Gadis di Pemalang kena Stroke Gegara Begadang, Ini Tanggapan Dokter Saraf

Gadis di Pemalang kena Stroke Gegara Begadang, Ini Tanggapan Dokter Saraf

Dalam video yang viral baru-baru ini, seorang gadis di Pemalang, Jawa Tengah, menceritakan pengalaman stroke hingga koma di usia 21 tahun. Ia menyebut salah satu pemicunya adalah sering begadang. Benarkah berhubungan?

Dokter saraf dari RS Pondok Indah, Rubiana Nurhayati, SpS, menjelaskan bahwa sebenarnya begadang tidak termasuk faktor risiko stroke. Meski demikian, begadang dapat menjadi pemicu stroke bagi yang memang punya risiko.

"Begadangnya sih nggak. Cuman dia merupakan faktor pemicu atau trigger," jelas dr Rubiana.

Menurut dr Rubiana, begadang menyebabkan seseorang kurang istirahat sehingga imunitas tubuh menurun. Begitupun, saat begadang biasanya pola makan cenderung tidak sehat. Makan asal-asalan dan tidak memperhatikan keseimbangan nutrisi.

Akibatnya, berbagai faktor risiko stroke dapat meningkat. Sebagai contoh, kolesterol dan tekanan darah dapat meningkat. Stroke sangat mungkin terjadi, terlebih pada seseorang dengan aneurisma otak.

"Aneurisma paling sering di usia muda, apalagi perempuan. Terjadi perdarahan di otak karena aneurisma ini adalah kelainan pembuluh darah kita yang bentuknya kayak balon, sehingga dindingnya tipis sehingga mudah pecah," jelas dr Rubiana.

"Karena dia begadang, dia kurang istirahat, itu men-trigger aneurisma ini pecah. Ketika pecah, terjadilah stroke perdarahan. Kalau pecahnya besar, langsung koma," lanjutnya.

Menurut dr Rubiana, aneurisma kerap tidak disadari karena memang tidak selalu bergejala. Dalam banyak kasus, aneurisma baru ketahuan ketika sudah pecah dan memicu stroke atau bahkan koma.

Meski demikian, kondisi ini sebenarnya bisa dideteksi melalui pemeriksaan. Oleh karenanya, ia menyarankan untuk periksa jika memiliki keluhan yang mengarah pada gangguan tertentu di otak.

"Kalau kita sering sakit kepala, berulang-ulang, di tempat yang sama, sebaiknya sekali-sekali harus cek ke dokter untuk MRI brain untuk melihat kelainan pembuluh darah otak," saran dr Rubiana.

Dalam video yang viral, seorang mahasiswi kedokteran Olsza Dhea Laurani mengisahkan pengalamannya stroke di usia 21 tahun. Awalnya ia masuk rumah sakit karena demam dan muntah selama sepekan.

Sempat didiagnosis tipes atau tiphoid, namun gejalanya tidak kunjung menghilang. Belakangan, terungkap bahwa dirinya mengalami perdarahan di otak yang memicu stroke hingga koma.

Selain karena memiliki kondisi autoimun, Olza mengaku pada saat itu memang sering begadang. Kerap kali, ia baru tidur setelah selesai salat subuh karena merasa lebih produktif di malam hari.

"Jadi buat kalian yang suka begadang, stop begadang sekarang juga, jangan sampai ngalamin kejadian kaya aku," pesan Olsza.

Related

News 8211575369908025497

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item