Tips Aman Mengemudi Mobil ketika Hamil

Tips Aman Mengemudi Mobil ketika Hamil

Naviri.Org - Anda yang kebetulan suka menyetir atau harus mengemudikan mobil untuk kegiatan sehari-hari tentu ingin tetap menikmati kegiatan tersebut meski sedang hamil. Hal itu tidak menjadi masalah, asal dilakukan dengan baik dan benar. Yang terutama perlu diperhatikan adalah setir mobil yang Anda kendarai tidak boleh menekan perut.

Mengemudi mobil selama kehamilan tidak masalah, sepanjang dokter menyatakan kehamilan Anda tidak bermasalah dan tidak tergolong berisiko tinggi. Karenanya, Anda tetap bisa bepergian dengan mobil Anda saat hamil.

Berikut ini adalah beberapa tip aman mengemudi mobil selama kehamilan.

Pilihlah kendaraan yang paling nyaman, karena efek guncangan mobil akan berpengaruh terhadap tingkat kelelahan Anda. Siapkan pula agar kondisi mobil prima, termasuk air conditioning-nya.

Sebaiknya, Anda mulai mengemudi mobil setelah kehamilan berada di usia 14 sampai 27 minggu, karena pada masa ini keluhan mual dan muntah biasanya sudah hilang, dan ukuran perut Anda belum terlalu besar. Apabila kondisi kehamilan memungkinkan, Anda tetap dapat mengemudi hingga usia kehamilan mencapai trimester ketiga.

Posisi tempat duduk (jok) harus nyaman, sekitar 30 derajat ke belakang. Posisi ini akan menjadikan perut tidak terganggu, dan tangan tidak sulit memegang setir. Selain itu, posisi kaki juga tidak menggantung.

Pilihlah sabuk pengaman yang memiliki tiga titik elastis; bisa mengikuti gerak tubuh (lentur), tapi juga mampu menyentak ke belakang saat ada kejutan berupa benturan.

Pasanglah sabuk pengaman melewati paha sampai ke samping tulang pinggul, tepat di bawah kandungan. Bagian tersebut mesti ketat, namun pastikan agar janin tidak tertekan. Kemudian aturlah bagian sabuk yang satu lagi mulai bagian pundak, terus melewati tengah dada.

Bila ingin lebih nyaman tanpa khawatir perut tersenggol setir, bisa dipasang bantal kecil antara perut dengan setir.

Supaya aman saat mengoper persneling, hendaknya posisi tubuh dimiringkan ke arah persneling.

Sebelum bepergian, carilah informasi tentang rumah sakit yang ada di sepanjang perjalanan. Alamat-alamat tersebut akan sangat membantu bila kebetulan rahim mengalami kontraksi.

Nikmatilah perjalanan dengan rileks, tidak perlu tegang atau terburu-buru.

Apabila Anda merasa pusing selama mengemudi, jangan memaksakan diri untuk terus menyetir. Sebaiknya berhentilah dulu dan redakan rasa pusing Anda. Jika tidak memungkinkan, sebaiknya titipkan mobil Anda di tempat terdekat yang cukup aman, lalu teruskan perjalanan dengan menumpang taksi atau dijemput pasangan.

Agar acara mengemudi terasa nyaman, Anda bisa meletakkan bantal di belakang tubuh Anda. Selain itu, aturlah jarak antara perut Anda dengan pegangan kemudi sekitar 10 centimeter. Kenakan seatbelt atau sabuk pengaman dengan posisi yang sesuai dan aman—letakkan sabuk pertama yang menyilang pada celah di antara kedua payudara Anda, dan letakkan sabuk kedua yang mendatar di bawah perut Anda. Yang tidak kalah penting, kenakanlah pakaian yang nyaman, agar Anda bisa leluasa bergerak.

Selama berada dalam perjalanan, hindari menggunakan ponsel, meski Anda menggunakan headset atau handsfree—kecuali Anda sedang berhenti menunggu lampu merah atau dalam antrean kemacetan yang cukup panjang. Begitu pula untuk membaca dan membalas SMS yang masuk. Kemudian, apabila Anda ingin memilih lagu pada CD atau stasiun radio yang ingin Anda dengarkan, lakukanlah hal tersebut pada waktu mobil Anda sedang berhenti—misalnya pas lampu merah—dan jangan lakukan pada waktu mobil masih berjalan.

Apabila Anda melakukan perjalanan yang cukup jauh, lakukanlah pemeriksaan atas kondisi kesehatan kandungan dan diri Anda terlebih dulu. Kemudian, pada waktu melakukan perjalanan, berhentilah beberapa kali selama 10 sampai 15 menit, khususnya apabila punggung sudah terasa pegal. Turunlah dari mobil, jalan-jalanlah sebentar, dan lakukan peregangan serta hal lain yang membuat rileks serta menghilangkan rasa pegal.  

Sebaiknya tidak mengemudi seorang diri.

Saat kehamilan mencapai usia 8 bulan, sebaiknya kegiatan menyetir atau mengemudikan mobil dihentikan.

Tips menggunakan safety belt untuk ibu hamil

Mengenakan safety belt di mobil mungkin bukan hal merepotkan, khususnya lagi jika mengingat fungsinya dalam menjaga keselamatan pengendara. Hanya saja, jika ibu hamil harus menyetir atau duduk di jok depan mobil, mungkin pemakaian safety belt ini akan cukup merepotkan, atau setidaknya membingungkan.

Berikut ini tip yang bisa Anda pakai dalam hal mengenakan sabuk pengaman dalam mobil, pada waktu Anda dalam kondisi hamil.
  • Sebaiknya, gunakan sabuk pengaman di bawah perut, dan menyilang di paha bagian atas.
  • Hindari menaruh sabuk pengikat di atas pusar untuk melindungi janin.
  • Upayakan agar jangkauan terjauh lingkar kemudi (posisi jam 12) masih dapat diraih.

Baca juga: Tips bila Ibu Hamil Ingin Bepergian

Related

Tips 8003842792625628377

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item