dunia hewan. Berikut ini hewan-hewan yang punah di masa kita, yang sempat terdokumentasi.

Harimau Tasmania (Thylacine)

Thylacine adalah harimau Tasmania terakhir yang mati di Hobart Zoo, di Tasmania, pada 7 September 1936. Hewan yang diberi nama Benjamin itu diperkirakan mati karena terabaikan setelah terkunci di luar kandangnya selama cuaca ekstrim.

Penyebab terbesar kepunahan mereka di alam liar adalah perburuan besar-besaran yang dilakukan pemerintah Tasmania pada tahun 1888-1909, yang menganggap harimau Tasmania sebagai ancaman bagi ayam dan domba. 

Harimau Tasmania liar terakhir dibunuh oleh seorang petani bernama Wilf Batty pada tahun 1930, setelah melihat hewan tersebut berada di sekitar kandang ayamnya.

Katak emas (Golden Toad)

Catatan pertama tentang katak emas adalah dari herpetologis Jay Savage pada tahun 1966, dan penampakan terakhir spesies ini terjadi pada tahun 1989. Hewan berwarna jingga keemasan ini berasal dari hutan hujan tropis di sekitar Monteverde, Costa Rika.

Diyakini, katak emas bukan satu-satunya spesies yang hilang dalam 40 tahun terakhir, tetapi hanya salah satunya. Amfibi fluorescent itu pertama kali ditemukan di ketinggian punggung bukit Costa Rika, tetapi polusi dan iklim serta infeksi kulit jamur menjadikan spesies ini punah.

Quagga

Quagga adalah varietas unik dari zebra. Tubuhnya memiliki garis-garis yang terdapat di bagian depan, dengan warna belang rambutnya yang bertransisi menuju cokelat muda atau cokelat di sepanjang belakang dan perut, hingga menjadi putih di sepanjang kaki. 

Corak kulitnya yang unik itu menjadikan quagga sebagai target para pemburu, dan quagga liar terakhir diperkirakan dibunuh pada akhir tahun 1870. Spesies ini punah pada 12 Agustus 1883, ketika spesimen terakhir mati di sebuah kebun binatang di Amsterdam, Belanda.

Zanzibar leopard

Macan tutul Zanzibar atau Zanzibar leopard adalah satu dari beberapa subspesies macan tutul di Zanzibar. Hewan ini adalah penghuni alami kepulauan Zanzibar, Tanzania. Masih belum jelas apakah kucing besar ini secara teknis punah, namun kata penduduk sekitar ada penampakannya sesekali meski belum dapat dikonfirmasi.

Penyebab kepunahan hewan ini mungkin terdengar unik. Para penduduk setempat mempercayai bahwa macan tutul ini adalah simpanan penyihir, sehingga hewan-hewan itu pun diburu dengan agresif untuk dimusnahkan. Parahnya, pemerintah setempat juga mengkampanyekan hal itu karena macan tutul tersebut dianggap sebagai predator berbahaya. 

Pada pertengahan tahun 90-an, upaya konservasi atas hewan itu mulai dibicarakan, namun upaya itu dianggap terlalu kecil dan telah sangat terlambat. Pada tahun 1996, hewan ini pun dipercaya telah punah.

Po’ouli

Po’ouli adalah spesies burung yang merupakan penduduk asli Maui, Hawaii. Disebut pula Black-faced honeycreeper, burung ini ditemukan pertama kali pada tahun 1970-an. 

Namun, populasinya terus menurun drastis, dan tinggal sisa tiga ekor pada tahun 1997. Upaya mengawinkan burung ini dengan burung-burung yang tersisa tidak berhasil, dan akhirnya spesies ini dinyatakan punah secara resmi tujuh tahun kemudian.

Penyebab kepunahan po’ouli adalah habitat yang kian menyempit, penyakit, predator, juga penurunan dalam sumber makanan.

Anjing laut Karibia

Anjing laut Karibia (Carribean monk seal) adalah satu-satunya anjing laut yang berasal dari laut Karibia dan teluk Meksiko. Jenis itu juga merupakan satu-satunya spesies dari anjing laut yang kepunahannya disebabkan oleh manusia, karena perburuan. 

Hewan itu secara resmi dinyatakan punah pada tanggal 6 Juni 2008, meski rekaman akhir tentang spesies tersebut dilakukan pada tahun 1952, di tepi sungai Serranilla—antara Honduras dan Jamaika.

Merpati penumpang

Semula, merpati penumpang (Ectopistes migratorius) adalah spesies merpati yang merupakan salah satu burung paling banyak di Amerika Serikat. Diperkirakan terdapat 5 milyar merpati penumpang di Amerika Serikat ketika Eropa mengkolonisasi Amerika Utara. Mereka hidup sebagai kawanan besar. 

Ketika melakukan migrasi, orang-orang pun dapat melihat kawanan merpati itu membutuhkan waktu berhari-hari di angkasa bersama jutaan kawanannya. Namun, setelah abad ke-19, spesies itu menjadi salah satu burung yang hampir punah.

Berkurangnya populasi merpati penumpang disebabkan oleh hilangnya habitat, ketika orang Eropa mulai memasuki daerah dalam. Namun, penyebab utama kepunahannya adalah ketika daging merpati tersebut dikomersialkan sebagai makanan murah untuk budak dan orang miskin pada abad ke-19. 

Seekor merpati penumpang yang dinamai Martha, diketahui sebagai merpati penumpang terakhir di dunia, yang mati pada 1 September 1914 di Cincinnati, Ohio.

Madeiran large white

Madeiran large white adalah kupu-kupu cantik berwarna putih yang ditemukan di lembah-lembah dan hutan Laurisilva, di kepulauan Madeira, Portugal. Kupu-kupu itu memiliki hubungan dekat dengan kupu-kupu Large white, yang banyak terdapat di seluruh Eropa, Afrika, dan Asia.

Kupu-kupu tersebut dinyatakan punah pada tahun 2007, dan dua penyebab utama kepunahannya adalah hilangnya habitat karena pembangunan, serta polusi dari pupuk pertanian.

Baca lanjutannya: Inilah Hewan-hewan yang Punah di Masa Hidup Kita (Bagian 2)

Related

Science 2321966173047109853

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item