Panduan Membeli Ponsel Second agar Aman dan Tak Bermasalah (Bagian 1)


Naviri Magazine - Membeli ponsel second hand atau bekas terkadang menjadi pilihan ketika orang hanya memiliki dana yang terbatas, atau bisa pula karena ponsel yang ingin dibeli sudah tak tersedia yang baru. Ada kalanya sebuah ponsel yang diproduksi dua tahun yang lalu sudah tak diproduksi lagi, dan akibatnya orang yang berminat dengan ponsel itu pun terpaksa harus membeli yang second jika menginginkannya.

Nah, kalau kebetulan Anda juga punya rencana untuk membeli ponsel second, ada baiknya kalau mencermati hal-hal berikut ini, agar rencana pembelian Anda tidak membuahkan penyesalan.

Hindari membeli ponsel BM

Apapun alasannya, sebaiknya hindari membeli ponsel second yang tergolong BM (black market). Sebagaimana yang Anda tahu, ponsel BM adalah ponsel yang bisa dikatakan ‘tidak resmi’ atau ponsel yang tidak memiliki garansi pabrik. 

Jika membeli ponsel BM yang dalam keadaan baru saja sudah berisiko, apalagi membeli ponsel second yang BM. Karenanya, hindari ponsel second yang BM, meskipun mungkin ditawarkan dengan harga yang rendah.

Kasus yang seringkali terjadi pada ponsel BM (khususnya yang second) adalah pada PCB (Printed Circuit Board) di ponsel tersebut. PCB ini memiliki jumper, dan seringkali terjadi kasus dimana jumper pada PCB sudah rusak atau tak berfungsi lagi. Akibatnya, ketika Anda baru menggunakan ponsel tersebut beberapa hari saja, terkadang Anda sudah harus mengeluarkan uang lagi untuk membiayai perbaikan atau penggantian jumper.

Selain itu, ponsel BM juga seringkali mengalami masalah ketika diinstal program flash yang asli. Lebih parah lagi, ponsel second BM juga memiliki kemungkinan kerusakan yang seringkali tidak bisa diperbaiki.

Periksa harganya terlebih dulu

Jangan terburu-buru mencari dan membeli ponsel second yang Anda inginkan kalau tak ingin tertipu. Bisa saja Anda menjadi korban penjual yang tak bertanggung jawab hanya karena Anda tidak tahu berapa harga sesungguhnya sebuah ponsel. Karenanya, sebelum Anda pergi kesana-kemari untuk mencari ponsel second yang Anda inginkan, sebaiknya cek dan lihat dulu berapa harga umum ponsel tersebut.

Mengetahui berapa harga umum sebuah ponsel tidak terlalu sulit. Anda bisa menanyakannya pada kawan-kawan Anda yang lebih tahu mengenai kondisi harga ponsel second, atau bisa pula dengan melihat di media-media yang khusus memberitakan ponsel. 

Situs-situs di internet juga banyak yang memberikan informasi mengenai perbandingan harga antara ponsel yang baru dengan ponsel yang second. Dengan mengetahui kisaran harganya terlebih dulu, Anda akan memiliki pegangan yang pasti, sehingga Anda tidak tertipu nantinya.

Periksa kecocokan nomor IMEI

Ini adalah sesuatu yang amat penting, namun seringkali tidak dilakukan oleh orang yang membeli ponsel second. Nomor IMEI (International Mobile Equipment Identity) adalah identitas sebuah ponsel yang tidak bisa disepelekan. 

Bila Anda membeli ponsel second, pastikanlah nomor IMEI ponsel tersebut cocok antara nomor IMEI yang ada di ponsel (biasanya ada di bagian dalam atau di belakang baterai) dengan nomor IMEI yang tertera di dus (pembungkus) ponsel.

Selain itu, periksa pula kecocokan antara nomor IMEI yang tercatat pada ponsel dengan nomor IMEI yang bisa Anda lihat di dalam program ponsel. (Masing-masing ponsel memiliki menu yang dapat digunakan untuk melihat nomor IMEI dari ponsel tersebut). 

Kalau Anda merasa bingung mencari menu untuk membuka nomor IMEI ponsel, gunakan saja tombol keypad dengan memencet *#06# kemudian OK. (Sebagian besar ponsel menggunakan kode tersebut untuk keperluan pengecekan nomor IMEI).

Apabila semua nomor IMEI yang ada cocok, berarti ponsel tersebut memang beres. Tetapi jika ada yang tidak cocok, maka sebaiknya urungkan niat Anda untuk membeli ponsel tersebut karena hampir dapat dipastikan akan menimbulkan masalah.

Periksalah kondisi fisik ponsel

Seringkali, ponsel second dijual dengan cara yang ‘menipu’, yakni dengan mengganti casing atau kulitnya. Akibatnya, secara kasatmata ponsel tersebut terlihat masih baru, padahal hanya casingnya saja yang baru. 

Karenanya, apabila bagian casingnya dapat dibuka, maka bukalah casing tersebut untuk dapat melihat bagian dalamnya. Cermati apakah ada yang terlihat cacat di dalam, apakah terlihat tanda kalau ponsel tersebut pernah diperbaiki, dan lain-lain. Yang lebih penting lagi, yakinkan diri Anda bahwa mesin ponsel itu masih asli dan bukan palsu atau pernah diganti.

Ketika ponsel dinyalakan, periksalah layar LCD-nya, apakah masih jernih dan terang, ataukah sebaliknya. Apakah LCD-nya masih dalam kondisi baik tanpa ada garis atau noda yang mengganggu, juga periksa apakah LCD tersebut asli ataukah sudah diganti (palsu).

Setelah itu, periksa kondisi keypad. Coba satu persatu keypad dan lihat apakah masing-masing tombol keypad tersebut masih berfungsi dan sesuai dengan fungsinya. Ada kalanya satu atau dua bagian keypad sudah tidak berfungsi, atau bisa pula sebuah keypad yang aslinya berfungsi mengetik tanda * (bintang) tapi malah memunculkan tanda lain di layar LCD. 

Selain itu, cobalah menekan sebuah tombol keypad selama berkali-kali, dan lihat apakah ponsel tersebut hang ataukah tidak. Apabila ponsel itu masih dalam kondisi bagus, penekanan berkali-kali terhadap satu tombol keypad tidak akan menyebabkan pengaruh apa-apa.

Terakhir, cobalah buka semua menu yang ada di ponsel itu, dan lihat apakah semuanya masih berfungsi; dari menu getar, menu kamera, ringtone, pemutar musik, sampai pada percobaan panggilan ke nomor telepon lain. Jika semuanya beres, berarti ponsel masih oke.

Baca lanjutannya: Panduan Membeli Ponsel Second agar Aman dan Tak Bermasalah (Bagian 2)

Related

Tips 8562595584976287627

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item