Gara-gara Jualan Minuman, Bocah 5 Tahun Didenda Rp2,5 Juta

Gara-gara Jualan Minuman, Bocah 5 Tahun Didenda Rp2,5 Juta

Naviri.Org - Seorang bocah perempuan berusia 5 tahun di London didenda 150 poundsterling atau Rp2,5 juta, gara-gara berjualan minuman lemon di dekat rumahnya. Gadis kecil itu membuat minuman sendiri di rumahnya, lalu menjual minuman segar itu dengan cara meletakkannya di atas meja yang ia tunggui. Gara-gara itu, petugas Dewan Kota mendatanginya, dan mengajukan denda.

Gadis kecil itu pun menemui ayahnya sambil terisak, dan mengatakan, “Saya sudah melakukan hal buruk.”

Dilansir dari Standard.co.uk, 20 Juli 2017, empat petugas Dewan Kota mendatangi gadis kecil tersebut, yang sedang menjual minuman lemon buatannya di dekat rumahnya, di wilayah Mile End, London. Salah satu petugas itu memberitahu si gadis kecil bahwa ada peraturan yang melarang seseorang berjualan di sembarang tempat, dan harus mendapatkan izin sebelum membuka usaha.

Di hadapan gadis kecil itu pula, petugas Dewan Kota membacakan surat peraturan, sebelum menjatuhkan denda kepadanya, sebesar 150 poundsterling.

Karena itulah, kemudian si gadis kecil menemui ayahnya sambil menangis. Sang ayah, Andre Spicer, menyatakan bahwa putrinya berdagang minuman lemon buatannya sendiri, untuk menyegarkan tenggorokan orang-orang yang mengikuti festival Lovebox di Taman Victoria, Sabtu, 22 Juli 2017.

Andre Spicer, yang juga profesor di City University, London, menjelaskan bahwa anaknya tidak berdagang dalam skala masif. “Dia tidak bermaksud mendapatkan profit besar, ini hanya seorang anak usia 5 tahun yang berusaha menjual lemon.”

Dia juga menyatakan bahwa petugas Dewan Kota mungkin mendengki, dan sengaja menggunakan peraturan untuk mempersulit usaha putrinya. “Putri saya sangat kecewa, karena tadinya dia bangga menjualnya, dan ini pengalaman yang sungguh buruk,” ujar Andre Spicer.

Kasus itu kemudian sampai ke telinga Tower Hamlets, ketua Dewan Kota. Tower Hamlets lalu berjanji untuk membatalkan hukuman denda secepatnya, dan segera menelepon keluarga bocah perempuan itu untuk meminta maaf.

“Denda akan dibatalkan segera, dan kami akan menghubungi Profesor Spicer dan anak perempuannya untuk meminta maaf,” ujar juru bicara Dewan Kota.

Gara-gara kejadian itu, Andre Spicer menjelaskan, putrinya jadi ketakutan untuk kembali berjualan lemon, meski dia mengatakan akan mengajukan izin berjualan. Ia bermaksud mendukung semangat bisnis anaknya yang mulai bertumbuh. Tapi putrinya justru menolak berjualan lagi, akibat trauma.

Baca juga: Rumah Disita Bank, Orang Ini Tinggal di Atas Pohon

Related

World's Fact 6390398105807314935

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item