Daftar Wabah Baru yang Menyerang Dunia Usai Covid-19 (Bagian 2)


Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Daftar Wabah Baru yang Menyerang Dunia Usai Covid-19 - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Sejak dilaporkan pada tahun 1994, virus Hendra tercatat memiliki angka kematian di atas 50%, baik pada hewan maupun manusia. Adapun "korban" terpapar paling banyak dilaporkan pada hewan kuda.

Kuda yang terinfeksi akibat terpapar kotoran dari kelelawar pemakan buah umumnya mengalami kondisi fatal, dengan sekitar 80% dari total kasus tak tertolong. Ancaman serupa juga mengintai manusia.

Dicky mengatakan virus Hendra memiliki gejala pada manusia seperti demam, batuk, nyeri tenggorokan, nyeri kepala, sama seperti penyakit flu disertai dengan meningitis atau encephalitis atau peradangan pada otak, dimana jika gejala ini berkembang bisa menyebabkan nyeri kepala, demam tinggi, dan juga kejang sampai koma.

3. Cacar Monyet (Monkeypox)

Terbaru adalah cacar monyet atau monkeypox. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kini telah mencatat bahwa kasus cacar monyet telah naik dua kali lipat dalam waktu singkat. 

Pemimpin teknis cacar monyet dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Rosamund Lewis, mengungkapkan kemunculannya yang tiba-tiba di beberapa negara di dunia menunjukkan virus telah menyebar tanpa terdeteksi selama beberapa waktu.

Gejala awal jika terinfeksi cacar monyet adalah demam, sakit kepala, pembengkakan anggota tubuh, sakit punggung, nyeri otot, dan kelesuan. Setelah demam mencapai puncak dan mereda, ruam atau bintil merah pada kulit muncul dan berkembang. Seringkali, ruam dimulai pada wajah, kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya, paling sering pada telapak tangan dan telapak kaki.

Ruam, yang bisa terasa sangat gatal, kemudian mengering dan membentuk keropeng, yang kemudian terkelupas. Setelah itu, di tempat bekas ruam muncul bekas luka. Infeksi biasanya hilang dengan sendirinya dan berlangsung antara 14 dan 21 hari.

Sementara untuk cara penularan, cacar monyet dapat menular ke pihak lain ketika seseorang melakukan kontak fisik yang dekat dengan orang yang terinfeksi. Virus masuk ke dalam tubuh melalui kulit yang rusak, saluran pernapasan atau melalui mata, hidung hingga mulut.

Penyakit ini tidak digambarkan sebagai infeksi yang dapat menular secara seksual, tetapi dapat ditularkan melalui kontak langsung saat berhubungan seks. Cacar monyet juga dapat menyebar melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi seperti monyet, tikus dan tupai, atau melalui benda yang terkontaminasi virus, seperti tempat tidur dan pakaian.

WHO telah menggelar rapat khusus untuk mempertimbangkan apakah wabah cacar monyet yang menyebar cepat perlu dinyatakan sebagai darurat global. Apabila ditetapkan sebagai keadaan darurat global, artinya WHO menganggap wabah itu sebagai "peristiwa luar biasa".

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menggambarkan epidemi cacar monyet baru-baru ini yang diidentifikasi di lebih dari 40 negara, sebagian besar di Eropa, sebagai "kejadian tidak biasa dan mengkhawatirkan." 

Selama beberapa dekade, cacar monyet telah menyebar di Afrika tengah dan barat dengan tingkat kematian 10% dari total pasien.

Related

Health 1291816584258975317

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item