Mengungkap Misteri di Balik Radio Hantu dari Rusia (Bagian 2)


Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Mengungkap Misteri di Balik Radio Hantu dari Rusia - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Mirip juga dengan the Buzzer, radio ini disiarkan dari tempat yang tidak diketahui lokasinya, tapi diperkirakan di sekitar wilayah Siprus. Dan, serupa dengan the Buzzer, siaran yang diperdengarkan adalah bunyi datar polos yang terdengar mengerikan.

Setiap satu jam, stasiun ini memutar dua bait pertama dari lagu rakyat Inggris, the Lincolnshire Poacher.

''Oh senangnya malam bersinar,
Pada musim ini,
Saat saya magang di Lincolnshire yang ternama,
Saya mengabdi kepada tuan saya sekitar tujuh tahun lamanya..."

Setelah diulang 12 kali, suaranya berpindah ke pesan yang dibacakan kelompok baca perempuan dalam lima bilangan - "1-2-0-3-6"- dalam sebuah klip, dengan aksen khas kelas menengah atas Inggris.

Mari kembali ke tahun 1920-an, untuk mengetahui apa yang sesungguhnya terjadi. Arcos, atau kependekan All Russian Co-operative Society, adalah badan dagang penting yang berwenang mengawasi transaksi antara Inggris dan saat Uni Soviet baru terbentuk. Setidaknya, ini yang menurut mereka dilakukan.

Bulan Mei 1927, beberapa tahun setelah agen rahasia Inggris tertangkap, seorang karyawan mengendap-endap masuk ke kantor berita komunis di London, aparat kepolisian menggerebek bangunan Arcos. Ruang bawah tanahnya dipasangi perangkat anti-penyusup, dan mereka menemukan ruang rahasia tanpa gagang pintu, di dalamnya para pekerja sibuk membakar dokumen-dokumen yang tersisa.

Kedengarannya dramatis sekali, tapi Inggris tidak menemukan satu pun hal yang tidak mereka ketahui. Sebaliknya, penyerbuan tersebut menjadi peringatan buat pihak Soviet, bahwa MI5 menyadap mereka selama bertahun-tahun.

''Ini betul-betul blunder,'' kata Anthony Gless, yang memimpin Pusat Studi Keamanan dan Intelijen di University of Buckingham. Untuk menjelaskan penyerbuan tersebut, perdana menteri terpaksa menguraikan isi sejumlah telegram di hadapan Dewan Rakyat.

Akibatnya, Rusia kembali mengubah enkripsi pesan. Hampir lewat tengah malam, mereka mengubah one-time pads. Dalam sistem ini, kunci acak dihasilkan oleh orang yang mengirimkan pesan, dan hanya dibagikan pada orang yang menerimanya. Selama kunci tersebut betul-betul acak, kodenya tidak bisa dipecahkan. Mereka tidak perlu khawatir orang lain akan mendengar pesan mereka.

Cara ini kemudian ditiru Inggris. Seperti kata pepatah: jika Anda tidak bisa mengalahkan mereka, bergabunglah dengan mereka. Cukup sulit membuat nomor yang betul-betul acak, sebab sistem yang bisa melakukan hal tersebut akan, secara alami, mudah ditebak. Padahal justru ini yang ingin dihindari. Namun, aparat London berhasil menemukan solusi jenius.

Mereka menggantung mikrofon di luar jendela di Jalan Oxford, dan merekam bunyi lalu lintas. "Ada suara bip dari bus berbarengan dengan teriakan polisi. Suaranya unik, dan tidak akan pernah berulang lagi," kata Stupples. Kemudian mereka mengubahnya menjadi kode acak.

Tentu saja, orang tetap saja bisa memecahkannya. Selama Perang Dunia Kedua, Inggris sadar mereka bahkan bisa memecahkan pesan - tetapi mereka harus menggunakan one-time pad yang digunakan untuk enkripsi. 

''Kami mengetahui bahwa Rusia menggunakan lembaran kedaluwarsa dari one-time pads untuk pengganti kertas toilet di rumah sakit tentara Rusia di Jerman Timur,'' kata Glees. Singkat cerita, petugas intelijen Inggris segera mencuri konten-konten tersebut dari toilet Soviet.

