India Makin Kritis Dihantam Corona, Orang-orang Kaya Kabur ke Luar Negeri


Naviri Magazine - Pada Sabtu kemarin, jumlah warga India yang meninggal karena corona dalam 24 jam sebanyak 4.187 orang. Ini menjadikan total kematian sejak corona menyerang menjadi 240.000. Institute for Health Metrics and Evaluation mengatakan angka kematian akan menembus 1 juta per Agustus 2021.

Sementara itu, mengutip Reuters, sejumlah negara bagian memperketat pengucian (lockdown) mulai Senin nanti. Negara bagian Tamil Nadu, pusat sejumlah manufaktur mobil termasuk BMW, Daimler, Hyundau, Ford, Nissan hingga Renault, mengatakan akan menutup semua transportasi umum.

Negara bagian lain Karnataka akan memperpanjang lockdown hingga Jumat. Ibu kota negara bagian itu menjadi pusat teknologi dan kantor perusahaan besar seperti Google, Amazon dan Cisco.

Setidaknya setengah negara bagian sudah melakukan lockdown. Meski demikian, pemerintah pusat yang dipimpin Perdana Menteri Narendra Modi belum akan memberlakukan penguncian nasional.

PM Modi sendiri telah mendapatkan banyak kritikan karena tak tanggap soal corona. Bahkan jurnal medis Lancet menyebut upayanya menahan kritik "tidak bisa dimaafkan".

Berdasarkan data Worldometers, India kini memiliki 22.295.911 juta kasus corona secara total. Kasus aktif saat ini sebanyak 3,7 juta dengan kasus serius 8.944.

Sementara itu, orang kaya India dilaporkan beramai-ramai pergi dari negara itu. Tak tanggung-tanggung, mereka dilaporkan menyewa private jet mewah untuk pergi mengungsi dengan dalih lebih aman dari paparan Covid-19.

Dikutip CNBC International, menurut perusahaan penyewaan jet pribadi JetSetGo permintaan akan pemesanan jet naik 900% dalam beberapa pekan terakhir. Mayoritas "melarikan diri" ke Maladewa, yang menjanjikan fasilitas karantina di resor terpencil, atau Dubai, karena ingin sekaligus mengurusi bisnis.

Bukan hanya orang super kaya saja yang memesan layanan mewah ini. Orang kelas menengah pun ramai-ramai memesan jet pribadi untuk segera keluar.

"Mengatakan bahwa hanya orang kaya India yang meninggalkan India dengan jet pribadi adalah salah," kata CEO JetSetGo Kanika Tekriwal.

"Dalam 10 hari terakhir, apa yang benar-benar kami lihat adalah siapa saja yang dapat mengumpulkan sumber daya dan sarana untuk mengumpulkan uang untuk jet pribadi. Atau, mengumpulkan uang hanya untuk keluar dari negara."

JetSetGo belum menaikkan tarifnya sebagai tanggapan atas lonjakan permintaan. Tekriwal mengatakan itu akan menjadi peluang dan salah.

Perjalanan ke Maladewa untuk jet delapan tempat duduk sendiri dipatok dengan harga US$ 20.000 atau setara Rp 280 juta. Sementara ke Dubai dipatok US$ 31.000 atau setara Rp 443 juta.

Related

News 2595941494314918942

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item