YouTube Music Siap Bersaing dengan Spotify dan Apple Music

YouTube Music Siap Bersaing dengan Spotify dan Apple Music

Naviri.Org - Layanan pengaliran musik tampaknya menjadi bisnis baru yang diincar banyak pihak. Setelah Spotify dan Apple Music eksis lebih dulu dan berhasil meraih jutaan pengguna di bayak negara, kini YouTube Music siap bersaing dengan mereka.

Pada Rabu (16/5/2018), YouTube memperkenalkan ulang YouTube Music, layanan pengaliran musik yang mereka luncurkan pada November 2015. Ada beberapa pembaruan yang ditawarkan, dan diyakini Google—perusahaan induk YouTube—bisa membuat layanan ini bersaing dengan Spotify atau Apple Music.

Untuk membuat YouTube Music semakin menarik, mereka sampai mempekerjakan ahli musik di beberapa negara, sehingga ada rasa lokal dalam layanan yang diberikan kepada pelanggan dari negara-negara tertentu, seperti Amerika Serikat, Prancis, dan Brasil.

T. Jay Fowler, yang mengawasi YouTube Music, menyatakan mereka ingin menjadi lebih "lokal dan autentik" sekaligus menghindari "pemaksaan pengalaman bermusik AS-sentris" kepada para pelanggan.

Perubahan pada YouTube Music adalah tersedianya YouTube Music Premium. Untuk mendengarkan musik dan menyaksikan videonya tanpa iklan, dengan biaya 9,99 dolar AS (Rp141.000) per bulan.

The Guardian menduga, perubahan ini adalah respons terhadap kerja sama Hulu—layanan siaran TV berbayar di AS—dengan Spotify untuk menyediakan konten dengan biaya langganan 12,99 dolar AS per bulan.

Elias Roman, Product Manager YouTube Music, menjelaskan mereka menyediakan ribuan lagu yang bisa dipersonalisasi sesuai keinginan pengguna.

"YouTube Music merekomendasikan daftar lagu berdasarkan riwayat daftar putar pengguna. Aplikasi ini pelan-pelan akan menggantikan Google Play Music yang selama ini melekat di bawah Alphabet Inc." Demikian keterangan yang tertulis dalam blog resmi YouTube.

Layanan ini akan tersedia di AS, Australia, Selandia Baru, dan Meksiko, mulai Selasa (22/5), sementara negara-negara lain akan menyusul kemudian.

Lantas, bagaimana YouTube Music akan bersaing dengan Spotify dan Apple Music? Berikut perbandingannya.

Fitur

Meski YouTube Music belum tersedia, namun konsep yang digunakan oleh layanan tersebut sebenarnya hampir mirip dengan Spotify dan Apple Music.

Layanan ini menawarkan sejumlah fitur seperti penelusuran lagu dan album, menyimpannya ke perpustakaan, menemukan musik yang sedang tren, dan menjelajahi serta membuat daftar putar.

Selain itu, YouTube Music akan menggunakan Google Assistant untuk membantu merekomendasikan lagu berdasarkan kebiasaan pengguna, sehingga bisa mendengarkan lagu berdasarkan waktu, lokasi, dan selera.

Sementara dari tampilan, seperti Apple Music dan Spotify, YouTube Music juga menawarkan aplikasi mobile dan pemutar web.

Katalog

Keunggulan YouTube Music yang berbeda dibandingkan dengan semua layanan pengaliran musik lainnya adalah dari ragam versi yang ditawarkannya.

Apple Music boleh menawarkan lebih dari 45 juta lagu, tetapi YouTube Music bisa memberikan lebih dari sekadar lagu berlisensi resmi. Para pelanggan bisa menikmati musik yang dibuat para pengguna (user-generated) seperti versi cover sebuah lagu, remixes, dan rekaman di konser-konser.

Harga

Seperti telah disebutkan di atas, YouTube Music ditawarkan gratis dengan iklan, atau membayar 9,99 dolar AS (Rp141.000) per bulan untuk layanan premium yang bebas iklan, bisa mengunduh, dan mendengarkan lagu di latar belakang ketika aplikasi ditutup.

Selain itu, YouTube juga akan menawarkan YouTube Premium (dulu YouTube Red). Dengan membayar 11,99 dolar AS (Rp170.000) per bulan, pelanggan bisa mengunduh video untuk disaksikan off-line, akses ke YouTube Originals, dan YouTube Music Premium.

Akan tetapi, jika Anda hanya ingin mendengarkan musik, biaya berlangganan yang ditawarkan Spotify jauh lebih terjangkau. Pengguna layanan premium perorangan Spotify di Indonesia hanya membayar Rp49.990 ribu per bulan, sementara Apple Music Rp49.000 per bulan.

Spotify dan Apple Music juga memiliki paket untuk keluarga. Spotify memasang harga Rp79.000 untuk 5 anggota keluarga, sementara Apple Rp75.000 untuk 6 anggota keluarga. Paket pelajar Spotify dibanderol Rp24.900, sementara Apple Rp29.000. Semua adalah harga bulanan.

Bahkan bulan lalu, Spotify juga mengumumkan fitur baru untuk pendengar gratis.

Ketersediaan

Tahap awal, YouTube Music akan diluncurkan di Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Meksiko, dan Korea Selatan, pada Selasa (22/5).

Selanjutnya, ada 14 negara lain yang masuk gelombang kedua, yaitu Austria, Kanada, Denmark, Finlandia, Prancis, Jerman, Irlandia, Italia, Norwegia, Rusia, Spanyol, Swedia, Swiss, dan Inggris. Google memastikan ekspansi tambahan akan berlangsung pada akhir tahun 2018.

Sementara itu, layanan Apple Music telah menjangkau 115 negara, dan Spotify dapat ditemukan di 67 negara.

Bisnis layanan pengaliran musik saat ini memang terus berkembang. Menurut data International Federation of The Phonographic Industry, pada 2017 untuk pertama kalinya pendapatan dari pengaliran musik menggeser pendapatan penjualan CD dan unduhan digital.

Oleh karena itu banyak pihak yang tertarik untuk ikut ambil bagian merasakan keuntungan yang bisa diraup.

"Google punya keunggulan dengan YouTube yang digunakan oleh miliaran pengguna dan penonton dari seluruh dunia. Jadi, ini adalah kesempatan untuk mengalihkan sebagian pengguna ke YouTube Music atau ke versi premiumnya," kata Ali Mogharabi, analis di Morningstar Research, dikutip dari Reuters (17/5).

Baca juga: YouTube Menghadirkan Fitur Baru untuk Musik di Video

Related

Internet 5829382833561788741

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item