5 Sosok Ayah Paling Jahat dan Kejam di Dunia

  5 Sosok Ayah Paling Jahat dan Kejam di Dunia

Naviri.Org - Ayah adalah sosok mulia, yang penuh kasih pada anak-anaknya, yang bekerja keras membanting tulang demi keluarga. Karena kenyataan itu pula, anak-anak pun diwajibkan menghormati ayah, sebagaimana diwajibkan menghormati ibu. Ayah bahkan menjadi pahlawan bagi anak-anaknya, yang menghapus air mata si anak ketika menangis, yang menenangkan si anak ketika jatuh dan terluka.

Tetapi, ternyata, tidak semua ayah memiliki sifat dan perilaku mulia seperti itu. Di dunia ini rupanya ada sosok-sosok ayah yang justru berkebalikan dengan figur ayah yang selama ini kita tahu. Berikut ini adalah lima sosok ayah yang dikenal paling jahat dan paling kejam di dunia.

Marcus Wesson

Marcus Wesson membunuh istri dan anak-anaknya, pada 12 Maret 2005, setelah terjadi pertengkaran dalam rumah tangga. Polisi mendapat laporan dari tetangga Marcus, yang menyatakan bahwa di rumah Marcus terjadi pertengkaran yang kedengarannya mengerikan.

Ketika polisi datang ke TKP (tempat kejadian perkara), yang mereka dapati sungguh mengerikan. Sembilan anggota keluarga Marcus telah tewas dengan peluru di kepala, dan semuanya terkumpul di satu kamar. Beberapa yang tewas itu masih berusia di bawah dua tahun. Selain menemukan sembilan mayat dalam kondisi mengerikan, polisi juga menemukan sembilan peti mati yang telah dipersiapkan oleh Marcus.

Kisah tragis keluarga Marcus rupanya telah diawali serentetan peristiwa yang tak kalah tragis. Marcus menikahi pacarnya, yang saat itu masih sangat muda, berusia 14 tahun. Saat anak-anak mereka lahir, Marcus mulai menanamkan keyakinan pada anak-anaknya bahwa dia (Marcus) adalah wakil Tuhan di bumi. Karena itu, Marcus boleh menikahi anak-anaknya sendiri, termasuk beberapa keponakannya.

Ada kemungkinan Marcus Wesson gila atau menderita sesuatu, hingga tak waras. Apa pun, yang jelas dia kemudian diajukan ke pengadilan dengan tuduhan telah membunuh keluarganya.

Charlie Lawson

Kisah Charlie Lawson sudah terjadi cukup lama, namun menunjukkan hal yang sama, yaitu sosok ayah yang sadis.

Menjelang Natal tahun 1929, Charlie Lawson mengajak semua anggota keluarganya untuk berbelanja baju baru. Istri dan anak-anak Charlie sempat curiga, karena tidak biasanya Charlie bersikap semanis itu. Keesokan harinya, kecurigaan mereka terbukti benar, bahkan mengerikan.

Tepat pada hari Natal, Charlie menyuruh tujuh anak dan istrinya memakai baju baru, dan mengajak mereka keluar rumah. Waktu itu, Charlie membawa senapas laras panjang. Kemudian, tanpa berkata apa-apa, Charlie menembak mati anak tertuanya. Hal itu menjadikan anggota keluarga yang lain ketakutan dan lari tunggang langgang. Charlie mengejar dan memburu anggota keluarganya yang lain, dan menembak mereka satu per satu.

Istri dan enam anak Charlie Lawson tewas tertembak. Mereka semua mati dengan mengenakan pakaian baru yang dibeli tadi malam. Hanya anak nomor dua (berusia 16 tahun) yang selamat dari pembantaian. Tidak ada yang tahu pasti mengapa Charlie membantai keluarganya sendiri. Karena setelah menembak semua keluarganya, Charlie bunuh diri. Rumor warga setempat menyatakan, Charlie sengaja menghabisi keluarganya, karena takut aibnya terbongkar akibat menghamili putri tertuanya.

