Kegusaran Faisal Basri Soal Masuknya WNA Cina dan Pengangguran Kaum Muda


Naviri Magazine - Ekonom dari Universitas Indonesia Faisal Basri membagikan kegusarannya terkait ratusan Warga Negara Asing atau WNA yang berdatangan via Bandara Soekarno-Hatta saat larangan mudik lebaran 2021.

Faisal Basri membagikan tautan berita terkait 171 WNA asal Cina tersebut lewat akun Twitter-nya, @FaisalBasri. Faisal menilai keberadaan pekerja asing yang menggeser lapangan pekerjaan untuk pengangguran di Indonesia tersebut dapat memicu konflik sosial.

Menurut Faisal Basri, dua hari sebelumnya, Senin, 4 Mei 2021, 85 WNA asal Cina juga masuk ke Indonesia. “Dua hari sebelumnya juga masuk 85 orang WNA asal China,” tulisnya.

Bahkan selama Maret 2021, terdata sebanyak 2.513 pekerja asing asal Cina masuk ke Indonesia lewat Bandara Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara. Jumlah tersebut mengalami kenaikan dua kali lipat lebih banyak dibandingkan pada Februari 2021 yakni sebanyak 1.027 WNA. Menurut Faisal jumlah tersebut merupakan jumlah yang terlacak, kenyataan di lapangan bisa jadi lebih banyak.

“Itu jumlah yang terlacak. Kenyataannya boleh jadi lebih banyak,” tulis Faisal.

Sabtu kemarin, 8 Mei 2021, gelombang WNA Cina kembali mendarat di Bandara Soekarno Hatta.  Mereka menumpang pesawat China Southern Airlines dengan nomor penerbangan CZ-387 Guangzhou-Cina dan mendarat di Terminal 3 Soekarno-Hatta, Sabtu pagi 8 Mei 2021.

Pesawat itu mengangkut 160 penumpang dengan rincian, 157 WNA, 99 di antaranya WN Cina dan 3 WNI. Sebanyak 99 WN Cina dikarantina di 13 hotel yang telah ditunjuk Satgas Gugus Udara Covid-19. Adapun 3 WNI dikarantina di Wisma Atlet Pademangan.

Meluapnya pekerja asing asal Cina yang menggeser lapangan pekerjaan untuk Warga Negara Indonesia atau WNI ini dinilai telah berkontribusi menambah tingkat pengangguran dalam negeri. “Dari Barat sampai Timur berjajar pekerja China,” ungkap Faisal.

Jumlah pengangguran yang didata pada Februari 2021 pada range usai muda 15 sampai 24 tahun mencapai 18.03 persen, naik dari 16.31 persen selang satu tahun sebelumnya. Dari 18.03 persen tersebut, 11.45 persen merupakan pengangguran lulusan SMK, 8.55 persen SMA, sarjana muda sebanyak 6.97 persen, dan lulusan diploma I, II, dan III menyumbang pengangguran sebanyak 6.61 persen.

Berdasarkan persentase tersebut, jumlah pengangguran kian muda dan berpendidikan relatif tinggi. Pengangguran dari kalangan muda ini, menurut Faisal, merupakan sasaran perekrutan anggota teroris. Sebagaimana yang terjadi di negara-negara bergejolak di Timur Tengah dengan jumlah pengangguran usia mudanya yang sangat tinggi, yang dinilai menjadi pemicu konflik sosial.

“Jadi penganggur kian muda dan berpendidikan relatif tinggi. Mereka sasaran empuk direkrut jadi teroris. Semua negara yang bergejolak di Timur Tengah (Arab Spring) berciri sama: penganggur usia mudanya sangat tinggi,” tulis Faisal lebih lanjut.

Faisal bahkan menyinggung soal Undang-Undang Cipta Kerja yang telah menunjukkan keberhasilannya, “Tetapi menciptakan lapangan kerja untuk warga asing,” lanjut Faisal Basri.

Bahkan di penutup utas cuitannya, dengan nada keras Faisal Basri menulis "Rezim yang sedang berkuasa sedang menggali untuk kuburnya sendiri."

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 171 WNA asal Cina menggunakan pesawat Xiamen Air MF855 dari Fozhou mendarat pukul 11.50 melalui Bandara Soekarno-Hatta pada Kamis, 6 Mei 2021. 

Dua hari sebelumnya, Senin, 4 Mei 2021, menurut Kepala Bagian Humas dan Umum Direktorat Jendral Imigrasi Arya Pradhana Anggakara, sebanyak 85 WNA Cina juga mendarat di Bandara yang sama menggunakan pesawat China Southern Airlines dari Shenzhen.

Related

News 8663540926923723443

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item