Rahasia Membuat Keajaiban Dalam Hidup (1)

Naviri.Org - Pernahkah Anda mendengar bahwa gambar mental Anda cukup ‘nyata’ untuk dapat mempengaruhi film fotografis? Ted Serios, seorang pakar metafisik Barat dapat menunjukkan hal itu. Prosedurnya adalah dengan menggunakan kamera Polaroid yang dapat memberikan gambar seketika (tanpa film), atau menggunakan kertas peka tanpa kamera.

Arahkan kamera pada kepala seseorang dalam suatu kamar yang sangat gelap. Bila orang itu mengendurkan diri dan membayangkan sesuatu, lalu ia mengatakan, ‘sekarang!’, kemudian Anda segera menekan tombol kamera, maka hasilnya, foto itu akan menunjukkan gambar sebagaimana yang dibayangkan oleh orang itu.

Seorang lelaki yang tinggal di kapal membayangkan kapal yang ia diami. Benarlah, hasil foto itu menunjukkan sederetan kapal sepanjang dermaga. Seorang perempuan membayangkan bulan di atas laut. Gambar itu pun kelihatan jelas, lengkap dengan bayangan bulan di atas air.

Ini memberi gambaran kepada Anda, bagaimana kenyataan gambaran mental itu dan bagaimana ia dapat mempengaruhi zat. Anda dapat mempengaruhi lemparan dadu, roda roulette, mesin judi, bila itu merupakan tujuan Anda.

Anda juga bisa mempengaruhi segala sesuatu yang lebih berharga, semisal bertemu dengan orang yang tepat untuk dijadikan sebagai mitra usaha, mempengaruhi sebuah keputusan yang dapat menguntungkan dan lain-lain. Inginkah Anda menggunakan daya gambar mental Anda untuk tujuan-tujuan berharga dalam hidup itu? Dalam bab ini Anda akan mendapat penjelasan tentang cara mengerjakannya.

Umumnya, orang tidak bisa membuat keajaiban, tetapi yang lainnya bisa membuatnya. Mereka yang tidak bisa membuat keajaiban adalah orang yang berkata, “Saya tidak bisa”. Mereka yang bisa membuat keajaiban adalah orang yang berkata, “Saya bisa”. Hal ini tidak perlu membuat Anda kaget, karena hukum ini sesuai dengan apapun yang kita kerjakan atau yang tidak kita kerjakan dalam hidup kita.

Bila Anda tahu bahwa Anda tidak bisa naik sepeda, Anda tidak akan bisa memelihara keseimbangan lebih lama dari beberapa detik. Anda tentu pernah mengajari seorang anak belajar menaiki sepeda; Anda pegangi belakang sepeda yang dinaiki anak itu dan berlari kecil di sampingnya. Kemudian ia menemukan bahwa Anda tidak memegangi sepedanya, dan kemudian ia menyadari bahwa ia bisa menjalankannya.

Dalam hal mempengaruhi film fotografi dengan menggunakan pikiran, ingatlah bahwa telah disebutkan ‘pada percobaan pertama’. Bila tidak berhasil pada percobaan pertama dengan orang lain atau Anda sendiri, Anda tak perlu membuang-buang film lagi.

Pada percobaan pertama Anda mempunyai harapan, kepercayaan dan setidaknya sedikit semangat ‘saya bisa’. Bila gambar itu ternyata hitam tanpa sedikit gambar bentuk di atasnya, maka ‘saya bisa’ itu berkurang dan bergerak lebih dekat kepada ‘saya tidak bisa’ dan turunlah juga tingkat harapan serta kepercayaan. Bila tidak ada cukup harapan, kepercayaan dan semangat ‘saya bisa’ pada percobaan pertama, maka pada percoabaan kedua tidak akan cukup juga, dan makin berkurang pada percobaan ketiga.

Inilah sebabnya, cobalah dulu keajaiban-keajaiban kecil, keajaiban paling mudah terlebih dulu, untuk menghindari kegagalan berikutnya. Sekali raut muka Anda menjadi suram dan berkata, “Itu tidak terjadi; saya tidak bisa,” maka jalan itu pun menjadi lebih sulit untuk dilalui. Sebaliknya, sekali mulut Anda terngaga dan berkata dengan gembira, “Berhasil! Saya bisa!” maka jalan itu pun mudah bagi keajaiban-keajaiban yang lebih besar dan lebih baik.

Ada cerita bahwa Francis of Assisi, yang di kemudian hari dikukuhkan sebagai santo, pada awal abad ke-13 menarik burung-burung dan binatang buas lainnya datang mendekat kepadanya. Burung dan binatang buas ini berlaku seakan santo tersebut adalah bagian dari mereka.

Baca lanjutannya: Rahasia Membuat Keajaiban Dalam Hidup (2)