Bila Ibu Hamil Ingin Bepergian, Ini Tips yang Perlu Diperhatikan


Naviri Magazine - Kehamilan bukan berarti harus berdiam diri di rumah saja. Ada kalanya, ada hal-hal yang membuat ibu hamil perlu mengadakan perjalanan, baik jauh maupun dekat, baik lewat darat, laut, ataupun udara. 

Ibu hamil memang tidak dilarang mengadakan perjalanan atau bepergian, hanya saja perlu kehati-hatian ekstra, karena sekarang ada bayi yang sedang tumbuh di dalam perutnya. 

Karenanya, meski ibu hamil tetap dapat bepergian atau melakukan perjalanan, namun ada keterbatasan tertentu yang harus diperhatikan. Soal stamina, misalnya, ibu hamil tentunya akan lebih mudah lelah atau kecapekan.

Menurut American College of Obstetrics and Gynecology, saat yang paling aman bagi ibu hamil untuk melakukan perjalanan jauh adalah pada waktu trimester kedua (usia 18 sampai 24 bulan). Di usia tersebut, biasanya ibu hamil akan merasakan kondisi tubuh yang lebih baik, selain memperkecil kemungkinan terjadinya keguguran atau kelahiran prematur.

Untuk ibu hamil yang telah memasuki trimester ketiga, disarankan untuk tidak bepergian jauh dari rumah atau ke luar kota, untuk menghindari kesulitan penanganan medis apabila sewaktu-waktu mengalami hipertensi, atau kemungkinan kelahiran prematur.

Meskipun di atas dinyatakan bahwa bepergian jauh pada usia kehamilan trimester kedua relatif aman, namun ibu hamil harus tetap mempertimbangkan kemungkinan masalah yang dapat timbul selama perjalanan, khususnya perjalanan internasional (bepergian ke luar negeri). 

Kesediaan layanan medis di tempat tujuan dan/atau di tempat transit juga perlu dipertimbangkan, selain juga sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan perjalanan jauh tersebut.

Masalah umum yang biasanya dialami ibu hamil selama melakukan perjalanan jauh adalah kelelahan, tidak nyaman pada perut, konstipasi, kram kaki, sering buang ai kecil, hemoroid, juga keluar cairan dari vagina. 

Dari beberapa masalah tersebut, berikut ini adalah masalah yang membutuhkan penanganan medis sesegera mungkin: 
  • Sakit kepala.
  • Terjadi masalah pada penglihatan.
  • Pendarahan.
  • Kram atau nyeri pada perut.
  • Keluarnya cairan atau jaringan kental dari vagina.
  • Kontraksi perut.
  • Pecahnya ketuban.
  • Bengkak pada kaki yang berlebihan.

Untuk mencegah atau setidaknya meminimalisir masalah yang bisa saja timbul dalam perjalanan selama hamil, berikut ini beberapa hal yang bisa diperhatikan:

Hindari makanan dan minuman yang telah terkontaminasi. Ibu hamil hanya boleh mengkonsumsi makanan yang telah dimasak sempurna serta produk susu yang telah mengalami proses pasteurisasi, dan hindari mengkonsumsi salad siap saji. Upaya ini bisa menghindari diare, serta infeksi toksoplasma dan listeria, yang bisa menyebabkan masalah serius selama kehamilan.

Mintalah ditemani oleh setidaknya satu orang selama perjalanan. Jangan melakukan perjalanan seorang diri. 

Jangan lewatkan jadwal pemeriksaan rutin dengan dokter Anda. Karenanya, pastikan bahwa selama perjalanan tersebut, Anda tidak sedang dijadwalkan pemeriksaan rutin dengan dokter.

Jika Anda memiliki asuransi, perhatikan tunjangan asuransi Anda. Pastikan bahwa asuransi kesehatan Anda masih valid selama Anda dalam perjalanan, dan kebijakan asuransi tersebut meliputi asuransi kelahiran. 

