Di Papua, Orang Masih Melakukan Barter untuk Dapat Makanan

Di Papua, masih banyak masyarakat yang melakukan barter demi dapat makanan. Bertugas di Kepi, Papua, TikToker baik hati ini menerima barter dari warga sekitar.

Berbeda dengan Jayapura yang merupakan kota besar dengan segala fasilitas penunjang, masih banyak daerah terpencil di Papua. Salah satunya adalah Kepi yang menjadi ibukota dari kabupaten Mappi.

Mappi berjarak 529 kilometer dari Jayapura, sehingga masyarakatnya masih membutuhkan banyak bantuan, tidak seperti kota besar. Di Kepi, masyarakatnya masih menerapkan sistem barter dengan penduduk lain untuk memenuhi kebutuhan bahan makanannya.

Seorang petugas kesehatan, Wike Afrilia, yang bertugas di Puskesmas, Kei, Mappi, Papua, menjadi salah satu yang menolong masyarakat setempat. Ia seringkali menerima barter bahan makanan dan memberikan makanan lain.

Pisang dengan gula

Suatu hari Wike disambangi oleh pria yang tinggal tak jauh dari rumahnya, dengan membawa setandan pisang. Ketika ditanya maksud kedatangannya, ternyata pria itu ingin menukar pisang dengan gula.

Jumlah pisang yang banyak membuat Wike berpikir bisa ditukar dengan kebutuhan yang lebih banyak. Wike juga bertanya apakah di rumah pria tersebut masih memiliki persediaan beras?

Alih-alih keluar rumah dengan membawakan gula, Wike justru membawa sepaket sembako yang lengkap. Ada satu karung beras, gula, minyak goreng, hingga sekotak teh celup.

Cabai dan kangkung untuk mie instan

Tidak hanya para orang tua, ada juga anak-anak yang menyambangi kediaman Wike untuk menukar makanannya. Salah satunya seperti yang dilakukan seorang anak perempuan dengan membawa sebungkus cabai dan kangkung.

Ia menyampaikan ingin menukar cabai dan kangkung miliknya dengan mie instan. Memiliki empati yang tinggi, Wike bertanya apakah ia memiliki bahan lain untuk dimasak dengan mie instan.

Anak itu menjawab hanya memiliki gedi, semacam dedaunan mirip daun pepaya, untuk dimasak dengan mie. Wike lalu memberikan tiga bungkus mie instan dengan tiga buah telur sebagai pelengkapnya.

Mangga dengan garam dan vetsin

Membawa kedua orang anaknya yang masih kecil, seorang ibu memanggul tas berisi buah mangga. Menyambangi rumah Wike, ia menyampaikan keinginan menukar mangga dengan beberapa bahan dapur yang diperlukan.

"Mau tukar garam, vetsin, tambah gula dan kopi. Eh, garam dan vetsin saja," ungkap ibu tersebut kepada Wike dalam video singkat.

Memahami kebutuhan yang banyak, Wike akhirnya keluar dengan sekantong sembako setelah menyimpan mangga tersebut. Dalam sepaket sembako yang dikemasnya, berisi mie instan, teh celup, garam dan vetsin sesuai permintaan, serta beberapa bahan makanan lain.

Ikan ditukar seikhlasnya

Seorang pemuda bernama Jonathan tiba-tiba menyambangi Wike. Di tangannya ia membawa seekor ikan yang baru saja ditangkap di sungai oleh tangannya sendiri.

Ketika ditanya bahan makanan yang diinginkan, Jonathan justru mengaku menerima apapun yang akan diberikan. Wike melihat bagian-bagian tubuh ikan yang masih segar, sambil berpikir bahan makanan apa yang akan diberikan.

Setelah masuk dan menyimpan ikannya, ia membawa sekantong beras untuk diberikan. Tak hanya beras, ada juga minyak goreng, teh celup, mie instan, serta biskuit sebagai camilan yang diberikan kepada Jonathan.

Daun singkong dengan korek

Selain membawa bahan makanan dan menukarnya dengan makanan lain, ada juga warga setempat yang meminta barang lain kepada Wike. Seorang ibu berjalan kaki menuju rumah Wike dengan membawa daun singkong.

Ternyata tujuannya untuk menukarnya dengan korek api, guna menyalakan tungku di rumah. Tidak hanya bahan makanan, tetapi peralatan untuk memasak juga dibutuhkan dan belum bisa dicukupi oleh warga Kepi.

Melebihkan penukaran seikat daun singkong, Wike telah menyiapkan paket sembako yang akan diberikan. Isinya ada beras, mie instan, kental manis, dan biskuit untuk anak-anak ibu tersebut di rumah.