Second-hand Embarrasment: Orang Lain yang Melakukan, Kita yang Malu


Tak cuma cringe dan savage, istilah 'second-hand embarrassment' juga ikut ramai jadi perbincangan di media sosial usai gelaran debat keempat Pilpres 2024. Apa itu second-hand embarrassment?

Debat membuat ketiga cawapres saling adu argumen hingga saling sindir. Akibatnya, tak sedikit publik yang ikut merasa malu akibat aksi saling sindir tersebut.

Rasa malu yang muncul akibat melihat sebuah peristiwa dikenal dengan istilah 'second-hand embarrassment'. Istilah ini pun ramai di antara perbincangan warganet di media sosial.

Mengutip laman Cleveland Clinic, second-hand embarrassment adalah rasa malu yang muncul secara tidak langsung. Rasa malu ini muncul saat Anda merasa tidak nyaman atau bersalah saat menyaksikan pengalaman atau tindakan orang lain yang dipandang memalukan atau dinilai negatif.

Sebagai contoh, Anda melihat seseorang berjalan sambil memegang kopi dan satu tangan lainnya sibuk dengan ponsel. Karena tak berhati-hati, ia kemudian jatuh karena tersandung dan kopinya tumpah.

"Meski Anda bukan bagian dari orang yang tersandung, dan bukan Anda juga yang terjatuh, tapi Anda masih bisa merasakan emosi yang mereka rasakan," ujar psikolog klinis Marielle Collins.

Dalam kasus debat keempat Pilpres 2024, beberapa warganet mengaku malu karena aksi para cawapres yang saling serang, saling sindir, dan saling menjatuhkan.

"It's giving me second hand embarrassment for real," tulis salah seorang warganet mengomentari berlangsungnya debat.

Collins mengatakan, sering kali perasaan ini muncul bersama dengan kecemasan dan ketakutan akan penilaian sosial yang negatif.

"Menyaksikan orang lain mengalami rasa malu dapat meningkatkan pemikiran cemas tentang bagaimana jika pengalaman serupa terjadi pada diri sendiri," jelas Collins.

Secara ilmiah, ada wilayah otak yang bertanggung jawab atas kemampuan seseorang dalam mengatur emosi, termasuk salah satunya rasa malu. Bagian-bagian otak ini akan ikut diaktifkan saat kita melihat orang lain mengalami hal-hal memalukan atau yang menguras emosi.

"Itu yang dinamakan dengan konsep empati,” ujar Collins.

Otak manusia, lanjut dia, dirancang untuk mampu mensimulasikan pengalaman emosional orang lain dan merasakan apa yang dirasakan orang lain.

"Anda mungkin akan lebih mudah merasa ikut malu jika memiliki kapasitas empati yang tinggi," kata Collins.

Demikian penjelasan mengenai apa itu second-hand embarrassment yang mendadak jadi perbincangan usai debat keempat Pilpres 2024.

Related

News 645059791254040729

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item