Mengenal Tesla Roadster, Mobil Listrik untuk Perjalanan ke Planet Mars


Naviri Magazine - Kendaraan listrik tidak hanya digadang-gadang dapat menggantikan kendaraan berbahan bakar bensin di bumi, tapi ternyata juga direncanakan untuk menjadi sarana transportasi di planet lain. Kenyataan menakjubkan itu datang dari Elon Musk, pendiri perusahaan SpaceX yang selama ini intens dalam urusan penjelajahan ruang angkasa.

Elon Musk memang sosok brilian. Melalui perusahaan otomotif yang dibangunnya, yakni Tesla, dia menciptakan mobil-mobil listrik yang ramah lingkungan. Sementara SpaceX, perusahaan lain miliknya, melakukan eksplorasi ke ruang angkasa. Kini, dia bermaksud menggabungkan Tesla dan SpaceX, dengan meluncurkan mobil listrik tercepat di dunia yang akan ia kirim ke planet Mars.

Elon Musk mengatakan akan meluncurkan Tesla Roadster, mobil listrik tercepat di dunia, ke Mars. Mobil itu dibawa sebuah roket SpaceX, yang akan lepas landas dari tempat peluncuran Apollo 11, Cape Canaveral. 

Mobil Tesla Roadster diluncurkan pada bulan lalu dan dibanderol US$ 200 ribu (Rp 1,6 miliar). Mobil itu  mampu menampung empat orang dan menempuh jarak 1.000 km dengan sekali charge. Untuk kecepatan, Roadster mampu melaju per 100 km/jam dalam butuh waktu 1,9 detik, dan memiliki kecepatan tertinggi lebih dari 402 km/jam.

Musk hendak menggabungkan dua proyek besarnya, SpaceX dan Tesla, dalam pengiriman ke Mars itu sekaligus menjadi ajang promosi. Ia disebut-sebut ingin membuktikan pada badan Antariksa Amerika (NASA) soal kemampuan perusahaannya untuk mengirim misi ke Mars, sehingga layak diperhitungkan dalam rencana pengiriman manusia ke planet itu.

Untuk pengiriman kali ini, SpaceX tak lagi mengandalkan Falcon 9, yang biasa mereka gunakan untuk proyek pengiriman ke luar angkasa. Mereka akan memakai Falcon Heavy, yang jauh lebih kuat. Bila Falcon 9 didukung 9 mesin Merlin, Falcon Heavy memiliki 27 mesin.

Proyek Falcon Heavy merupakan misi terambisius Musk, sejak mendirikan SpaceX. Tujuan berdirinya SpaceX adalah untuk mengurangi biaya transportasi luar angkasa. Kini mereka memofkuskan perhatian untuk penjelajahan Mars.

Pekan lalu, SapceX telah menunda peluncuran roket Falcon Heavy raksasa sampai pada tahun depan. "Penundaan tersebut dikarenakan tahun ini perusahaan masih menguji roket tersebut dalam sebuah uji coba statis," kata Musk.

Untuk mendukung Falcon Heavy, perusahaan memulai mengirim kargo ke Stasiun Luar Angkasa Internasional. Mereka juga membebaskan landasan 39A Stasiun Angkatan Udara Cape Canaveral, untuk upgrade dan perlengkapan akhir.

Bagi Musk, peluncuran kali ini jadi bagian proyek jangka panjang untuk pendaratan di Mars. Ia berharap pada tahun 2022 dapat mendaratkan setidaknya dua pesawat ruang angkasa lagi di Mars.

Related

Technology 7180893085321301102

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item