Korea Utara di Tengah Konflik Senjata Mematikan

Korea Utara di Tengah Konflik Senjata Mematikan

Naviri.Org - Dalam percaturan dunia internasional, Korea Utara seperti anak bandel yang sulit diajak omong. Sebagai negara, Korea Utara bisa dibilang tidak populer di kalangan negara-negara lain di dunia, bahkan terkesan menutup diri. Yang jadi masalah, “kebandelan” Korea Utara terkait dengan senjata yang sangat mematikan, yaitu bom hidrogen, bom yang dipercaya jauh lebih mengerikan dibandingkan bom atom.

Karena itu, Korea Utara kembali menjadi perhatian dunia internasional, bahkan memunculkan kekhawatiran banyak negara. Setelah uji coba rudal balistik yang menyebabkan ketegangan dengan Jepang, Korea Utara dikabarkan mengembangkan bom hidrogen canggih dengan kekuatan menghancurkan yang hebat.

Media Korea Utara, KCNA, merilis foto Kim Jong-un sedang memeriksa sebuah senjata yang diyakini merupakan bom hidrogen atau termonuklir. Selain itu juga terjadi guncangan 6,3 skala Richter di Korea Utara, yang diduga berasal dari uji coba nuklir ke-6 Korea Utara.

Meski belum ada verifikasi, para ahli mengungkapkan Korea Utara mengalami kemajuan dalam pengembangan senjata nuklir. Tak menutup kemungkinan Kim Jong-un akan melakukan tes termonuklir di masa depan.

Kabar pengembangan bom hidrogen ini langsung mendapat kecaman dari dunia internasional. Salah satu berasal dari PBB. Menurut organisasi internasional itu, bom hidrogen Korea Utara dapat menyebabkan ketidakstabilan di kawasan.

“Tindakan ini adalah pelanggaran serius lainnya yang dilakukan DPRK (Democratic People's Republic of Korea) terhadap kewajiban internasional dan merongrong upaya non proliferasi (pengembangan senjata nuklir) dan perlucutan senjata internasional. Aksi ini juga sangat mendestabilisasi keamanan kawasan,” kata juru bicara Sekjen PBB, Stephane Dujarric.

Kontroversi soal bom hidrogen bukanlah masalah baru. Amerika Serikat adalah negara pertama yang mengembangkan bom hidrogen. Uji coba dilakukan pada 1954 di dekat Kepulauan Marshall. Bom dengan massa 15 megaton itu memiliki kekuatan yang jauh lebih kuat dari bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima. Uji coba bom hidrogen terakhir oleh AS dilakukan pada 1992.

Selain Amerika Serikat, ada juga Inggris, Perancis, Israel, Pakistan, India, Rusia, dan Cina, yang terkonfirmasi melakukan uji coba bom hidrogen. Catatan terakhir kali, Israel melakukan uji coba yaitu pada 1970-an. Sedangkan Rusia terakhir kali melakukan uji coba bom hidrogen pada 1991, dan Inggris melakukan uji coba setahun setelahnya.

Perancis, Pakistan, dan Cina tercatat melakukan hal sama pada 1996. Sedangkan India terakhir kali melakukan uji coba pada 1998. Kini, setelah 19 tahun, Korea Utara hadir menjadi negara baru sebagai pengembang bom hidrogen, di tengah suara-suara menghentikan penggunaan bom hidrogen yang mematikan.

Baca juga: Ironi Korea Utara, di Antara Rudal dan Rakyat Kelaparan

Related

World's Fact 1924456960593376893

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item