Pertama Kali dalam Sejarah, Adzan Dikumandangkan di Sisi Stadion Wembley


Naviri Magazine - Momentum Ramadan selalu menjadi di bulan dengan segala kenangan terindah bagi setiap muslim di dunia. Demikian pula dirasakan komunitas muslim di Inggris mereka berhasil mencatatkan sejarah dengan mengumandangkan adzan untuk pertama kali di tepi stadion Nasional Inggris, Wembley stadium yang ada di kota London.

Azan bersejarah tersebut dilakukan oleh organisasi nirlaba Ramadan Tent Project sebagai bagian dari acara buka puasa virtual pada Jumat 7 Mei 2021, lalu.

Organisasi ini dikenal dengan program unggulan Open Iftar, buka puasa terbuka, yang dihadiri oleh Muslim dan non-Muslim di beberapa kota di dunia, antara lain di London dan Istanbul, Turki.

Bahkan, acara buka bersama yang digelar oleh organisasi ini ini telah dihadiri oleh ratusan orang setiap hari dari berbagai negara sebelum pandemi Covid-19.

Akan tetapi, Pandemi membuat acara buka puasa bersama digelar secara virtual. Acara di Wembley ini menggandeng persatuan speak bola Inggris, FA.

Pendiri dan direktur eksekutif Ramadan Tent Project, Omar Salha, mengatakan, pihaknya merasa bangga bisa bekerja sama dengan FA menggelar acara yang unik ini. Ia mengatakan, Ramadan dan sepak bola terbukti mampu merekatkan hubungan antarkomunitas dan menguatkan solidaritas.

“Foto-foto pemain elite yang berbuka puasa di lapangan dan mendapat dukungan penuh dari klub dan ofisial pertandingan, juga dari media arus utama dan para pengguna media sosial adalah momen mengharukan dalam sejarah olahraga di Inggris,” kata Salha.

“Speak bola dan Ramadan memiliki kekuatan untuk menyatukan pendukung, membangun jembatan, dan mendorong pemahaman antarkomunitas,” sambungnya.

Sementara Pengurus FA, Dal Darroch, mengatakan, FA bertekad untuk menjadi pemain di garda depan dalam upaya meningkatkan keberagaman dan inklusi sepak bola. Kerja sama dengan Ramadan Tent Project adalah bukti komitmen FA ini.

“Kami bangga bisa menjadi tuan rumah buka puasa virtual di Stadion Wembley dan juga ikut menyiarkan adzan,” kata Darroch.

Momentum tersebut dijadikan FA untuk mempertegas misi menghapus halangan dan merayakan perbedaan. “Ini menjadi kebanggaan tersendiri bia menggambungkan aspek-aspek dalam sepak bola dan agama di bulan suci Ramadan,” ucapnya.

Pada hari yang sama, adzan juga dikumandangkan di Tower Bridge, salah ikon kota London yang paling terkenal. Adzan dikumandangan oleh pebisnis Inggris berusia 35 tahun, Kazi Shafiqur Rahman, dengan menggunakan nada ala muazin Masjidil Haram, Mekkah, Syeikh Ali Ahmad Mulla.

Pengumandangan adzan di Tower Bridge ini merupakan salah satu mata acara kegiatan buka puasa virtual yang diselenggarakan organisasi Tower Hamlets Homes, Masjid Raya London Timur, dan Forum Antaragama Tower Hamlets.

Bagi Rahman, kesempatan mengumandangkan adzan di Tower Bridge merupakan kesempatan yang sangat istimewa.

“Saya hanya orang biasa dan tentunya saya senang diberi kesempatan [mengumandangkan azan] ini,” ujar Rahman kepada Arab News.

Rahman mengaku dirinya sedikit never ketika akan mengumandangkan azan tersebut. “Saya tak ingin melakukan kesalahan dan [tentunya] tak ingin membuat kecewa,” katanya.

Akan tetapi keteguhannya untuk melakukan azan semata karena mengharap ridho Allah membuatnya memiliki keberanian. “Ini semua karena Allah semata,” kata Rahman.

Related

News 4984649472071069831

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item