Kisah Pria Asal Majenang Nekat Mudik Meski Dilarang, Sembunyi di Mobil Boks Bersama Motor


Naviri Magazine - Seorang pemudik asal Bandung, Jawa Barat, bersembunyi di dalam mobil boks demi bisa pulang ke kampung halamannya di Majenang, Jawa Tengah. Pria berusia 35 tahun itu turut membawa sepeda motornya di dalam mobil boks.

Aksi sembunyi tersebut berhasil digagalkan petugas di Pos Penyekatan Gentong, ruas jalan negara Bandung-Tasikmalaya, Jawa Barat.

Pria berusia 35 tahun tersebut berupaya mengelabui petugas untuk menghindari aturan larangan mudik dengan bersembunyi di dalam mobil boks.

Namun, aksinya itu gagal setelah petugas menghentikan mobil boks tersebut dan melakukan pemeriksaan. Ironisnya, aksinya ketahuan setelah tujuannya sudah dekat.

Pria tersebut dari berangkat Bandung dan hendak mudik ke Majenang, Jawa Tengah. Saat memasuki Pos Penyekatan Gentong, ruas jalan negara Bandung-Tasikmalaya, tempat persembunyiannya diketahui petugas.

Alhasil pria itu terpaksa harus putar balik ke Bandung. Tak hanya dirinya tapi mobil boks itu juga gagal meneruskan perjalanan dan kembali ke Bandung.

"Awalnya, fokus kami ke mobil boks karena sudah beberapa kali mobil boks tepergok membawa miras (minuman keras, Red)," kata Gunarto, Kapolsek Kadipaten.

Tapi, lanjut Gunarto, saat mobil boks satu ini dibuka, ternyata di dalamnya ada seorang pria serta sebuah sepeda motor.

"Langsung kami suruh turun dan diperiksa. Ternyata betul mau mudik ke Majenang. Terpaksa disuruh balik lagi, terlebih tidak memiliki dokumen negatif Covid-19," ujar Gunarto.

Ia menambahkan, sejak operasi penyekakatan diberlakukan Kamis pukul 00.00 sudah ribuan kendaraan diputar balik.

Puluhan kendaraan dipaksa putar balik

Kapolres Banjar, AKBP Melda Yanny, bersama petugas gabungan menggelar operasi penyekatan pelarangan mudik Lebaran 2021 pada Kamis (6/5/2021) dini hari. Hasilnya, puluhan kendaraan pemudik dipaksa putar arah oleh petugas kepolisian.

Lokasi penyekatan di pos perbatasan Jawa Barat- Jawa Tengah, Cijolang, Kota Banjar. Hal tersebut dilakukan, menyusul pemberlakuan Operasi Ketupat Lodaya dan dimulainya aturan larangan mudik Lebaran pada 6-17 Mei 2021.

Puluhan kendaraan yang melintas, baik keluar maupun masuk Kota Banjar dipaksa putar balik oleh petugas.

Petugas menghentikan kendaraan pemudik yang nekat melakukan perjalanan pada malam hari. Sejumlah kendaraan pribadi maupun umum juga diberhentikan petugas.

Kapolres Banjar, AKBP Melda Yanny, mengatakan, pemberlakuan larangan mudik Lebaran mulai efektif pada 6 Mei, hari ini.

"Memang saat ini, seluruh warga yang melaksanakan mudik hari ini sudah harus putar balik, pengecualian dalam keadaan sakit, kedukaan, perjalanan dinas, bekerja."

"Yang dibuktikan dengan keterangan dari atasan, kepala desa atau kelurahan dengan tanda tangan cap basah," ujar Melda melalui rilis.

Melda menegaskan, dengan dimulainya masa penyekatan saat ini, pemudik yang nekat melakukan perjalanan tetap akan diputar arah.

"Meski membawa surat keterangan bebas Covid-19," katanya.

Operasi Ketupat Lodaya difokuskan pada pengamanan warga menjelang Idul Fitri dan penyekatan pelarangan mudik Lebaran 2021.

Sebagai langkah antisipasi menghadapi pemudik yang nekat melakukan perjalanan, pihaknya telah mempersiapkan dua posko penyekatan larangan mudik.

Posko itu berlokasi di perbatasan Jabar-Jateng, tepatnya di Cijolang, dan Posko Tanjung Sukur di Jalan Raya Banjar-Pangandaran.

"Tugas pokok dalam pos tersebut adalah penyekatan kendaraan, baik roda empat atau lebih, maupun kendaraan roda dua. Kami akan putar balik pemudik yang nekat mudik," ucap Melda.

Secara teknis, ucapnya, di setiap posko akan ada 95 personel gabungan yang bertugas. Seluruh posko akan beroperasi selama 24 jam, serta dilakukan secara bergantian atau sistem aplusan.

Related

News 159652994859598794

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item