Toilet Genderless di Kabukicho Kini Dihilangkan, Ini Sebabnya


Menara Kabukicho Tokyo sempat bangga memperkenalkan toilet genderless yang dimiliki. Tapi sekarang toilet dengan gender netral itu diubah menjadi bilik perempuan dan pria.

Dilansir dari Tokyo Shimbun, toilet genderless itu dibuka pada April 2023 di gedung megah pusat kuliner, hiburan dan hotel, dengan 53 lantai yang ada di kawasan Shinjuku, Tokyo, Jepang. Alih-alih menuai pujian, toilet di lantai dua itu dibanjiri protes. Warga Jepang menyebut bahwa toilet itu tidak aman digunakan dan akan menjadi sarang kejahatan seksual.

Awalnya, toilet ini memiliki delapan bilik yang dapat digunakan oleh semua jenis kelamin. Tujuannya adalah mewujudkan kampanye 'no one is left behind'. Tetapi, wanita-wanita Jepang merasa tidak nyaman dan tidak aman.

"Sulit untuk memperbaiki riasan wajah saya," kata seorang warga.

"Saya takut jika tiba-tiba disergap oleh seorang pria," ujar yang lain.

Lima hari setelah pembukaan, pengelola gedung itu merespons dengan mengumumkan langkah-langkah pencegahan kejahatan, seperti patroli penjaga keamanan. Tetapi, kekhawatiran untuk menggunakan toilet gender netral itu tetap muncul.

Ya, di Jepang pencurian celana dalam serta aksi perekaman video di toilet umum dan foto-foto pakaian dalam perempuan secara diam-diam masih kerap dilaporkan.

Pada 4 Agustus, Menara Kabukicho akhirnya menghapus toilet genderless itu. Sekarang ada 12 bilik dengan tujuh bilik toilet untuk wanita, tiga bilik pria, dan dua bilik serbaguna.

"Kami melakukan pekerjaan renovasi dengan tujuan menciptakan toilet yang aman dan nyaman untuk digunakan," ujar juru bicara Menara Kabukicho Tokyu.

Kenryo Iwamoto, seorang profesor studi gender di Universitas Kanazawa mengatakan bahwa toilet genderless atau toilet yang bisa digunakan oleh banyak orang perlu pertimbangan lokasi dan tata letak.

"Penting juga untuk memberikan opsi kepada pengguna, seperti memberi tahu mereka bahwa ada toilet yang dipisahkan berdasarkan jenis kelamin di lantai lain," kata dia.

Toilet genderless dimaksudkan untuk menolong anak-anak penyandang disabilitas dan orang lanjut usia yang kesulitan menggunakan toilet. Di sisi lain, jumlah toilet serba guna yang membutuhkan ruang besar untuk pemasangannya masih sedikit karena faktor anggaran.

"Dalam arti luas, pemasangan toilet semua jenis kelamin akan mengarah pada fasilitas bebas hambatan dan akan terus dibutuhkan di masa mendatang," ujar dia.

Related

International 2345359982636039349

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item