Luhut: Pencalonan Gibran Bukan Mau Jokowi, Dinasti Itu Biasa

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, menuturkan pencalonan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024 bukan atas keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai orang tua.

Pernyataannya itu menanggapi isu yang menyebut ada sejumlah menteri yang tidak nyaman dengan majunya Gibran sebagai calon wakil presiden (cawapres).

"Pencalonan kan bukan maunya Pak Jokowi juga itu. Karena saya tahu persis semua itu. Menteri mana yang bilang gitu? Saya pengin tahu juga. Saya pengin ngomong sama dia," kata Luhut dalam Political Show Podcast yang disiarkan Rabu (7/2).

Namun, kata dia, orang tua tentu senang jika anaknya maju jadi cawapres. Luhut mengatakan ia pun bakal mendorong anaknya jika maju jadi cawapres seperti Gibran.

Luhut mencontohkan dirinya gembira ketika menantunya, Jendral Maruli Simanjuntak ditunjuk sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) oleh Jokowi. "Saya kalau anak saya maju seperti dia, pastilah saya dorong," ucapnya.

Di lain sisi, Luhut menilai dukungan Jokowi kepada Prabowo Subianto dan Gibran tak semata karena status Gibran sebagai putra sulungnya. Ia juga tak mau ambil pusing soal ada anggapan 'dinasti politik' dalam pencalonan Gibran. Menurut dia, dinasti politik ada di mana-mana, termasuk di Amerika Serikat.

"Kita ngomong saja itu dinasti-dinasti. Coba dia pada posisi Pak Jokowi. Mungkin dia sudah cawe-cawe ke mana-mana. Di mana sih yang enggak ada begituan? Di Amerika, John Kennedy saja dia punya adik dibikin jadi jaksa agung," kata Luhut.

Luhut selama ini dikenal sebagai pejabat yang sangat dipercaya oleh Jokowi. Selain Menko, politikus senior Golkar juga dipercaya Jokowi mengemban sejumlah jabatan.

Luhut baru-baru ini mendeklarasikan dukungannya pada pasangan calon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Jokowi meski kader PDIP, disebut mendukung Prabowo bersama Gibran yang juga putra sulungnya.