Sejarah dan Asal Usul Uang: Kisah Hancurnya Finansial Amerika (Bagian 2)

Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya ( Sejarah dan Asal Usul Uang: Kisah Hancurnya Finansial Amerika - Bagian 1 )...


Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Sejarah dan Asal Usul Uang: Kisah Hancurnya Finansial Amerika - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

1796: 

Selama 5 tahun sejak pendiriannya, pemerintah Amerika sudah meminjam 8,2 juta dolar dari Bank Sentral, dan harga barang-barang sudah melonjak sebanyak 72%. Saat itu presiden Thomas Jefferson berkata, “Saya berharap kita bisa mengamandemen konstitusi kita untuk mengambil hak meminjam dari pemerintahan federal.”

1798: 

M.A. Rothschild mengirim anaknya, Nathan, yang saat itu berumur 21 tahun ke Inggris. Dengan modal 20.000 pound, dia mendirikan sebuah bank di sana.

1800: 

Di Prancis, Bank of France didirikan. Tetapi Napoleon memutuskan untuk tidak berhutang kepada bankir. Dia berkata, “Bila pemerintah tergantung pada para bankir untuk mendapatkan uang, maka bankirlah dan bukan pemerintah yang sedang memegang kendali. Tangan yang memberi di atas tangan yang menerima. Uang tidak mengenal nasionalisme, para bankir tidak memiliki patriotisme, satu-satunya tujuan mereka adalah keuntungan.”

1803: 

Presiden Thomas Jefferson bersepakat dengan Napoleon, Amerika akan memberikan 3 juta dolar emas sebagai ganti atas sisi Barat sungai Missisipi. Ini dikenal sebagai pembelian Louisiana.

Napoleon menggunakan uang ini untuk membentuk pasukan, dan mulai menaklukkan Eropa. Bank of England segera bangkit membiayai perang melawan Napoleon dan mendapatkan keuntungan besar dari perang tersebut. Prussia, Austria, dan Rusia semuanya terbenam dalam hutang dalam usaha untuk menghentikan Napoleon.

1807: 

Nathan Rothschild menyelundupkan emas dari Prancis menuju Spanyol untuk membiayai serangan Duke of Wellington terhadap Napoleon.

1811: 

Masa 20 tahun kartel First Bank of the United States berakhir. Nathan Rothschild mengancam, “Bila aplikasi kartel ini tidak diperpanjang, Amerika akan terlibat dalam perang yang mengerikan.”

Presiden keempat Amerika saat itu, James Madison, sangat membenci bankir, dan bersama dengan Wakil Presiden, George Clinton, mereka berhasil menghalangi Senat untuk memperpanjang kartel bank.

1812: 

Seperti yang dijanjikan Nathan Rothschild, akhirnya Inggris menyerang Amerika. Namun, karena pada saat yang bersamaan Inggris masih sibuk berperang melawan Napoleon, sampai perang berakhir tahun 1814, Amerika belum berhasil dikalahkan.

1814: 

Napoleon kalah dan dibuang ke sebuah pulau di Italy, Elba.

1815: 

Napoleon berhasi melarikan diri dan kembali ke Perancis. Dia berhasil mengumpulkan kembali pasukan, tetapi akhirnya kalah kembali dari Duke of Wellington di perang Waterloo.

Nathan Rothschild mengirim salah satu orang kepercayaannya, Rothworth untuk memantau perang tersebut. Begitu hasil perang akhir diketahui, Rothworth segera kembali ke Inggris untuk memberitahu Nathan. Nathan mengetahui kabar ini 24 jam lebih cepat daripada Wellington sendiri di London.

Nathan segera menuju bursa saham London dan menjual besar-besaran. Para pedagang yang lain percaya, ini adalah pertanda bahwa Napoleon yang memenangkan perang dan mereka pun ikut menjual dalam kepanikan.

Pasar benar-benar goncang, dan semua orang mulai menjual surat hutang pemerintahan Inggris, tetapi Rothschild diam-diam membeli kembali dalam jumlah besar saat harga surat hutang itu jatuh beberapa jam kemudian. Surat-surat hutang ini bisa dikonversikan dengan saham Bank of England, dengan cara itulah Rothschild mengambil alih Bank of England, dan sejak saat itu mengendalikan suplai uang di Inggris.

Nathan Rothschild mengatakan bahwa selama 17 tahunnya di Inggris, dia berhasil melipatgandakan 20.000 pound yang dia bawa sebesar 2.500 kali lipat menjadi 50 juta pound!

Sebagian orang bertanya, mengapa bankir menyukai perang? Sederhana saja, bankir membiayai kedua belah pihak yang berperang. Perang adalah generator hutang terbesar dari sebuah negara. Sebuah negara bersedia meminjam berapa pun agar bisa memenangkan perang. Hasil akhir sebenarnya sudah diketahui dari awal. Sang pecundang akan dibiayai secukupnya, dan pihak yang dibiayai besar-besaran akan memenangkan perang.

Bagaimana bankir memastikan uang mereka bisa kembali? Semua pinjaman diberikan hanya ketika mereka mendapatkan jaminan pemerintah bahwa hutang yang mereka berikan akan dibayarkan saat perang dimenangkan.

Related

History 6830978993442725690

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item