Paru-paru Pria Ini Kolaps Gara-gara Vape, hingga Sulit Bernapas

Seorang pria di Inggris bernama Alex Gittins (31), mengaku paru-parunya kolaps setelah menggunakan vape. Ia kerap membeli vape sekali pakai di sebuah toko selama empat bulan, sampai ia merasakan 'rasa mengerikan' di tenggorokannya.

"Saya mulai merokok dan tiba-tiba tidak bisa menghasilkan asap dengan benar. Ada rasa tidak enak di tenggorokan," ucap Gittins dikutip dari NY Post.

"5 sampai 10 menit kemudian saya hanya berdiri dan berusaha menarik napas, namun rasanya ada seperti tusukan besar. Kondisi tersebut makin buruk selama satu jam berikutnya," sambungnya.

Karena gejala yang terus memburuk, Gittins lantas pergi sebuah ke klinik kecil. Staf klinik tersebut langsung mengirimnya ke rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit, Gittins dikabari bahwa paru-paru kanannya telah kolaps. Paru-parunya terus mengeluarkan cairan dan dokter sulit memperbaikinya.

Beberapa hari kemudian, ia harus melakukan operasi paru-paru. Namun, setelah dipulangkan, Gittins merasa masih mengalami sulit bernapas dan menjalani pemeriksaan mingguan.

Gittins mengklaim bahwa staf rumah sakit menyebut saat ini semakin banyak insiden seperti yang ia alami, yaitu paru-paru kolaps setelah menggunakan vape.

Karena kejadian tersebut, Gittins bahkan melakukan tindakan hukum pada rokok tersebut, karena ia yakin vape yang membuatnya mengalami paru-paru kolaps.

Dia menghubungi pengacara untuk membantu dalam kasusnya. Ia juga melaporkan toko vape di Bishop Auckland tersebut ke Standar Perdagangan Inggris.

"Ada sesuatu yang tidak beres. Anak-anak bisa saja mati," pungkasnya.

Pada kebanyakan kasus, penyebab paru-paru kolaps tidak diketahui. Namun beberapa faktor, seperti merokok dan vaping, dipercaya dapat meningkatkan risikonya. Para ahli menyebut, kebiasaan vaping dan merokok dapat meningkatkan risiko blebs, kondisi yang menyebabkan paru-paru kolaps.

Gejalanya meliputi nyeri dada yang diperburuk oleh napas dalam atau batuk, detak jantung yang cepat, dan kelelahan.