Kisah Wanita Kena Gagal Ginjal Stadium Akhir, Dikira Sakit Biasa


Seorang wanita di Bandung bernama Della Hiariej divonis gagal ginjal stadium akhir dan harus menjalani cuci darah seumur hidup. Wanita yang kini berusia 25 tahun itu sempat mengira hanya kelelahan dan sakit lambung biasa.

Della menceritakan awalnya ia sering merasakan sakit asam lambung, seperti mual, muntah, perut perih, hingga tak bisa makan. Dia juga sempat mengalami gejala memar-memar di beberapa bagian tubuh. Dikiranya, memar tersebut disebabkan karena kecapekan lantaran aktivitasnya yang padat.

"Karena mobilitas aku tinggi. Apalagi cewek kan rentan memar kan katanya kalau kecapekan. Makanya aku nggak overthinking bakal ke sana (gagal ginjal)," katanya.

Selain itu, Della juga mengalami gejala berupa mimisan. Ia merasa aneh lantaran tak pernah mengalami mimisan sebelumnya sejak kecil. Meski begitu, Della juga tak berpikir kondisi yang dialaminya adalah gagal ginjal.

"Dari kecil tuh aku bukan yang gampang sakit, nggak pernah masuk rumah sakit sekalipun loh. Jadi, pas mimisan tuh mikirnya kecapekan terlebih memar-memar itu, jadi mikirnya butuh istirahat," imbuh Della.

"Terus November itu makin parah karena sakit lambung. Sampai nggak bisa makan. Kan kalau mimisan dan memar sakit di luar ya. Sementara kalau asam lambung tuh kayak sakit di dalam sampai nggak bisa makan. Itu bener-bener kayak sakit dari dalam," sambungnya lagi.

Lantaran kondisinya yang semakin memburuk, pada November 2020 Della memutuskan untuk ke Unit Gawat Darurat (UGD). Saat dicek oleh dokter, tensi wanita kelahiran Bandung ini mencapai angka 230-an.

Dokter awalnya menduga Della mungkin terkena COVID-19. Sebab pada 2020, kasus COVID-19 saat itu sedang tinggi-tingginya di Indonesia. Imbasnya, Della harus menjalani isolasi.

Dua hari setelah menjalani isolasi dan hasilnya negatif COVID, Della akhirnya dipindahkan ke ruang rawat inap untuk menjalani perawatan endoskopi. Hasilnya, kedua ginjal Della sudah tak berfungsi.

"Gejalanya udah lama, tapi semakin parahnya itu bulan itu (November) hingga pada tanggal 16 November memutuskan ke dokter. Sebenarnya gejalanya udah kayak 4 bulanan kali ya, memar, mimisan, cuma karena mikirnya kecapekan. Terlalu ngegampangin," sambungnya lagi.

"Kalau aku nggak cuci darah, tubuh aku bengkak semua, muka aku bengkak parah. Aku kaget sih sebagai orang awam yang tahu penyakit itu kan awalnya kaget. Sekarang seminggu dua kali (cuci darah) untuk seumur hidup," imbuh Della.

Sebelum didiagnosis gagal ginjal, pada 2019, Della sempat merasakan sakit perut di bagian depan. Ia memutuskan USG abdomen untuk melihat apakah ada yang salah pada tubuhnya. Namun lagi-lagi, berdasarkan hasil pemeriksaan, ginjal kanan dan kirinya dinyatakan normal.

"Itu 2019 loh satu tahun sebelum aku sakit. Itu sih yang bikin aku kaget (karena normal)," ucapnya.

"Pas November 2020 itu, dokter ngomong "ini tuh sakitnya udah lama" kayak orang udah sakit ginjal 5 tahun, karena sudah parah langsung final stage stadium 5. Hari itu aku paling ingat karena dokter ngomong kayak gitu," sambungnya lagi.

Della juga diketahui memiliki riwayat hipertensi sejak SMA. Ia menduga hipertensi yang diidapnya itu disebabkan karena keturunan keluarga.

Related

News 5418979187566449901

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item