Pengakuan Blak-blakan Mantan Artis Film Porno Terkenal

Pengakuan Blak-blakan Mantan Artis Film Porno Terkenal

Naviri.Org - Industri film porno adalah industri besar, khususnya di negara-negara yang memang melegalkan pornografi. Dalam industri itu, ada banyak orang terlibat, dari produser, sutradara, sampai para pemain. Layaknya industri film, para penonton hanya melihat film yang sudah jadi, tapi tidak melihat bagaimana proses pembuatannya. Di film, orang-orang tentu hanya melihat yang indah. Namun, ternyata, di balik yang indah itu ada hal-hal yang bisa jadi jauh dari indah.

Shelley Lubben, seorang mantan artis film porno terkenal, secara blak-blakan mengungkapkan bagaimana proses pembuatan film porno, bagaimana kehidupan yang dijalani artis-artis film dewasa, dan lain-lain, yang bisa jadi akan membuka mata kita semua. Berikut ini pengakuan Shelley Lubben, yang diterjemahkan dari situs webnya (www.shelleylubben.com).

Aku dulu pernah melakukannya sepanjang waktu, dan aku melakukannnya karena nafsuku pada kekuasaan dan kecintaanku pada uang. Aku tidak pernah menyukai seks. Bahkan aku tidak menginginkannya, dan faktanya aku lebih banyak minum Jack Daniels (jenis minuman alkohol impor original, sejenis Jhonny Walke yang juga masuk Indonesia) daripada bersama para pria yang dibayar seperti aku untuk “berpura-pura” dalam film.

Ya, benar, tidak ada di antara kami—gadis-gadis blonde—yang menyukai being in porn movie. Kami benci disentuh oleh orang asing yang sama sekali tidak peduli dengan kami. Kami benci dianggap rendah oleh mereka, laki-laki dengan keringat dan bau busuknya. Beberapa di antara kami sering sampai muntah di kamar mandi saat break syuting. Sedangkan yang lain berusaha menenangkan diri dengan merokok tanpa henti.

Tapi porn industry (industri pornografi) ingin agar kamu selalu berpikir kalau kami, artis porno, sangat menyukai seks. Mereka ingin kamu percaya bahwa kami senang dilecehkan seperti binatang dalam berbagai jenis adegan di film.

Kenyataannya, artis porno sering tidak tahu apa saja adegan yang akan mereka lakukan saat pertama kali datang ke lokasi syuting, dan kami hanya diberi dua pilihan oleh produser, “Lakukan atau pulang tanpa bayaran. Kerja, atau tidak akan bisa kerja lagi.”

Iya, memang benar kami punya pilihan.

Beberapa di antara kami memang sangat memerlukan uang. Tapi kami dimanipulasi, dipaksa, bahkan diancam.

Beberapa di antara kami terjangkit AIDS karena profesi ini. Atau tertular herpes dan berbagai macam penyakit kelamin lain yang sukar disembuhkan. Salah seorang artis film porno setelah syuting menahan sakit sepanjang hari, dan setelah sampai di rumah menembak kepalanya dengan pistol.

Kebanyakan artis porno mungkin berasal dari keluarga yang berantakan, dan pernah mengalami pelecehan seksual dan perkosaan dari keluarga atau tetangganya sendiri. Saat kami kecil, kami hanya ingin bermain dengan boneka, bukan mendapatkan trauma saat seorang laki-laki dewasa berada di atas tubuh kami.

Jadi, sejak kecil, kami belajar bahwa seks bisa membuat kami berharga. Dan dengan semua pengalaman mengerikan itu, kami menipu kalian di depan kamera, padahal sebenarnya kami membenci di setiap menitnya.

Karena trauma itu, kebanyakan artis porno hidupnya tergantung pada alkohol dan narkotika. Dan hidup kami juga selalu diliputi ketakutan akan terjangkit HIV atau penyakit kelamin lain seperti herpes, gonorrhea, syphilis, chlamydia, dan lain-lain, yang setiap hari menghantui kami.

Menurut catatan Shelley dalam situs webnya, sebelas bintang porno mati akibat HIV, bunuh diri, pembunuhan, dan obat pada tahun 2007. Antara 2003 dan 2005, sebanyak 976 orang pemain dilaporkan dengan 1.153 hasil positif STD. Sebanyak 66% pemain film porno terkena herpes, penyakit yang tak dapat disembuhkan.

Memang, setiap bulan kami diperiksa. Tapi, kamu tahu kalau hal tersebut tidak akan bisa mencegah kami tertular penyakit-penyakit mematikan itu. Selain penyakit, adegan syuting tidak kalah mengerikan, banyak dari kami mengalami luka sobek atau luka pada organ tubuh bagian dalam.

Di luar syuting, kami sering berharap bisa menjalani hidup yang normal. Tapi sangat sulit menjalin hubungan yang normal dengan laki-laki ‘biasa’. Maka dari itu kebanyakan kami menikah dengan sutradara film porno atau menjalani hidup sebagai lesbian.

Buatku, momen yang tidak akan terlupakan adalah ketika tanpa sengaja anak perempuanku melihat ibunya yang telanjang sedang berciuman dengan gadis lain. Anakku pasti akan terus mengingatnya juga.

Pada hari yang lain, kami bisa berubah seperti zombie dengan botol bir di tangan kanan dan gelas wiski di tangan kiri. Kami tidak suka bersih-bersih, jadi sering kali kami harus menyewa pembantu untuk membersihkan kotoran kami. Selain itu, artis porno benci memasak sendiri. Biasanya kami memesan makanan yang kemudian kami muntahkan lagi, karena kebanyakan dari kami menderita bulimia, semacam gejala lapar yang tidak pernah terpuaskan.

Bagi artis porno yang memiliki anak, kami adalah ibu yang paling buruk. Kami menjerit dan bahkan memukul anak kami tanpa alasan. Seringkali saat kami begitu mabuk, sampai-sampai anak kami yang berumur 4 tahun yang menyeret kami dari lantai. Dan ketika ada tamu (kebanyakan karena alasan seks), kami harus mengunci anak kami terlebih dulu di kamar dan menyuruh mereka untuk diam.

Kalau aku biasa membekali anak gadisku dengan pager, dan kusuruh dia menungguku di taman, sampai aku selesai dengan tamuku.

Semua tipuan…

Kalau kamu bisa melihat lebih dalam kehidupan artis film porno, mungkin kamu akan kehilangan minat menonton film porno. Kenyataan sebenarnya, kami artis film porno ingin mengakhiri semua rasa malu ini, dan semua trauma dalam hidup kami. Tapi sayangnya kami tidak bisa melakukannya sendiri.

Kami berharap kalian, kaum pria, membantu kami memperjuangkan kebebasan dan kehormatan kami. Kami ingin kalian memeluk kami saat kami menghapus air mata dan menyembuhkan luka di hati kami. Kami berharap kalian mau berdoa untuk kami, dan semoga Tuhan akan mendengar dan mengampuni semua kesalahan kami di masa lalu.

Industri film porno menyeretmu ke dalam keinginan mencapai kepuasan semu yang tidak pernah tercapai, karena film porno tidak lebih dari “seks palsu” dan “tipuan kamera”.

Kepuasan yang sejati adalah memenuhi semua keinginan kita dengan cinta sejati kita tanpa syarat.

Baca juga: 8 Fakta Rahasia di Balik Industri Film Porno Dunia

Related

Entertaintment 4320112078758703829

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item