Terungkapnya Kasus Pembunuhan Pria Gresik dengan Pisau Menancap di Mulut


Aksi perampokan sadis hingga membuat Aris Suprianto (30) tewas dengan pisau di mulut terungkap sudah. Di hadapan polisi, para pelaku mengakui telah merencanakan perampokan tersebut.

Lima tersangka telah diamankan dalam kasus ini. Mereka adalah Hengki Pratama (23) warga Morowudi, Cerme Gresik, dan Irfan (30) warga Palembang. Mereka adalan perampok dan pembunuh Aris.

Sementara tiga tersangka lain adalah Ahmad Supriadi warga Semarang, Joko Dwi warga Demak, dan Aditya Rosadi warga Rembang. Mereka adalah penadah barang hasil kejahatan Hengki dan Irfan.

Kasus ini berawal saat Hengki mendapat tawaran pekerjaan dari Irfan melalui media sosial. Setelah bertemu, keduanya justru merencanakan aksi kejahatan. Keduanya bersepakat melakukan perampasan motor alias begal.

Namun niat itu tak terlaksana karena ada tawaran pekerjaan dari Aris yang juga dari medsos. Mereka lalu mengiyakan pekerjaan itu. Padahal mereka hendak merampok korban yang ternyata berakhir dengan pembunuhan.

"Sudah merencanakan sebulan lalu. Baru kenal dengan korban, kenal lewat Facebook. Lihat postingannya kayak pijet gitu, terus saya mau main ke rumahnya," kata Hengki Pratama, otak perampokan sadis, di Polres Gresik, Rabu (6/12/2023).

Setelah berkenalan lewat Facebook, Hengki dan Irfan mengajak korban bertemu di rumahnya. Namun korban menolak dan mengajak kedua pelaku bertemu di warung kopi daerah Menganti.

"Setelah bertemu, kita diajak ke rumah dia (korban) untuk melakukan pijat. Pertama gak dibolehin ke rumahnya, diajak ngopi. Lalu diajak ke rumahnya sendiri," tambah Hengki.

"Sampai di rumah korban, kita melakukan pijat. Gak sampai satu jam di rumahnya. Sebenarnya kita mau ambil motor saat korban tertidur," lanjut Hengki.

Sementara itu, Irfan, satu pelaku lainnya, mengatakan saat Hengki dan korban berada di dalam kamar, Irfan ke dapur untuk memasak mi. Di dapur, Irfan melihat pisau dapur dan menyimpannya di pinggang belakang.

"Saya ke dapur untuk masak mi saat dia (Hengki) dan korban di kamar. Pas di dapur ada pisau saya ambil buat jaga-jaga apabila korban tak tidur atau melawan," kata Irfan.

Mengetahui Irfan membawa pisau, korban pun spontan bangun dan berusaha melawan. Irfan refleks mencoba menusuk ke korban tapi tidak mempan.

"Karena tak bisa ditusukkan, saudara Hengky ini miting, saya ambil palu dan balok paving. Karena korban berteriak meminta tolong, saya pukul dengan palu," tambah Irfan.

Setelah korban tak sadarkan diri, pelaku Hengki menusukan pisau ke mulut korban. Itu untuk memastikan korban sudah meninggal.

"Yang tusuk pisau ke mulut korban saya pak. Untuk memastikan korban meninggal," aku Hengki menambahkan.

Usai membunuh, Hengki dan Irfan kabur sambil membawa motor dan tas milik korban yang berisi uang dan HP. Mereka lalu menjual motor itu ke Ahmad Supriadi yang kemudian menjualnya lagi ke Joko Dwi. Sementara HP dijual ke Aditya Rosadi.

Polisi yang melakukan penyelidikan kemudian menangkap Hengki dan Irfan yang berlanjut dengan menangkap Ahmad Supriadi, Joko Dwi, dan Aditya Rosadi.

Related

News 390674582823168890

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item