Virus Zika, Bencana Global yang Mengerikan

Virus Zika, Bencana Global yang Mengerikan

Naviri.Org - Bencana yang melanda dunia bisa dalam beragam bentuk, dari bencana alam sampai bencana dalam wujud virus tak kasatmata. Seperti kita tahu, dunia pernah mengalami wabah mengerikan, terkait virus tak kasatmata. Di masa lalu, ada peristiwa yang disebut Wabah Hitam (Black Death) yang telah membunuh jutaan orang di Eropa. Lalu ada HIV/AIDS yang juga telah menyerang banyak orang di dunia. Belakangan, muncul virus Zika dengan potensi ancaman yang sama.

Yang mengerikan dari virus Zika adalah, virus ini menyerang bayi yang masih ada dalam kandungan. Wanita hamil yang terserang virus Zika akan menularkan virus itu ke bayi yang ada dalam kandungan. Hasilnya, otak si janin akan mengalami kerusakan, sehingga akan terlahir dengan ukuran lebih kecil dari ukuran normal.

Karena latar belakang itu pula, World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia menetapkan wabah virus Zika di Amerika Latin menjadi status darurat global. Hal itu disampaikan oleh Direktur Jenderal WHO, Margaret Chan, seusai rapat darurat di Geneva, Swiss.

Chan mengakui, status darurat global ini ditetapkan meski belum ada kepastian tentang penyakit dari virus Zika. Namun, kasusnya sudah meluas sehingga perlu segera diambil tindakan. Para ahli khawatir virus akan menyebar lebih jauh dan cepat.

Chan meminta semua negara untuk memberikan perhatian lebih dan kewaspadaan terhadap ancaman virus Zika. Chan mengatakan, prioritas penanganan virus Zika adalah dengan melindungi ibu hamil dan bayi dengan mengendalikan nyamuk yang menyebarkan virus.

WHO juga memperingatkan wanita hamil untuk menunda perjalanan ke daerah yang terserang virus Zika, dan melindungi diri dari gigitan nyamuk. Saat ini, belum ada vaksin atau obat untuk menghentikan virus Zika. Satu-satunya cara yang dapat dilakukan ialah menghindari gigitan nyamuk Aedes aegypti yang menularkan virus.

Chan meminta para pejabat kesehatan setempat untuk tegas meminta ibu hamil mengenakan pakaian yang tepat untuk menghindari gigitan nyamuk, mengenakan obat nyamuk, atau bahkan tidur mengenakan kelambu di kamar.

Hal senada dikatakan Anthony Fauci, selaku National Institute of Allergy and Infectious Diseases. Menurut dia, dengan dikeluarkannya status darurat kesehatan global oleh WHO, pemerintah setempat harus lebih memperhatikan pencegahan penularan virus Zika.

Sama seperti virus ebola, WHO mengaku akan memberikan perhatian terhadap virus Zika. Sejumlah penelitian akan dilakukan dan mengerahkan bantuan untuk mengatasi infeksi.

Virus Zika merupakan infeksi yang dikaitkan dengan kasus-kasus mikrosefali terhadap bayi yang baru lahir. Bayi memiliki kelainan perkembangan otak, sehingga volume kepalanya pun lebih kecil dari ukuran normal.

Di Brasil, terdapat 4.000 kasus mikrosefali yang dilaporkan sejak Oktober 2015. Kasus ini merupakan peningkatan yang sangat drastis. Kini, lebih dari 20 negara telah terserang virus Zika.


Related

Health 2913674757429702891

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item