Diduga Lakukan Malpraktek pada Bayi Prematur, Bidan Klinik Tasikmalaya Kabur


Dwi Yunita Lestari, bidan Klinik Alifa di Tasikmalaya, disebut melarikan diri. Hal ini buntut dugaan malpraktek yang dilakukan oleh Klinik Alifa terhadap seorang bayi prematur.

Diketahui, seorang bayi prematur meninggal dunia akibat dugaan malpraktek oleh pihak Klinik Alifa, usai sesi newborn photoghraphiy, sang bidan yakni Dwi Yunita Lestari turut terseret.

Dwi Yunita Lestari merupakan bidan yang disebut pihak keluarga korban prematur adalah bidan yang menangani kelahiran bayi prematur tersbut. Dia pun masuk dalam laporan korban atas dugaan malpraktek yang terjadi di Klinik Alifa yang tak lain adalah milik suaminya.

Namun teranyar, di pusaran kasus malpraktek yang terjadi di lingkungan Klinik Alifa miliknya ini, Dwi Yunita Lestari dikabarkan melarikan diri.

Tidak hanya melarikan diri, Dwi Yunita Lestari selaku bidan pun turut menyembunyikan jejak digitalnya dengan memprivasi akun media sosial pribadinya berupa instagram dengan user @dwiyunitalestari.

Bahkan akun Klinik Alifa @klinikalifa yang sebelumnya terbuka pun kini mendadak turut diprivasi oleh Dwi Yunita Lestari.

Kabar kaburnya Dwi Yunita Lestari diungkap oleh akun instagram @voltcyber_v2 yang juga menyebutkan kemana arah kaburnya Dwi Yunita Lestari.

"Coba selesaikan permasalahan di klinik, jangan malah kabur ke Jakarta @dwiyunitaghaitsara, Coba cek di rumahnya yang ada di bantar RT 1 RW 6 Kelurahan Bantarsari Kecamatan Bungursari, Hmmmm kabur ke rawa buaya cengkareng," tulis akun tersebut.

Tak banyak informasi yang bisa digali tentang siapa Dwi Yunita Lestari, namun diketahui bahwa dia juga merupakan istri direktur Klinik Alifa tersebut. Sang suami yang bernama Andi Irawan diketahui juga merupakan orang kesehatan yang saat ini bekerja di salah satu Puskesmas di Tasikmalaya.

Dugaan malpraktek yang terjadi di Klinik Alifa ini viral di media sosial, disebutkan bahwa pihak Klinik melakukan newborn photoghraphy tanpa izin dan sepengetahuan pihak keluarga. Tidak hanya itu, termasuk pelayanan terhadap proses kelahiran bayi prematur tersebut pun dinilai tidak sesuai SOP.

Sehingga atas dugaan malpraktek ini, pihak keluarga dari bayi prematur melaporkan kejadian ini ke Polres Tasikmalaya.

Related

News 5761020660799101950

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item