Diam-diam, Amerika Berhasil Ciptakan Senjata Pengendali Pikiran (Bagian 1)


Naviri Magazine - Di kalangan penganut teori konspirasi, ada kepercayaan kalau pemerintah Amerika Serikat secara rahasia mentransmisikan perintah untuk melakukan pembunuhan ke otak orang-orang tertentu. Walaupun teori ini terdengar absurd, namun belakangan diketahui kalau kepercayaan ini memiliki dasar yang cukup solid.

Ketika Sirhan Bishara membunuh senator Robert Kennedy, ia mengatakan kalau ada suara di kepalanya yang telah membuat ia membunuh. Ketika Mark David Chapman membunuh John Lennon, ia juga mengatakan hal yang sama.

Mungkin sebagian pembunuh memang mendengar suara iblis berbisik di telinga mereka, namun sebagian lagi mungkin memang mendengar perintah pembunuhan langsung dari Pentagon.

Pada tahun 2007 lalu, Steven R. Corman menulis di jurnal Comops sebagai berikut:

"Beberapa waktu yang lalu, di workshop pemerintahan, saya mendengar seseorang mendeskripsikan sebuah peralatan baru yang disebut ‘Suara Tuhan’. Peralatan ini disebut dapat beroperasi dari jarak jauh, dan dapat mengirimkan sebuah pesan hanya kepada pikiran satu orang. 

“Kisah yang saya dengar menyebutkan kalau peralatan ini diuji coba pada perang Irak dengan cara mengirim pesan kepada seseorang di dalam kelompok pemberontak yang dengan segera akan terlihat seperti orang kebingungan, melihat ke segala arah, dan mulai masuk ke dalam perdebatan panas dengan rekan-rekan lainnya yang tidak mendengar pesan itu. Pada saat mendengar kisah itu, saya menerimanya dengan perasaan skeptis."

Tentu saja, siapapun yang mendengar kisah seperti itu akan menerimanya dengan skeptis. Senjata luar biasa seperti yang dideskripsikan Corman sepertinya hanya ada di dalam kisah-kisah science fiction. Tetapi, senjata seperti itu ternyata benar-benar ada dan sedang dikembangkan oleh Pentagon. Jika Pentagon melakukan riset mengenai teknologi ini, tentu bukan demi perkembangan ilmu pengetahuan. Melainkan untuk alasan politik atau keamanan nasional.

Sebagian penganut teori konspirasi yang merasa diincar oleh pemerintah bahkan bertindak lebih jauh dengan mengenakan topi berbahan timah untuk menghalangi masuknya sinyal-sinyal pemerintah yang tidak diinginkan ke kepala mereka. Mungkin bagi kalian terdengar seperti orang tolol atau paranoia, tetapi tunggu sampai kalian mendengar kelanjutannya.

Pada tahun 1991, seorang ilmuwan Rusia spesialis pesan subliminal bernama Igor Smirnov pernah mengajukan sebuah teori untuk memberantas terorisme dengan cara memberikan pengaruh akustik ke dalam pikiran para tersangka. Ia bahkan mendemonstrasikan kepada para pengamat dari Amerika kalau transmisi suara infra yang berada di bawah ambang normal pendengaran manusia dapat memberikan pesan kepada otak manusia yang mengalir lewat tulang.

Ketika FBI menghadapi masalah dengan sekte sesat Branch Davidian, mereka berkonsultasi dengan Smirnov yang kemudian mengusulkan untuk mempengaruhi David Koresh, sang pemimpin sekte, dengan memberikan pesan subliminal lewat telepon. Salah satu ide yang diusulkannya adalah aktor Charlton Heston merekam suaranya secara subliminal untuk memberikan kesan sebagai "suara Tuhan" yang memerintahkannya untuk menyerah.

Tidak ada konfirmasi mengenai penggunaan ide Smirnov dalam menaklukkan David Koresh, namun sekarang kita tahu kalau ide penggunaan teknik pengendalian pikiran untuk menaklukkan musuh ternyata telah ada sejak lama. Walaupun demikian, tidak ada tanda-tanda kalau pemerintah Amerika Serikat tertarik mengeksplorasi metode ini dan menggunakannya dalam peperangan.

Namun, semua itu berubah pada tahun 2006. Pada tahun itu, seorang pria yang dianggap sebagai pengidap paranoid schizoprenic oleh para psikiater (karena ia percaya pemerintah secara diam-diam mentransmisikan suara-suara ke dalam pikirannya) mengajukan permintaan pengungkapan dokumen negara berdasarkan undang-undang keterbukaan informasi (freedom of information act).

Pria ini secara spesifik meminta pemerintah membuka informasi mengenai Microwave Auditory Effect, telepati dan hipnotis. Karena Pentagon juga terikat dengan undang-undang itu, mau tidak mau mereka membuka dokumen itu.

Halaman demi halaman dokumen tersebut mengungkapkan sebuah kenyataan kalau pemerintah Amerika telah menghabiskan jutaan dolar demi meneliti fenomena-fenomena yang sering dianggap sebagai pseudo sains seperti telephatic ray gun atau fevers laser yang bisa membuat korban mengalami disorientasi dan menjadi lebih tidak agresif.

Di salah satu bagian dokumen tersebut ditemukan kalau pemerintah Amerika juga mengadakan eksperimen untuk mengirimkan suara seseorang secara telepatik dengan menggunakan gelombang mikro jarak dekat!

Sekarang, para penganut teori konspirasi yang sering dianggap paranoid itu menjadi terlihat lebih waras! Kebanyakan orang bahkan tidak pernah tahu kalau pemerintah Amerika ternyata tertarik dengan hipnotis atau telepati.

Eksperimen yang disinggung di dalam dokumen itu adalah mengirimkan suara seseorang yang menyebutkan bilangan 1 sampai 10 ke pikiran sukarelawan yang berada di ruangan lain. Ini adalah bentuk sederhana dari apa yang dipercayai para penganut teori konspirasi. Jadi, bukan saja teknologi ini memungkinkan, tetapi pemerintah juga menelitinya.

Baca lanjutannya: Diam-diam, Amerika Berhasil Ciptakan Senjata Pengendali Pikiran (Bagian 2)

Related

Technology 1323690843304943936

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item