Solusi Ganjar Pranowo Mengatasi Pengungsi Rohingya


Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menyampaikan solusi untuk menyelesaikan persoalan pengungsi Rohingya. Menurut Ganjar, ada beberapa langkah yang bisa diambil pemerintah sehingga kehadiran pengungsi Rohingya tidak membuat masyarakat resah.

Hal itu disampaikan Ganjar dalam pertemuan dengan milenial dan gen-Z di salah satu kafe di kawasan Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (15/12/2023) malam.

“Enggak usah resah. Yang pertama dilakukan adalah melakukan assesment, Indonesia belum meratifikasi keputusan dari PBB,” kata Ganjar.

Ia menilai ratifikasi Konvensi Internasional PBB 1951 mengenai penanganan pengungsi luar negeri harus segera ditindaklanjuti pemerintah Indonesia. Tak hanya itu, ia juga mengungkapkan perlunya upaya assessment darurat hingga membangun komunikasi ke negara tetangga. 

“Tapi kita belum ratifikasi, yang pertama adalah kita ratifikasi dulu. Pilihan kedua adalah melakukan assesment darurat, dan pilihan ketiga adalah memberikan atau berkomunikasi dengan beberapa negara di ASEAN saja,” kata Ganjar.

“Untuk kemudian mereka bisa membantu karena mereka sudah meratifikasi. Ini bukan persoalan gampang,” katanya menambahkan.

Lebih lanjut, Ganjar juga mengatakan jika terpilih nantinya dia akan segera menginstruksikan Menteri Luar Negeri (Menlu) agar segera melakukan komunikasi dengan Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR).

“Sehingga kawan-kawan semuanya tidak akan tersalahkan soal itu. Apapun namanya kita harus menolong juga, tapi kepentingan nasional harus kita jaga,” ucapnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara soal nasib pengungsi Rohingya yang saat ini kian bertambah di wilayah RI. Jokowi mengatakan pemerintah akan menampung sementara pengungsi Rohingya.

"Saya sampaikan bahwa sementara, sementara, kita tampung," kata Jokowi kepada wartawan di Kali Sentiong, Jakarta, Senin (10/12).

Jokowi menekankan penampungan pengungsi Rohingya bersifat sementara, sambil pemerintah berkomunikasi dengan organisasi internasional. Dia memahami penolakan masyarakat lokal terhadap Rohingnya.

"Sementara, dan kita masih berbicara dengan organisasi-organisasi internasional, UNHCR dan lain-lain, karena memang masyarakat lokal tidak menginginkannya," ujarnya.

Related

News 6578079972185809406

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item