Mengapa Petinju atau Petarung Rentan Miliki Kondisi Telinga Bunga Kol?


Para atlet tinju atau gulat kebanyakan memiliki bentuk daun telinga yang tidak biasa dan cenderung seperti bunga kol atau cauliflower ear. Kondisi ini seperti dimiliki petinju kondang Khabib Nurmagomedov dan Conor McGregor. Keduanya memiliki kondisi daun telinga yang mirip, tapi tidak seperti orang pada umumnya.

Bentuk daun telinga seperti itu disebut telinga bunga kol atau cauliflower ear. Menurut penulis konten Ruang Mendengar, dr. Witha Novialy, telinga bunga kol memang seringkali ditemukan pada atlet-atlet.

Hal ini disebabkan pukulan, tendangan, bantingan pada daun telinga yang dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah di sekitar daun telinga.

“Jika trauma terjadi terus menerus, penumpukan darah pada daun telinga dapat menekan tulang rawan di sekitar daun telinga dan menyebabkan kerusakan pada tulang rawan, jadi bentuknya seperti kembang kol atau dalam medis disebut cauliflower,” katanya dalam unggahan Instagram @ruangmendengar.

Pencegahan Telinga Bunga Kol

Kondisi telinga bunga kol dapat dicegah, lanjut Witha. Bagi orang-orang yang hobi gulat, tinju, rugby atau olahraga lainnya yang memiliki risiko membuat trauma pada daun telinga, maka penggunaan pengaman sangat diperlukan.

“Sebaiknya jangan lupa gunakan pelindung kepala untuk menghindari pukulan, tendangan dan bantingan secara langsung pada daun telinga.”

Jika sudah terlanjur terjadi trauma pada daun telinga, segera lakukan pemeriksaan ke dokter, katanya. Penanganan yang cepat dan tepat dapat mencegah terbentuknya daun telinga yang menyerupai bunga kol.

“Dokter akan menangani dengan cara membuat sayatan kecil dan mengeluarkan darah yang terkumpul, setelah itu dilakukan penekanan dengan menggunakan perban khusus. Untuk menghindari infeksi, dokter akan memberikan antibiotik.”

Hindari Kerusakan Gendang Telinga

Pemakaian alat pelindung kepala dan telinga ketika melakukan olahraga seperti tinju juga sangat penting untuk menghindari kerusakan gendang telinga.

Kerusakan gendang telinga pada akhirnya dapat menyebabkan tuli. Menurut dr. Alvin Nursalim, SpPD, gendang telinga merupakan bagian penting dalam proses mendengar.

“Jika terjadi robekan pada gendang telinga, maka suara tidak dapat diteruskan dengan baik. Ketulian pun dapat terjadi,” katanya.

Gendang telinga yang pecah dapat disebabkan oleh berbagai hal. Mulai dari infeksi telinga atau trauma pada telinga, pungkasnya.

Related

Sports 5210730535251498256

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item