Di Islandia, Ada Museum Khusus Berisi Koleksi Penis

Di Islandia, Ada Museum Khusus Berisi Koleksi Penis

Naviri.Org - Museum boneka mungkin biasa, begitu pula museum binatang purba. Tapi bagaimana dengan museum penis? Bayangkan saja, seluruh museum hanya berisi aneka koleksi penis dalam berbagai bentuk dan ukuran, tak jauh beda dengan museum boneka yang berisi aneka boneka dari berbagai jenis dan ukuran.

Adakah museum penis? Jawabannya ada. Di Islandia, tepatnya di Reykjavik, ada museum yang bernama Phallogical Museum. Sesuai namanya, museum itu memiliki koleksi spesimen alat kelamin terbanyak di dunia. Phallogical Museum di Islandia mempersilahkan pengunjung untuk melihat aneka penis manusia dipamerkan bersama penis aneka binatang, baik laut maupun mamalia.

Seperti dikutip dari Dailymail, koleksinya terdiri dari lebih 250 alat kelamin pria (atau jantan), mulai dari ukuran yang paling kecil, yaitu milik hamster (dua milimeter), hingga ukuran terbesar milik paus sperma (1,7 meter).

Beberapa koleksi lainnya adalah kap lampu yang terbuat dari testikel banteng, penis manusia dari pria asal Islandia yang berusia 95 tahun, dan batang pohon yang diukir menjadi bentuk penis.

"Saya datang untuk melihat apakah hal itu benar, bahwa ada museum penis di Reykjavik,” kata Jerry Anderson, turis asal Amerika Serikat, kepada AFP.

The Phallological Museum mampu menghadirkan gelak tawa pengunjungnya ketika mereka melihat 286 koleksi alat kelamin pria (atau jantan).

"Anda bisa teredukasi dan di waktu sama bisa bersenang-senang," kata Hjortur Sigurdsson, 52, salah satu pengelola museum itu. Ayahnya, Sigurdur Hjartarson, merupakan seorang ahli sejarah yang bekerja menjadi guru selama 37 tahun. Ia membuka museum itu pada 1997 dengan hanya memiliki 62 spesimen.

"Semua awalnya hanya lelucon. Ayah saya senang mengoleksi sesuatu yang belum pernah dilakukan orang lain sebelumnya. Saat itu, ia hanya bilang bahwa seseorang harus melakukan hal ini," kata Sigurdsson.

Pada tahun 1980, Hjartarson telah mengoleksi 13 spesimen, 9 dari binatang mamalia darat dan empat dari paus. Selama satu dekade setelah itu, koleksinya naik menjadi 34 spesimen. Namun baru beberapa tahun kemudian museum itu mendapatkan spesimen manusia.

Sigurdsson menuturkan bahwa spesimen manusia dikirim oleh donor asal Islandia berusia 96 tahun, ia takut penisnya mengerut seiring umurnya bertambah.

Sebagian besar pengunjung museum ini adalah turis asing. Salah satu hal yang menarik adalah 60 persen pengunjung museum merupakan perempuan.

Baca juga: Okunoshima, Pulau yang Dikuasai Kelinci 

Related

World's Fact 2822724513175089496

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item