Judi Online Semakin Marak di Aceh, Ulama Resah
https://www.naviri.org/2021/05/judi-online-semakin-marak-di-aceh-ulama.html
Naviri Magazine - Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) menyebut saat ini Aceh memiliki beberapa permasalahan soal penerapan syariat Islam. Salah satunya berkaitan game judi online yang kian marak.
Wakil MPU Aceh Tgk H Faisal Ali, mengatakan, ada ketimpangan antara hukum dan praktik penerapan syariah yang tidak sebanding. Sehingga, praktik kemungkaran di Aceh seperti judi online ini kian marak terjadi.
Hal itu seperti maraknya game Higgs Domino, game yang berbasis internet itu kian meluas peminatnya. Bahkan, semua usia sudah memainkan game tersebut.
“Tentang game chip yang sudah merajalela harus ada tindakan nyata dari kita semua, bukan hanya untuk anak muda namun sudah merambah pada kasus KDRT, ini sudah masuk ranah Ubudiyah. Jadi kita harus tindak tegas untuk selamatkan generasi Aceh dari efek negatif domino,” ujar H Faisal Ali dalam keterangannya.
Di sisi lain, Faisal meminta pemerintah untuk menambah jumlah Da'i untuk kembali memperkuat akidah masyarakat di wilayah perbatasan.
Populasi umat muslim di perbatasan kian menurun hingga lima strip atau lima point. Pada tahun 2019 sekitar 85 persen penduduk muslim, kini berkurang menjadi sekitar 80 persen.
Karenanya, untuk memperkuat penerapan Syariah Islam di seluruh Aceh, sebut Lem Faisal, diperlukan peran aktif para Bupati dan Wali Kota di daerah agar penerapan syariat Islam dapat ditegakkan.
Menyikapi hal itu, Gubernur Aceh Nova Iriansyah, menegaskan sebenarnya sejak awal game online marak di Aceh, seperti PUBG, pemprov sudah melarang. Bahkan pada saat itu, PUBG sudah difatwakan haram.
Tujuan pemprov Aceh pada saat itu memfatwakan haram main game online adalah agar tidak kecanduan dengan game sejenis yang malah membahayakan, seperti salah satunya judi online yang berkedok game.
"Menurut Psikolog candu game itu bahaya sekali,” kata Nova.
Untuk menunjang semangat dakwah para da'i perbatasan, nantinya pemerintah Aceh akan membantu membangun rumah dinas bagi para da'i perbatasan secara berkala.
“Bulan depan Insyaallah akan kita usahakan rumah untuk Da’i perbatasan agar segera mulai di bangun. Nanti saya akan jamin ke CSR Bupati atau Wali Kota dan Gubernur untuk dibangun segera. Mereka adalah benteng pertahanan umat, kerja mereka susah jadi harus didukung dengan fasilitas yang baik,” ujar Nova.