Fakta Ilmiah di Balik Terciptanya Bom Atom yang Menghancurkan Jepang


Naviri Magazine - Pada tahun 1905, Albert Einstein mempublikasikan Teori Relativitas. Berdasarkan teori ini, hubungan antara massa dan energi diekspresikan dengan persamaan E=(mc)^2, yang menyatakan bahwa jumlah energy (E) adalah sebanding dengan massa (m) dikalikan kuadrat kecepatan cahaya (c).

Sebuah partikel zat yang sangat kecil adalah ekuivalen dengan jumlah energi yang sangat banyak. Ironisnya, hal ini juga berarti bahwa 1 kg (2.2 lb) zat jika dikonversikan ke energi akan sama dengan energi yang dihasilkan dengan meledakkan 22 megaton TNT (Tri Nitro Toluena).

Pada tahun 1938, seorang ahli kimia Jerman, Otto Hahn dan Fritz Strassmann, membelah atom uranium menjadi dua bagian yang sama dengan penembakan neutron. Sebagai hasilnya, Lise Meitner—ahli Fisika Austria—dengan keponakannya, Otto Robert Fisch, menjelaskan proses fisi nuklir pada tahun 1939, yang menjadi dasar bagi pelepasan energi atom.

Saat uranium atau zat lain mengalami reaksi fisi, terbentuklah fragmen nuklir berpasangan dan mengeluarkan energi. Pada saat yang sama, inti atom akan memancarkan neutron berkecepatan tinggi, sama tipenya dengan partikel awal dalam pembelahan inti uranium.

Hal ini lantas memungkinkan pembelahan inti uranium sendiri, dengan reaksi berantai yang terus menerus menghasilkan energi lagi dan lagi.

Kedua reaksi fisi dan fusi bisa digunakan untuk menciptakan energi raksasa untuk tujuan penghancuran. Saat atom uranium-235 ditembakkan dengan neutron, atom ini akan terpisah menjadi rubidium dan cesium, melepaskan energi dalam jumlah yang sangat besar dan 3 neutron tambahan yang jika tidak terkontrol akan menyebabkan atom uranium-235 memecah lagi, membentuk satu ledakan nuklir yang dahsyat.

Agustus 1939, Einstein mengirim surat ke Franklin D. Roosevelt, presiden Amerika Serikat kala itu. Ia menggambarkan penemuannya, dan mengingatkan bahaya yang mungkin terjadi. 

Pemerintah AS kemudian mendirikan proyek rahasia—Manhattan Project—pada tahun 1942, untuk mengembangkan peralatan atomic, dipimpin oleh Brigadier General Leslie R. Groves. Timnya bekerja pada lokasi tertentu di Mexico, di bawah perintah ahli fisika Amerika, J. Robert Oppenheimer. Mereka merancang dan membangun bom atom pertama. 

Uji bom atom yang pertama diledakkan di New Mexico, pada 16 Juli 1945. Energi yang dilepaskan dari ledakan ini setara dengan yang dilepaskan dari detonasi 20.000 ton TNT. 

Kemudian, pada penghujung Perang Dunia II—6 Agustus 1945—AS menjatuhkan bom atom yang pertama di kota Hiroshima, ibukota Jepang, disusul dengan bom yang kedua di kota Nagasaki pada 9 Agustus. Menurut perkiraan AS, 100.000-110.000 jiwa kehilangan nyawa dengan dijatuhkannya bom ini.

Related

Science 17716922780336505

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item