Sejarah dan Asal Usul Uang: Konspirasi IMF Dalam Mengendalikan Negara-negara Dunia (Bagian 2)
https://www.naviri.org/2021/04/sejarah-dan-asal-usul-uang-konspirasi_01688669753.html
Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Sejarah dan Asal Usul Uang: Konspirasi IMF Dalam Mengendalikan Negara-negara Dunia - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.
1996:
Pernahkah Anda berpikir mengapa produksi dunia tampak berpindah ke Cina? Dalam sebuah laporan berjudul “Ekonomi Cina Menuju Abad 21”, prediksi pendapatan per kapita Cina tahun 2010 adalah sebesar $735, hanya sedikit di atas definisi negara pendapatan rendah versi World Bank.
1997:
Empat hari setelah diangkat sebagai Perdana Menteri, Ketua Bendahara Inggris Gordon Brown menegaskan kembali bahwa Bank of England bebas dari segala kontrol politik pemerintah.
Dalam bukunya “The Grand Chessboard”, Zbigniew Brzezinski mengungkapkan bahwa Jerman adalah pemegang saham terbesar di World Bank. Kalau Anda masih ingat bahwa keturunan Rothschild yang mengendalikan Jerman paska Perang Dunia I, tidak sulit untuk menebak siapa yang mengendalikan World Bank sekarang.
1998:
IMF memprakarsai penghilangan subsidi minyak dan bahan pangan untuk penduduk miskin di Indonesia. Pada saat yang bersamaan juga menuntut pemerintah menalangi hutang untuk para debitur yang gagal bayar untuk menyelamatkan kroni-kroni bankir mereka.
Sebuah dokumen bocor dari World Bank, “Master Plan for Brazil.” Isinya adalah 5 persyaratan untuk memastikan tenaga kerja publik yang fleksibel. Kelima persyaratan itu adalah:
- Pengurangan gaji/tunjungan.
- Pengurangan pensiun.
- Peningkatan jam kerja.
- Pengurangan stabilitas pekerjaan.
- Pengurangan kesempatan kerja.
1999:
Di Brazil, perusahaan listrik yang sudah diprivatisasi, “Rio Light”, menyebabkan pemutusan listrik yang serius di Brazil. Setelah privatisasi Rio mengurangi 40% tenaga kerjanya. Tidak masalah, untuk apa peduli, sebab harga sahamnya kemudian naik 33%!
2000:
IMF mengharuskan Argentina memotong defisit anggaran pemerintah dari $5,3 milyar menjadi $4,1 milyar setahun kemudian, 2001. Saat itu tingkat pengangguran sudah mencapai 20% dari populasi. Tak lama kemudian mereka meningkatkan taruhan dan menyarankan untuk menghilangkan defisit sama sekali. Gagasan mereka adalah menyuruh pemerintah memotong program tenaga kerja darurat dari $200 menjadi $160 per bulan untuk rakyat Argentina.
Mereka juga meminta pengurangan gaji sebesar 12-15% dari semua pegawai negeri, dan memotong uang pensiun sebesar 13%. Desember 2001, kelas menengah Argentina yang sudah muak mencari sisa makanan di jalanan, mulai membakar kota Buenos Aires.
Di bulan Januari, pemerintah mendevaluasi mata uang Peso, menyapu bersih kebanyakan daya beli tabungan rakyatnya. Kurang puas karena tidak bisa merampas lebih banyak lagi, Presiden World Bank, James Wolfensohn, dengan sedih berkata, “Hampir semua utilitas sudah diprivatisasi…”
Bagaimana mereka mengontrol kekacauan dalam populasi ini? Sebuah contoh, seorang supir bus, umur 37 tahun dengan lima anak, kehilangan pekerjaan dari sebuah perusahaan yang masih berhutang 9 bulan gaji kepadanya. Dalam sebuah demonstrasi menentang ketidakadilan yang terjadi, polisi militer menembak mati dia.
Di Tanzania, hampir 1,3 juta penduduk meninggal karena AIDS. World Bank dan IMF memutuskan bahwa pemerintah harus mengubah kebijakan rumah sakit gratis dan sekolah gratis bagi rakyat mereka. Kemudian mereka menyatakan terkejut pendaftaran murid baru turun menjadi 66%.
IMF dan World Bank sudah menata ekonomi Tanzania sejak 1985. Pada masa itu per kapita Tanzania turun dari $309 menjadi $210, standar aksara turun dan tingkat kemiskinan naik tajam di populasi. Saat 1985, Tanzania masih sebuah bangsa sosialis. Juni 2000, World Bank dengan sombongnya mengatakan,
“Satu warisan dari sosialisme adalah kebanyakan orang percaya negara memiliki peranan fundamental untuk meningkatkan pembangunan dan menyediakan pelayanan sosial.”
Di Bolivia, kerusuhan terjadi setelah World Bank meningkatkan secara drastis harga air bersih. Menurut World Bank, hal itu mutlak diperlukan untuk menyediakan uang untuk perbaikan dan ekspansi. Ini omong kosong. Di Inggris, setelah Wessex Water diprivatisasi (dibeli oleh Enron), kualitas air menurun dan harga terus meningkat.