Cari tahu fasilitas medis yang tersedia di tempat tujuan Anda. Fasilitas medis tersebut harus meliputi penanganan beberapa masalah pada kehamilan, serta mampu melakukan bedah caesar apabila dibutuhkan.

Pastikan Anda tahu golongan darah Anda, untuk berjaga-jaga apabila Anda membutuhkannya.

Sebagai pelengkap, berikut ini tip yang berhubungan dengan sarana transportasi yang digunakan selama bepergian.

Jika Anda naik mobil:
  • Pilihlah lokasi duduk yang disesuaikan dengan kenyamanan Anda, misalnya dapat meluruskan kaki kalau pegal.
  • Pastikan sabuk pengaman sudah terpasang dengan baik.
  • Bawalah bantal kecil untuk menyangga punggung selama perjalanan.
  • Kenakan pakaian yang nyaman, yaitu yang menyerap keringat, longgar, dan jangan lupa alas kaki yang juga nyaman.
  • Beristirahatlah, paling tidak setiap dua jam sekali selama perjalanan. Hentikan mobil, kemudian lakukanlah peregangan di sekitar mobil. Bersantailah sejenak untuk makan, minum, dan buang air kecil.
  • Selama usia kehamilan satu sampai delapan bulan, ibu hamil masih diperbolehkan menyetir sendiri. Namun di bulan kesembilan, sebaiknya tidak menyetir sendiri, untuk menghindari kemungkinan melahirkan dalam perjalanan.

Jika Anda naik kereta api:
  • Pesanlah tempat duduk yang lokasinya memudahkan Anda untuk ke toilet, karena ibu hamil cenderung mudah/sering buang air kecil.
  • Kenakan baju yang nyaman, longgar, begitu pula dengan sepatu atau alas kakinya.
  • Akan lebih baik jika Anda memilih tempat yang nyaman, seperti kelas eksekutif atau bisnis.
  • Jangan membawa koper atau bagasi sendiri, mintalah bantuan orang lain untuk membawakan koper Anda.
  • Bawalah baju yang hangat di perjalanan malam hari, sehingga Anda tidak kedinginan dan juga perut tidak kembung.

Jika Anda naik kapal laut:
  • Beritahu dokter di kapal bahwa Anda sedang hamil, dan tunjukkan surat keterangan kesehatan dari dokter Anda jika diperlukan.
  • Apabila Anda khawatir mabuk laut, siapkan kantung muntah atau bawa sekantung permen jahe untuk mengurangi mual.
  • Pilihlah dan lakukan kegiatan yang tidak membahayakan kehamilan sepanjang perjalanan.

Jika Anda naik pesawat terbang:
  • Usahakan untuk check in lebih awal dan mintalah tempat duduk di dekat gang, sehingga memudahkan Anda berjalan-jalan atau ke kamar kecil.
  • Kelembapan udara di pesawat cenderung rendah, sehingga Anda perlu banyak minum air untuk menghindari dehidrasi, terutama pada penerbangan jarak jauh.
  • Gerakkanlah kaki setiap 15 menit sekali, karena ibu hamil sering mengalami kejang kaki akibat penggumpalan di pembuluh darah balik akibat terlalu lama duduk. Untuk hal ini, Anda bisa meluruskan kaki, memutar pergelangan kaki, atau menggerakkan ibu jari kaki.
  • Tidak perlu khawatir dengan mesin screening yang harus dilewati di pintu masuk bandara, karena hal tersebut aman bagi Anda maupun janin Anda.
  • Pada masa kehamilan satu hingga tujuh bulan, ibu hamil dapat melakukan perjalanan dengan pesawat terbang. Namun memasuki usia delapan dan sembilan bulan kehamilan, sebaiknya ibu hamil tidak naik pesawat terbang, untuk menghindari terjadinya melahirkan dalam perjalanan.

Related

Tips 6673802481043295108

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item