Asal Usul Lahirnya Kindle dan Revolusi Buku Digital yang Tak Terjadi (Bagian 2)


Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Asal Usul Lahirnya Kindle dan Revolusi Buku Digital yang Tak Terjadi - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Kembali merujuk buku Stone, salah satu petinggi Amazon bernama John Doerr mengaku bahwa ia dan seluruh punggawa Amazon, "takut apa yang dilakukan iPod pada bisnis musik Amazon menjalar ke lini bisnis lainnya, terutama unit bisnis inti Amazon, yakni buku." 

Karena takut Apple masuk ke ranah buku digital, pada 2004 Amazon mendirikan pusat penelitian dan pengembangan di Silicon Valley bernama Lab126, di mana 126 merujuk pada "1" alias "a" dan "26" alias "z" atau Lab A-to-Z alias Lab Amazon. Melalui Lab126 ini, Bezos memerintahkan penciptaan perangkat untuk membaca buku digital. 

Rencana ini sebetulnya berpotensi membuat bisnis penjualan buku cetak Amazon hancur lebur. Namun, setelah membaca buku berjudul The Innovator's Dilemma (1997) yang ditulis profesor Harvard University bernama Clayton Christensen, Bezos sadar bahwa untuk memenangkan bisnis buku digital, ia memang wajib menghancurkan bisnis buku fisik. 

Akhirnya, dibantu firma desain asal San Francisco bernama Pentagram, Lab126 merilis "Fiona" alias Kindle pada 2007. Fiona adalah perangkat pembaca buku digital yang menggunakan layar E-Ink, plus terhubung secara simultan melalui WiFi ke katalog buku digital di server Amazon. 

Versi awal Kindle, mengutip laporan Gizmodo, habis dalam hitungan jam. Selama berbulan-bulan, stok Kindle selalu habis. Merujuk data dari Statista, Kindle berhasil menguasai pangsa pasar dengan 73,7 persen pada 2011, dan diprediksi terus meningkat seiring berjalannya waktu. 

Kindle laku keras, terutama karena Bazos berhasil membuat 90 persen buku yang termuat dalam New York Times Bestseller tersedia dalam bentuk digital. 

Sayangnya, meskipun berhasil merevolusi konsumsi buku, meroketnya Kindle tertahan oleh strategi Jobs merayu para penerbit buku untuk tidak menjual murah buku format digital mereka, terutama karena sejak 2010 Apple memiliki alternatif lain, iPad. 

Namun, sebagaimana ditulis Anne-Mette Bech Albrechtslund dalam studi berjudul "Amazon, Kindle, and Goodreads: Implication for Literary Consumption in the Digital Age" (Consumption Markets & Culture 2019), laju Kindle tertahan karena melalui perangkat ini, dan kemudian didukung dengan aksi Amazon membeli Goodreads pada 2013, Amazon tidak hanya mendefinisikan ulang apa itu buku digital, tetapi mengubah makna membaca. 

Secara tradisional, tulis Albrechtslund, "membaca merupakan aktivitas intim dan cara bagi seseorang untuk sejenak tidak terikat dengan ikatan sosial dan berimajinasi." Kindle, bagi Albrechtslund, menghancurkan makna tradisional membaca buku karena melalui perangkat ini, Amazon merasuk ke aktivitas intim seseorang. 

Dengan kekuatan data+server yang dimiliki, aktivitas intim ini menjadi bisnis untuk Amazon. Tak hanya itu, melalui Goodreads, Amazon 'memaksa' pembaca buku digital untuk menyebarkan aktivitasnya ke dunia maya. Terakhir, 'revolusi' Kindle juga gagal karena aspek kebendaan pada buku fisik yang bisa disentuh, dipinjamkan, diperjualbelikan, hingga diwariskan tiba-tiba hilang. 

Hilang karena, merujuk studi berjudul "The Abuse of Literacy: Amazon Kindle and Right to Read" (Communication and Critical/Culture Studies 2010) yang ditulis Ted Striphas, Kindle merupakan "tethered appliances", yakni perangkat yang mewajibkan pengguna/pemiliknya untuk selalu menjalin hubungan yang langgeng dengan perusahaan, karena Kindle (beserta isinya) merupakan perangkat milik Amazon yang terhubung ke server Amazon.

Jika suatu hari Amazon bangkrut atau seorang penggunanya tidak mengingat password Amazon, buku-buku di Kindle si pengguna akan hilang selamanya.

Related

Technology 7352476493492048538

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item