King Kong, Sosok Monster yang Selalu Disukai Penonton

King Kong, Sosok Monster yang Selalu Disukai Penonton

Naviri.Org - Ada banyak monster yang telah dilahirkan di bioskop, dan King Kong adalah salah satunya. Banyaknya monster yang umumnya memiliki ukuran raksasa lahir di bioskop, karena banyak penonton film yang menyukai film-film dengan tema monster raksasa. Karena itu pula, film-film terkait sosok monster semacam itu biasanya dibuat kembali dalam berbagai versi, dan tetap mampu menarik minat penonton film.

Sebagai contoh, Godzilla selalu menarik penonton sejak pertama kali disuguhkan di bioskop. Dari Jepang, sosok monster itu diadaptasi ke Hollywood, dan sama menghasilkan sukses besar. Begitu pula dengan King Kong, sosok monster berwujud makhluk mirip kera namun dengan ukuran raksasa. King Kong telah diperkenalkan sejak tahun 1933, dan dari waktu ke waktu dibuat versi lainnya. Kapan pun King Kong muncul dalam film, saat itu juga penonton berminat menontonnya.

Ketika dirilis pada 1933, King Kong membuat para penonton berdecak kagum berkat inovasi efek visualnya. Sejak itu ia terus hidup selama 80 tahun lebih dalam bentuk serial animasi televisi, permainan video, film, teman di taman bermain, dan lain-lain. King Kong menjadi simbol terbaik budaya populer yang mengundang orang untuk bernostalgia serta mendaur ulang cerita yang sama.

Ishiro Honda, misalnya, membesut film King Kong vs Godzilla (1962) dan King Kong Escapes (1967). Pada 1976, Dino De Laurentiis membuat ulang King Kong dengan judul yang sama dan diganjar Oscar untuk beberapa kategori sekaligus. Jejak Dino De Laurentiis kemudian diikuti Peter Jackson, sutradara Lord of The Rings, yang turut memproduksi King Kong pada 2005.

King Kong rilis pertama kali di New York, Amerika Serikat, pada 2 Maret 1933. Film besutan sutradara Merian C. Cooper (1893-1973) dan Ernest B. Schoedsack (1893-1979) ini diputar di dua bioskop sekaligus: Radio City Music Hall dan New Roxy. Dua-duanya merupakan bioskop terbesar di Amerika dengan kapasitas penonton 10.000 orang.

Film ini diputar 10 kali dalam sehari di radio City Music Hall. Independent melaporkan, pada akhir penayangan di hari pertama, sebanyak 50.000 tiket ludes terjual. King Kong berhasil meraih kesuksesan dengan pendapatan $89.931 dalam empat hari saja. Sebuah keberhasilan yang mendorong Ernest B. Schoedsack membuat sekuelnya, The Son of Kong, pada Desember 1933.

Baca juga: Kisah dan Sejarah Lahirnya King Kong di Layar Film 

Related

Film 5542023768740560969

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item