Transplantasi Penis dan Skrotum Pertama di Dunia

Transplantasi Penis dan Skrotum Pertama di Dunia

Naviri.Org - Kemajuan ilmu kedokteran terus menciptakan keajaiban medis yang semula tak terbayangkan. Di masa lalu, orang yang kehilangan organ tubuhnya harus merelakan organ tubuh yang hilang tersebut, karena teknologi transplantasi memang belum ditemukan. Namun, kini, dengan penemuan teknologi transplantasi, organ tubuh yang hilang bisa digantikan.

Penggantian organ dalam transplantasi bisa menggunakan organ buatan, atau pun organ dari donor. Karenanya, kita pun mungkin sudah sering mendengar berita terkait transplantasi organ, semisal organ ginjal, hati, bahkan jantung. Namun, bagaimana jika yang ditransplantasi adalah penis dan skrotum?

Baru-baru ini, para ahli bedah di John Hopkins University School of Medicine mengumumkan bahwa mereka menerima kasus transplantasi penis dan skrotum pertama di dunia.

Pasien yang mendapat transplantasi tersebut adalah seorang tentara AS yang terluka parah beberapa tahun lalu, akibat ledakan improvised explosive device (IED) di Afganistan. Pria yang tidak disebutkan identitasnya itu telah pulih dengan baik.

Richard Redett, pemimpin operasi tersebut, menyampaikan harapannya agar prosedur ini bisa mengembalikan fungsi urine dan seksual pasien tersebut.

Meski menerima donor penis dan skrotum, pasien ini tidak menerima testikel dari donornya. Ini untuk menghidari masalah etika yang mungkin terjadi jika dia punya anak, kata Damon Cooney, salah satu anggota tim transplantasi tersebut.

Testis adalah kapsul yang mengandung sperma dari donor. Testis juga dikenal sebagai buah zakar yang terletak di dalam skrotum.

Pembedahan di John Hopkins ini terjadi dalam prosedur 14 jam. Para ahli bedah menyebut prosedur ini melibatkan lebih banyak jaringan daripada yang pernah ada.

Selain cangkok kulit besat yang meliputi abdomen, penis, dan skrotum, ahli bedah juga harus menghubungkan pembuluh darah dan sarafnya. Beberapa di antaranya adalah tiga arteri, empat pembuluh darah, dan dua saraf. Hal itu dilakukan untuk memberikan aliran darah dan sensasi ke jaringan donor.

Untungnya, organ internal tentara tersebut tidak rusak parah akibat ledakan. Meski begitu, perlu waktu sekitar 6 bulan bagi saraf pasien untuk kembali memulihkan fungsi urine dan sensasi seksual. Tapi, Redett optimis terhadap hal ini.

Cedera yang mempengaruhi fungsi seksual dan kemih biasanya merusak identitas, harga diri, hingga hubungan intim seseorang.

"Kami percaya bahwa transplantasi genital-urinary bisa membantu para veteran dengan transplantasi alat kelamin yang hilang, seperti transplantasi tangan mengubah hidup seseorang yang tangannya diamputasi," ungkap W. P. Andrew Lee, yang memimpin Departemen Bedah Plastik dan Rekonstruktif rumah sakit, dikutip dari USA Today.

Sebelumnya transplantasi penis juga pernah dilakukan di Massachusetss, AS. Hanya saja, transplantasi itu berfokus pada penis saja, tidak dengan skrotum. Hasilnya, pasien bernama Thomas Manning terus menunjukkan kondisi yang membaik. Meskipun fungsi seksualnya belum sepenuhnya pulih, kata Curtis Cetrulo, yang menjalankan program transplantasi rekonstruktif di Massachusetts General.

"Kami memiliki banyak orang yang benar-benar sedih dan ingin keluar dari bayang-bayang (keluhan urine dan seksual) serta bekerja keras," ujar Cetrulo.

"Itu (transplantasi penis) menjadi salah satu cara paling tak terbayangkan dan penting untuk kasus semacam ini, mungkin tidak hanya untuk individu yang diselamatkan," imbuhnya.

Walau menawarkan kesembuhan, tapi masalah dalam transplantasi penis adalah penolakan tubuh. Tubuh penerima bisa menolak jaringan dari donor kapan saja. Ini membuat pasien harus menjalani terapi berkelanjutan untuk mengontrol sistem kekebalannya.

Baca juga: Kasus-kasus Pemotongan Penis yang Fenomenal

Related

Science 4785331689587117631

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item