Menjadi Cantik dan Tampan Tak Selalu Menyenangkan

 Menjadi Cantik dan Tampan Tak Selalu Menyenangkan

Naviri.Org - Perempuan suka disebut cantik, sebagaimana laki-laki senang disebut tampan atau ganteng. Kenyataan ini sudah jadi rahasia umum. Perempuan mana sih yang tidak suka disebut cantik?

Karena kenyataan itu pula, ada banyak lagu—Indonesia maupun luar negeri—yang mengangkat hal ini. Lobo, misalnya, menyanyikan lagu berjudul “Kau Cantik Hari Ini”. James Blunt menyanyikan lagu berjudul “You’re Beautiful”. Kahitna, grup musik yang populer di era ’90-an, punya lagu yang judulnya hanya satu kata, yaitu “Cantik”. Eric Clapton juga punya lagu berjudul “Wonderful Tonight”. Sementara Jose Mari Chan menyanyikan “Beautiful Girl”.

Contoh-contoh itu hanya sekadar ilustrasi di antara banyak lagu lain yang semuanya bersi tentang pemujaan terhadap kecantikan, lebih khusus lagi kecantikan wajah atau fisik.

Selain merasa normal-normal saja memuji seseorang dengan sebutan “cantik”, banyak orang yang juga berpikir bahwa orang-orang cantik atau tampan lebih sering mendulang keuntungan atau kesenangan. Benarkah demikian?

Ketika seseorang dianggap cantik atau tampan, mereka cenderung dilekatkan dengan ekspektasi tinggi dari sekitarnya. Hal ini bisa mendatangkan beban dan kecemasan sendiri bagi si penerima label kalau-kalau mereka gagal memenuhi ekspektasi orang-orang. Ada yang menganggap, orang cantik atau tampan pasti kompeten. Begitu yang terjadi sebaliknya, hasilnya orang tersebut menjadi tertekan dan terus menyalahkan diri atas ketidakmampuannya.

Meski kerap dibayangkan sebagai sosok sempurna, baik secara fisik maupun dari segi kemampuan, orang-orang cantik atau tampan juga bisa mendapat pandangan sebaliknya. Beberapa perempuan mengungkapkan pengalamannya sebagai orang yang dianggap cantik dalam Reddit. Irisan kisah mereka terletak pada pengalaman tak dianggap serius oleh rekan kerja. Hanya karena mereka cantik, mereka justru dipandang tak berotak cemerlang.

Dalam kehidupan kencan pun, tidak melulu mereka yang cantik dan tampan beruntung. OKCupid, salah satu aplikasi kencan online, melaporkan bahwa pengguna-pengguna yang cantik atau tampan lebih sulit mendapat teman kencan. Hal ini bisa dikarenakan para pengguna lain yang melihat foto profil mereka merasa lebih “terintimidasi” dengan tampang mereka yang rupawan.

Menyebut seseorang cantik tidak ubahnya dengan menggenggam sekeping koin. Di satu sisi, sebagai suatu pujian, hal ini potensial mendongkrak penilaian diri seseorang atau menciptakan mood baik. Namun yang tidak boleh terabaikan, predikat “cantik” yang dilekatkan bisa jadi pertanda eksploitasi sisi emosional orang-orang tertentu, melanggengkan obsesi pada penampilan fisik, serta mengerucutkan kualitas individu dengan pagar-pagar standar rupa.


Related

Lifestyle 4117567106124416980

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item