Kisah Terindah di Dunia (4)

Kisah Terindah di Dunia

Naviri.Org - Sampai kemudian, Amina nekat melubangi salah satu sisi dinding kayu kamarnya, dan melalui lubang kecil itulah Nazar dan Amina saling melepas rindu saat mereka tak kuasa lagi menahan hasrat yang menggebu di dalam hati mereka. Biasanya, malam hari, Nazar akan mendatangi rumah Amina, lalu berjalan memutar ke bagian belakang rumah, berdiri di sisi dinding kayu kamar Amina, lalu memberitahu kehadirannya dengan kode tertentu yang telah mereka sepakati secara rahasia.

Amina yang mengetahui kehadiran Nazar di dekat tempatnya biasanya akan segera mengeluarkan jari telunjuknya, atau jari manisnya, atau jari kelingkingnya, melalui lubang di dinding kamarnya tadi, dan kemudian Nazar akan menyentuhnya dengan lembut dengan jari-jarinya yang bergetar, dan...saat jemari si perempuan tersentuh oleh jemari sang lelaki, waktu terasa menjadi abadi. Dan bintang-bintang di langit meredup cahayanya. Dan rembulan seperti tersenyum malu-malu. Dan angin pun, sekali lagi, mungkin berhembus dengan cemburu...

***

Perjalanan cinta itu ternyata tidak semulus seperti yang mereka perkirakan semula. Orangtua Amina yang mulai mengetahui hubungan yang dijalin anaknya itu tak terlalu mempersoalkan hubungan itu. Mereka tahu siapa dan seperti apakah Nazar—dan mereka merestui putrinya jika mencintai sosok lelaki semacam itu.

Ayah Amina mengenal Nazar sebagai sosok lelaki yang jujur dan giat bekerja, dan itu sudah cukup untuk disebut layak. Mereka pun tak terlalu mempersoalkan kriteria yang macam-macam untuk sang calon menantu, karena mereka menyadari seperti apa keadaan mereka sendiri. Pendeknya, keluarga Amina tak mempersoalkan hubungan itu, bahkan merestui jika kedua orang itu saling mencintai.

Tetapi keluarga Nazar berbeda. Orangtuanya, khususnya ayahnya, sangat menentang hubungan itu, dan ketika pertama kali si ayah ini mengetahui hubungan itu, ucapan pertama yang keluar dari mulutnya adalah, “Jauhi perempuan miskin itu!”

Tentu saja Nazar tidak bisa menerima nasihat semacam itu. Bukan saja karena ia telah terlanjur jatuh cinta kepada Amina, tetapi juga karena ia pun menyadari seperti apakah keadaan keluarganya sekarang—tak jauh berbeda dengan keadaan keluarga Amina—dan mengapa ia harus menjauhi Amina hanya karena mereka disebut miskin sementara keluarganya sendiri juga sama miskinnya?

Ayah Nazar adalah sosok dengan ego yang tinggi, sekaligus dengan keangkuhan yang sama tingginya. Ketika pemerintah kolonial masih berkuasa di negeri ini, ayah Nazar menjalin hubungan dengan mereka, dan dari hubungan itulah keluarga Nazar memperoleh banyak special treatment sekaligus cukup kemewahan.

Nazar—yang waktu itu masih kecil—tak pernah tahu hubungan macam apa yang dijalin ayahnya dengan pemerintah kolonial waktu itu, namun Nazar cukup tahu bahwa orang-orang di kampungnya sangat menghormati keluarga mereka. Beberapa kali rumah mereka yang luas bahkan menjadi tempat pertemuan acara-acara tertentu yang mempertemukan penduduk pribumi dengan para pejabat setempat, dan Nazar selalu melihat ayahnya nampak begitu terhormat di antara mereka yang berkumpul waktu itu.

Karena kedudukan dan hubungan ayahnya yang erat dengan pemerintah kolonial itu pulalah yang menjadikan Nazar bisa mengenyam pendidikan formal—sesuatu yang sulit diperoleh anak-anak lain seusianya waktu itu.

Tetapi kemudian segalanya berubah ketika pemerintah kolonial angkat kaki dari negeri ini, dan juga mulai meninggalkan daerah Pekalongan. Selang beberapa tahun setelah Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan negeri ini, beberapa pejabat daerah datang menemui ayah Nazar, dan entah bagaimana prosesnya, rumah luas yang ditinggali keluarga Nazar harus diserahkan kepada pemerintah.

Bersambung ke: Kisah Terindah di Dunia (5)

Related

Romance 8924173090060548251

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item