Ronald Gene Simmons

Serupa dengan kisah Charlie Lawson di atas, Ronald Gene Simmons juga membantai seluruh keluarganya, tepat di hari Natal. Peristiwa itu terjadi pada tahun 1984. Beberapa hari sebelum kejadian, Ronald meminta anggota keluarganya untuk menggali lubang di tanah, dengan ukuran cukup besar. Entah apa yang ia katakan pada mereka, yang jelas semua anggota keluarga mematuhi perintah itu.

Kemudian, pada pagi hari Natal, Ronald membantai 7 anggota keluarganya sendiri. Beberapa ditembak mati, beberapa yang lain dicekik dan ditenggelamkan ke dalam kolam. Semua jasad itu kemudian ia masukkan ke dalam lubang yang telah dipersiapkan beberapa hari sebelumnya. Seusai membantai 7 anggota keluarganya, Ronald diam di rumah, menunggu kedatangan 7 kerabatnya yang akan merayakan Natal di rumahnya.

Tujuh kerabat itu kembali dibantai oleh Ronald, ketika mereka datang. Setelah itu, Ronald pergi meninggalkan rumah, dan menembak mati 3 orang lagi, termasuk wanita tetangga yang pernah menolak cintanya.

Atas kejahatan yang dilakukannya, Ronald Gene Simmons dihukum mati pada tahun 1990. Tidak seorang pun datang ke acara pemakamannya. Bahkan di batu nisannya tidak tertulis namanya, seolah warga di sana tidak mau mengingat kesadisannya. Motif kejahatan Ronald diperkirakan serupa dengan yang terjadi pada Charlie Lawson di atas, yaitu karena putrinya hamil akibat perkosaan yang dilakukannya.

John List

John List adalah ayah dengan tiga anak. Pada tahun 1971, dia menulis surat pengakuan sebanyak lima halaman, yang ia berikan kepada seorang pastor. Dalam surat tersebut, John List menyatakan bahwa keluarganya telah banyak berbuat dosa, dan ia khawatir kelak akan abadi di neraka.

Setelah mengirim surat pengakuan tersebut, John List menembak mati dua anaknya, juga istri dan ibunya. Setelah itu, John List pergi menonton pertandingan bola anak pertamanya hingga selesai, sebelum mengajaknya pulang dan menembaknya 10 kali. Mayat mereka baru ditemukan satu bulan kemudian, sementara John List menghilang dan menjadi buronan FBI.

Beberapa tahun kemudian, John List tertangkap setelah wajahnya ditayangkan di acara America’s Most Wanted pada tahun 1989. Ia pun diadili dan dihukum penjara, sampai kemudian meninggal pada tahun 2008 saat masih menjalani hukuman.

Mark Orrin Barton

Mark Orrin Barton telah punya istri, tapi kemudian berselingkuh dengan seorang wanita bernama Leigh Ann Vandiver, pada tahun 1993. Di tahun yang sama, istri dan mertua Mark ditemukan mati terbunuh. Waktu itu, Mark menjadi tersangka utama. Namun, polisi kekurangan bukti, sehingga melepaskan Mark. Pelaku pembunuhan itu tidak pernah ditemukan. Yang jelas, Mark kemudian mendapatkan uang asuransi jiwa istrinya yang telah meninggal, senilai ratusan ribu dolar.

Setelah mendapatkan uang asuransi tersebut, Mark menikahi Ann Vandiver, selingkuhannya. Mereka lalu punya dua anak. Tetapi, karena kebiasaan berfoya-foya, Mark menghabiskan uangnya dalam waktu singkat, dan ia juga terlilit utang. Pada tahun 1999, Mark membunuh Ann Vandiver bersama dua anak mereka, dengan sebuah palu.

Keesokan harinya, Mark datang ke kantornya, membawa sebuah pistol. Di sana, dia menembak mati empat orang rekan kerjanya. Polisi berdatangan ke sana untuk menangkap Mark, namun Mark telah lari ke kantor di seberangnya. Di sana, dia menyandera penghuni kantor, bahkan sempat menembak lima orang hingga tewas. Setelah itu, Mark bunuh diri dengan menembak kepalanya sendiri.

Baca juga: 5 Pacar Posesif Paling Mengerikan di Dunia

Related

World's Fact 5203150253240944090

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item