Kanal komunikasi baru tersebut sangat berguna. Dalam waktu singkat, jumlah stasiun radio bermunculan di berbagai belahan dunia. Nama-namanya juga menarik seperti Nancy Adam Susan, Russian Counting Man, dan Cherry Ripe, stasiun sahabat dari Lincolnshire Poacher, yang juga memutar bait-bait dari lagu rakyat Inggris. Dan, the Buzzer cocok sekali dikelompokkan bersama radio-radio tersebut.

Aktivitas radio tersebut juga klop dengan rangkaian penangkapan di berbagai tempat di Amerika Serikat pada tahun 2010. FBI mengatakan telah memutus jaringan agen rahasia Rusia ''jangka panjang dan terselubung rapat", yang dikatakan mendapat instruksi lewat pesan berkode di radio gelombang pendek - utamanya 7887 kHz.

Sekarang, Korea Utara juga ikut-ikutan. Pada 14 April 2017, penyiar Radio Pyongyang menyebutkan, "Saya memberikan tinjauan bagaimana bekerja dalam kursus teknologi informasi dasar di universitas pendidikan yang jauh di pedalaman dan diperuntukkan bagi 27 agen ekspedisi.'' 

Pesan militer yang terlalu kentara ini diikuti dengan serangkaian nomor halaman - No 69 pada halaman 823, halaman 957 - yang betul-betul terdengar sebagai kode.

Mengejutkan mengetahui fakta bahwa nomor stasiun masih dipakai untuk meneruskan pesan mata-mata, tapi ada keuntungannya juga. Walaupun mudah menebak siapa yang menyiarkan, namun semua orang bisa mendengar pesan tersebut sehingga Anda tidak tahu kepada siapa pesan tersebut ditujukan. Ponsel dan internet mungkin lebih cepat, tapi buat agen intelijen ternama, membuka teks atau surel bisa membahayakan misi mereka.

Radio akan aktif saat Rusia diserang

Spekulasi menarik lainnya, the Buzzer dipakai sebagai bagian dari penyamaran intelijen. Dengan menyiarkan dengungan datar, radio tersebut sesungguhnya sedang mengirim instruksi ke jaringan mata-mata Rusia di seluruh dunia. Satu hal yang jadi persoalan; The Buzzer selama ini belum pernah menyiarkan pesan berbentuk angka.

Tapi ini bukan persoalan, sebab one-time pad bisa digunakan untuk menerjemahkan segala hal. Dari kata kode sampai pidato yang membalikkan setiap kata di dalamnya. 

"Kalau sambungan telepon ini dienkripsi maka, Anda akan mendengar ‘...enejekdhejenw...' tapi saat keluar dari sisi yang lain suaranya seperti pidato normal,'' kata Stupples. Tentu ada jejak sinyal yang tertinggal.

Untuk mengirim informasi lewat radio, Anda bisa membuat variasi ketinggian atau memberi spasi pada gelombang saat dipancarkan. Contohnya, dua gelombang rendah sekaligus artinya x, atau tiga gelombang sekaligus yang berdekatan artinya y. Saat sebuah sinyal mengandung informasi, Anda justru mendapat gelombang dengan siluet bergerigi, seperti yang biasa dihasilkan mesin tes jantung.

Tapi ini juga bukan apa yang dilakukan the Buzzer. Sebaliknya, banyak yang yakin stasiun tersebut sesungguhnya gabungan dari dua hal. Dengungan konstan sekadar penanda, yang hendak menegaskan "ini frekuensi saya, ini frekuensi saya..." sehingga orang lain tidak menggunakannya.

Stasiun ini baru akan menjadi stasiun bernomor saat situasi krisis, misalnya ketika Rusia diserang. Pada saat itu radio tersebut beralih fungsi sebagai pengirim instruksi ke jaringan mata-mata di seluruh dunia dan pasukan militer, supaya mereka bersiaga di wilayah terpencil. Lagi pula wilayah Rusia besarnya sekitar 70 kali besar Inggris.

Dan, kelihatannya juga mereka sudah berlatih. ''Di tahun 2013, mereka mengeluarkan pesan spesial, 'COMMAND 135 ISSUED' yang disebut-sebut sebagai pesan uji coba untuk kesiagaan perang penuh,'' kata Maris Goldmanis, seorang fans radio yang mendengarkan siaran radio tersebut dari kediamannya di kawasan Baltik.

Misteri radio Rusia tampaknya terpecahkan sudah. Tapi jika spekulasi fansnya benar, maka mari berharap dengungan tersebut tidak pernah berhenti.

Related

International 4827012192978883297

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item