Membaca Peluang Bisnis dari Penggunaan Internet (Bagian 4)


Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Membaca Peluang Bisnis dari Penggunaan Internet - Bagian 3). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Di website itu mereka juga dengan mudah memajang buku-buku baru terbitan mereka, lengkap dengan informasi dan isi di dalamnya (seperti resensi mini), lengkap dengan harganya. 

Tentu saja, dengan adanya website yang personal seperti ini, para penerbit ini pun menjadi lebih mudah dalam memperkenalkan buku-buku produksinya, sekaligus juga lebih mudah menjangkau para pembaca baru yang mungkin belum mengenal mereka.

Perorangan

Jangankan perusahaan atau sebuah institusi organisasi, bahkan perorangan yang tidak memiliki kepentingan khusus pun merasa perlu untuk memiliki sebuah website tersendiri di internet. Dulu, sebelum era blog menjadi semacam fenomena di internet, orang-orang ini menggunakan ‘Frendster’ sebagai sarana untuk memperkenalkan diri kepada publik. 

Friendster jelas merupakan sarana yang ampuh untuk tujuan itu, dan para pengguna friendster dari seluruh dunia pun berlomba-lomba memanfaatkannya, karena setidaknya mereka tidak perlu membayar seperti halnya kalau membuat website sendiri.

Namun sekarang, friendster telah ditinggalkan seiring dimulainya era blog yang dapat membuat siapapun memiliki website yang personal tanpa harus membayar. Orang-orang dari seluruh dunia pun kini berlomba-lomba membuat situs blog untuk dapat memperkenalkan diri kepada masyarakat, sekaligus menjalin interaksi di dalamnya. 

Saat ini, ada jutaan situs blog yang telah beroperasi di internet, baik yang terkenal ataupun yang tidak terkenal, dengan berbagai macam isi dan variasi tampilannya.

Apapun bentuknya, keinginan orang untuk dapat tampil di internet adalah karena keinginan untuk dapat mengaktualisasikan dirinya. Friendster, blog, ataupun situs personal lain yang dibangun dengan profesional  menunjukkan bahwa orang butuh aktualisasi, dan sarana yang ditawarkan internet tersebut dipandang sebagai sarana yang sangat ampuh untuk melakukannya. 

Dengan memiliki sebuah website di internet, keinginan terbesar mereka untuk dapat beraktualisasi pun tercapai. Lebih bagus lagi kalau kemudian para pengguna internet menyukai situs mereka dan rajin mengaksesnya.

Memanfaatkan keahlian merancang website

Nah, berdasarkan pemikiran-pemikiran semacam di atas itu, jelas saja kalau keahlian dalam membuat website merupakan sebuah keahlian yang dapat dijual kepada pihak-pihak yang menginginkan dan membutuhkannya. 

Sekali lagi, setiap orang ingin memiliki website di internet, namun tidak setiap orang dapat membuatnya. Karenanya, jika kita memiliki keahlian dalam hal itu, jangan sia-siakan. Promosikan keahlian itu, dan mulailah merenangi peluang yang ditawarkan internet ini!

Target pasar bagi keahlian membuat website ini bisa perusahaan, institusi (LSM, organisasi, penerbit dan lain-lain) atau juga perorangan. Tarifnya tentu bisa disesuaikan dengan tingkat sukar-mudahnya pembuatannya dan juga siapa klien yang kita layani.

Lalu bagaimana kalau kita tidak memiliki keahlian itu namun tertarik untuk menjadi perancang website profesional?

Kalau memang begitu kenyataannya, maka satu-satunya jalan yang harus ditempuh adalah dengan belajar terlebih dulu. Karena setiap hal memang membutuhkan proses pembelajaran, kan? Begitu pula halnya dengan pengetahuan serta keahlian dalam membuat website di internet ini.

Saat ini ada cukup banyak pelatihan yang menawarkan hal ini, dan kita bisa mendapatkan pengetahuan tersebut dari pelatihan-pelatihan itu. Biaya pelatihannya biasanya tidak terlalu mahal, dan waktu pendidikannya juga tidak sampai memakan waktu lama. 

Banyak pula buku ataupun e-book yang berisi tutorial menyangkut pembuatan website, dan buku-buku serta e-book ini banyak beredar di toko-toko buku dengan harga yang variatif.

Pendeknya, kalau kita memang berniat untuk mendapatkan pengetahuan tentang suatu hal (dalam hal ini membuat website), kita selalu memiliki jalan untuk mendapatkannya, hanya saja akhirnya kemudian tergantung pada tingkat niat dan kesungguhan kita. Namun apapun juga, semuanya tetap kembali pada keseriusan kita dalam meraihnya. Bukankah begitu?

Related

Internet 2717648095106509327

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item