Sejarah dan Asal Usul Instagram, Aplikasi Berbagi Foto Paling Terkenal di Dunia (Bagian 2)


Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Sejarah dan Asal Usul Instagram, Aplikasi Berbagi Foto Paling Terkenal di Dunia - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Di sisi lain, Systrom turut senang dengan niat Zuckerberg. Pasalnya, jika benar perusahaannya diakuisisi oleh Facebook, maka ia tidak perlu susah payah mengurusi berbagai macam keluhan dan perbaikan pada Instagram. Dengan bantuan Facebook, Systrom berharap pekerjaannya akan berkurang sekaligus percaya bahwa perusahaan Zuckerberg mampu membawa Instagram sejajar dengan aplikasi media sosial papan atas lainnya. 

Akhirnya, usai negosiasi panjang, keduanya mencapai kata mufakat. Pada April 2012, Facebook resmi mengakuisisi Instagram senilai $ 1 Miliar. Dan kelak, ucapan Systrom tersebut terbukti ketika Facebook memainkan peran penting dalam melakukan perubahan di Instagram. 

“Dari menjalankan perusahaan rintisan, ada bagian menyenangkan dan bagian yang tidak terlalu menyenangkan. Facebook menangani bagian yang tidak terlalu menyenangkan: seperti infrastruktur, spam, dan penjualan,” kata Systrom kepada Guardian. 

Tak Ingin Terkalahkan 

Berada di bawah kendali Facebook menjadi titik balik perkembangan Instagram. Dari semula hanya platform untuk berbagi foto dan video, berubah dengan beragam fitur yang semakin bervariasi. Pada pertengahan 2016, misal, Instagram memperkenalkan fitur Stories yang memungkinkan pengguna dapat mengunggah foto atau video beserta filter dan teks dalam format slideshow. 

Fitur ini mirip, bahkan hampir tak ada bedanya, dengan aplikasi Snapchat. Meski begitu, dilansir dari New York Times, Systrom menampik bahwa fitur Stories mengikuti Snapchat. Menurutnya, Instagram dan Snapchat adalah dua aplikasi dengan basis yang berbeda. Stories di Instagram memungkinkan dilihat oleh jaringan publik yang lebih luas, sedangkan Snapchat sebaliknya. 

Atas dasar itulah Systrom menegaskan keduanya memang beda. Lalu pada tahun yang sama, Instagram mengenalkan Question Sticker, fitur yang memungkinkan terjadi interaksi tanya-jawab antar pengguna Instagram—mirip Ask.fm. 

Terlepas dari hal itu, tidak sedikit yang menganggap bahwa hadirnya fitur ini sangat berkaitan dengan agresivitas Facebook terhadap aplikasi lain. Stories dibentuk sebagai reaksi atas kegagalan Facebook mengakuisisi aplikasi Snapchat. Mereka menduplikasi fitur-fiturnya. Dan lahirlah Instagram Stories, sebagian menyebutnya Snapgram. 

Jika dilihat dari sejumlah fitur baru yang diluncurkan Instagram, memang terlihat jelas keinginan Facebook yang tidak ingin tersaingi oleh media sosial lain. Mereka ketakutan ketika melihat media sosial lainnya mendominasi di beberapa sektor. 

Ketika Youtube merajai sektor berbagi video, beberapa waktu kemudian Facebook merilis Watch dan Instagram merilis IGTV. Lalu tatkala Tiktok booming, Facebook mengumumkan fitur Lasso. Namun, Lasso terpaksa berhenti karena kurang laku. Sebagai gantinya, Facebook merilis Reels yang disematkan pada Instagram—fitur video pendek dengan durasi 30-60 detik. 

“Instagram tidak lagi hanya aplikasi berbagi foto dan akan terus mencoba fitur yang membuat pengguna mendapatkan pengalaman baru,” ujar CEO baru Instagram, Adam Mosseri. 

Diperkenalkannya fitur jual beli Instagram Shop dan Reels pada 2020 ke publik menjadi tanda atas hal ini. Para pengguna Instagram hanya tinggal menunggu kejutan lain. Meski demikian, banyak juga warganet yang menghujat sikap Instagram yang keluar dari landasan awal dan mengikuti gaya aplikasi lain. 

Related

Internet 1611561765129609715

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item