Kronologi Dokter Gadungan Lolos Seleksi PSSI, Awalnya Kondektur Bus


Dokter gadungan timnas Elwizan lolos seleksi PSSI. Kasus ini telah menjadi perbincangan hangat dalam berbagai media karena melibatkan penipuan dalam dunia medis, terutama di ranah olahraga sepakbola yang banyak digemari masyarakat.

Sebelum kasusnya terungkap, Elwizan pernah menjadi dokter timnas sebelum wabah Covid-19 melanda Indonesia. Elwizan Aminudin telah beraksi sebagai dokter gadungan dari 2013 hingga 2021 dan menangani sembilan tim sepak bola. 

Melansir berbagai sumber pada Selasa (7/5/2024), sebelum bergabung menjadi tim dokter di sejumlah klub liga sepakbola di Indonesia, Elwizan bekerja sebagai kondektur bus dan pedagang warung kelontong. Namun, karena terhimpit masalah ekonomi, Elwizan akhirnya berpikir untuk menjadi dokter gadungan.

Dengan bermodal internet, Elwizan mencari contoh ijazah di Google dan mengeditnya sesuai identitasnya agar wujudnya terlihat seperti ijazah asli. Ijazah palsu tersebut dia pakai untuk masuk menjadi tim dokter di berbagai klub sepakbola Indonesia, termasuk PSS Sleman hingga Timnas Indonesia U-19.

Selanjutnya, Elwizan berhasil gabung dengan PSS Sleman pada Februari 2020. Pada saat itu, tim tersebut memang sedang membutuhkan tenaga dokter. Pelaku kemudian mendaftar dengan memenuhi beberapa persyaratannya, dan mengirimkannya ke manajemen PSS.

Salah satu persyaratan adalah ijazah kedokteran dan riwayat hidup singkat. Dengan berbekal pengalaman palsu pernah bekerja di berbagai tim sebelumnya, Elwizan berhasil meyakinkan manajemen PSS Sleman untuk merekrutnya setelah beberapa pertimbangan.

Sejak saat itu, Elwizan resmi menjadi dokter tim PSS tersebut. Pada tahun pertama, Elwizan mendapatkan gaji Rp15 juta dan masuk di tahun ke dua gajinya naik hingga Rp25 juta per bulan. Namun, pada akhir tahun ke dua, PSS Sleman mendapat rumor bahwa Elwizan bukan seorang dokter.

Identitasnya terbongkar saat dia berpamitan pulang ke Palembang dengan alasan orangtua sedang sakit. Semenjak dia pulang ke Palembang, Elwizan sudah tidak kembali lagi ke Sleman. Hal tersebut yang membuat manajemen PSS Sleman curiga dengan identitasnya.

Atas kecurigaan itu, manajemen PSS mengirim surat konfirmasi ke Universitas Syah Kuala, Banda Aceh untuk memastikan apakah Elwizan merupakan alumni kedokteran dari kampus tersebut. Namun, pihak kampus mengklaim bahwa Elwizan tidak pernah kuliah kedokteran di kampus tersebut karena pihak kampus tidak menemukan data alumni atas nama Elwizan Aminudin.

Sejak saat itu, Elwizan dilaporkan dan menjadi buronan polisi. Kini dia telah ditangkap dengan sejumlah barang bukti, dan diancam hukuman enam tahun penjara. Kejadian ini dapat menjadi pengingat akan pentingnya integritas, transparansi, dan kehati-hatian dalam setiap proses seleksi. 

Related

News 8101843567580836447

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item