Kisah Kebun Kurma dan Panen Rezeki yang Tidak Disangka-sangka


Naviri Magazine - Ketika Rasulullah SAW memerintahkan para sahabatnya untuk segera berangkat ke Tabuk untuk berperang menghadapi kaum kafir, mereka semua pun segera menyambutnya. Hanya beberapa orang sahabat yang tidak mengikuti peperangan tersebut, selain orang tua, para wanita, dan anak-anak, serta orang-orang munafik. 

Pada waktu itu, panen kurma hampir tiba, dan masa itu musim panas yang terik sedang melanda, sementara perbekalan dan persenjataan yang dimiliki sangat minim. Tetapi Rasulullah SAW dan para sahabatnya tetap berangkat berperang. 

Di waktu itulah keimanan dan pengorbanan para sahabat diuji. Orang-orang munafik mulai menyebarkan desas-desus dan menghasut para sahabat agar tidak meninggalkan kebun kurma mereka, dan tidak menyertai peperangan tersebut. Hasutan para munafiqin itu tidak hanya kepada para sahabat, tetapi istri para sahabat pun tidak luput dari hasutan mereka. 

Para munafiqin itu berkata, “Suami-suami kalian pergi ke Tabuk, sementara kurma di kebun-kebun kalian sebentar lagi ranum, siapakah yang akan mengurusnya? Mereka meninggalkan kesempatan yang bagus ini dan pergi meninggalkannya begitu saja.” 

Istri-istri para sahabat itu menjawab dengan keimanan mereka, “Pencari rezeki telah pergi, dan pemberi rezeki telah datang.” 

Pada masa itu, Rasulullah SAW dan para sahabat, dengan pertolongan Allah SWT, kembali dari peperangan dalam waktu yang sangat singkat. Allah SWT menjaga kebun-kebun kurma dan keluarga mereka. 

Tidak satu pun buah kurma yang telah masak itu jatuh dari tangkainya, panen mereka berlipat ganda hasilnya, dan harga kurma Madinah saat itu mencapai harga tertinggi sehingga para sahabat mendapatkan keuntungan yang banyak. 

Related

Moslem World 8355521399149104167

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item