Kisah Orang yang Menghasilkan Uang Ratusan Juta dari Koleksi Prangko


Naviri Magazine - Tak banyak yang tahu bahwa memiliki hobi mengumpulkan prangko dan benda-benda pos lainnya bisa mendatangkan keuntungan yang menjanjikan. Contohnya seperti yang dirasakan Gita Noviandi. 

Namanya sudah tak asing di dunia filateli. Dia adalah seorang filatelis sekaligus Sekretaris Jenderal Perkumpulan Filatelis Indonesia (PFI). 

Gita bercerita panjang tentang bagaimana hidupnya begitu berpaut pada benda-benda flateli. Gita sudah tertarik dengan filateli sejak duduk di bangku SMP. Ketika itu, Gita senang melihat gambar prangko pada surat yang dikirim sang kakek untuk ayahnya. 

Ia pun memutuskan untuk menekuni hobi filateli dan masuk organisasi pada 1992. 

Gita mengaku, selama kurang lebih 28 tahun berkecimpung di dunia filateli, semua harta benda yang dia miliki berasal dari investasi filateli. 

"Saya setelah lulus enggak pernah kerja, semua dari prangko. Punya rumah punya segala macam dari prangko," kata Gita.

"Saya belum pernah pakai itu ijazah saya, waktu kuliah itu saya punya sertifikat lulusan terbaik, cuma enggak pernah ada yang cocok gitu," lanjutnya. 

Gita menekuni filateli sebagai bisnis pada 1995. Dia pernah memiliki prangko Lord Robert Baden Powel, kemudian dijual dengan harga Rp 275 juta. Kata Gita, keuntungan yang dia raih dari filateli bisa mencapai ratusan juta rupiah. 

"Pertama kali transaksi saya hanya Rp 150 juta tahun 2004, transaksi dengan orang luar negeri, di Bali," ucap Gita. 

Bahkan, Gita pernah menjual prangko seharga Rp 580 juta. 

"Saya pernah, jual ya bukan koleksi, kalau jual saya pernah sampai Rp 580 juta, lima prangko, cash itu," lanjutnya. 

Sayangnya, Gita enggan menjabarkan secara rinci prangko jenis apa yang dia jual itu. Gita menyebutkan, prangko senilai ratusan juta rupiah itu ia jual kepada seorang kolektor asal Hongkong. 

Berinvestasi lewat prangko ada ilmunya 

Namun, Gita menegaskan, menangguk cuan dari prangko dan teman-temannya bukanlah perkara mudah. Seorang filatelis yang ingin berbisnis dengan benda-benda pos tentunya harus pandai menawarkan prangko-prangko yang dijualnya. 

"Jual prangko harus ada ilmunya, harus dijelasin kenapa harus beli itu, misalnya itu langka atau satu-satunya, mungkin belum pernah keluar, itu daya tarik kolektor buat ngumpulin," jelasnya. 

Salah satu nilai jual dari benda filateli adalah kelangkaan dan keunikan, serta cerita di balik pembuatannya.

Semakin langka dan unik, maka filateli akan semakin bernilai tinggi. Menurut Gita, belum banyak masyarakat Indonesia yang mengetahui potensi investasi di dunia filateli. 

Bersama PFI, Gita ingin mengedukasi masyarakat untuk menyebarkan informasi sebanyak-banyaknya tentang filateli. 

"Di Indonesia, masih banyak orang mungkin prangko ini dianggap sampah, kalau udah tahu jalurnya, udah deh itu luar biasa," ujar Gita. 

"Makanya tugas organisasi ini kami ingin mangedukasi lagi ke masyarakat, jangan sampai enggak tahu filateli," tambahnya.

Related

Business 4841371120362011736

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item