Misteri Gloomy Sunday, Lagu yang Memicu Bunuh Diri

 Misteri Gloomy Sunday, Lagu yang Memicu Bunuh Diri

Naviri.Org - Selama bertahun-tahun, ada sebuah lagu yang dianggap misterius sekaligus berbahaya, karena dianggap dapat memicu orang melakukan bunuh diri. Lagu itu berjudul Gloomy Sunday. Pada suatu waktu, Gloomy Sunday bahkan dituding sebagai pemicu bunuh diri orang-orang di Hungaria dan beberapa negara lainnya.

Bagaimana sebenarnya asal usul lagu Gloomy Sunday, dan siapakah penciptanya?

Dalam “Gloomy Sunday: Did The Hungarian Suicide Song Create a Suicide Epidemic?” (2008) yang terbit di Omega: Journal of Death and Dying (2008), Steven Stack, Karolina Krysinska, dan David Lester menuturkan bahwa melodi lagu ini digubah oleh Rezso Seress, seorang pianis dan komposer yang lahir di Hungaria pada 1889 dengan nama Rudolf Spitzer, kelahiran 1889.

Stack dkk., menelisik hubungan antara musik dan bunuh diri dengan mengambil contoh Gloomy Sunday. Mereka menelusuri bagaimana lagu ini menjadi mitos sejak dilarang diputar oleh BBC pada 1941 hingga 2002. Gloomy Sunday praktis jadi salah satu melodi paling terkenal dari era 1930an, setelah banyak musisi dunia yang menyadur lagu tersebut.

Terakhir, pada 1999, sutradara Jerman, Rolf Schuebel, merilis film fiksi berjudul Ein Lied von Liebe und Tod ("Lagu Cinta dan Kematian") yang menuturkan kisah seputar penciptaan Gloomy Sunday beserta orang-orang di sekitarnya yang mati tragis.

Namun, kisah dan nama-nama karakter dalam film tersebut melenceng jauh dari cerita sebenarnya. Dalam Ein Lied, dikisahkan bahwa Gloomy Sunday digubah seorang pianis restoran bernama Andras Aradi, yang jatuh cinta pada pacar bosnya. Setelah lagu itu populer ke seluruh dunia dan memancing gelombang bunuh diri, Andras merasa bersalah, dan akhirnya bunuh diri dengan pistol.

Kenyataannya, Seress bunuh diri pada 1968, bukan pada tahun 1940an sebagaimana yang dikisahkan dalam Ein Lied. Seress juga tewas setelah loncat dari jendela apartemennya, alih-alih mati dengan kepala tertembus peluru.

Namun, sebetulnya tak banyak yang diketahui tentang komposer Rezso Seress. Menurut keterangan yang digali Stack dkk., Seress adalah seorang Yahudi asal Hungaria yang tinggal di Paris, dan mencari penghidupan sebagai pianis dan penulis lagu. Pacarnya yang rewel menuntutnya untuk segera mencari pekerjaan tetap. Tahu permintaannya tidak dipenuhi, ia pun meninggalkan Seress.

Lama setelah berpisah, Seress berusaha menemui sang mantan kekasih. Tapi, pertemuan itu tidak pernah terjadi, sebab pacarnya memutuskan bunuh diri dan meninggalkan secarik kertas bertuliskan “Gloomy Sunday”. Ini baru satu versi. Hikayat lainnya menyebutkan bahwa yang bunuh diri adalah pacar Laszlo Javor, kawan Seress, penyair Hungaria, dan penggubah lirik Gloomy Sunday.

Suatu hari Seress duduk di apartemennya yang tengah diguyur hujan. Mendung dan suasana hati yang galau menghasilkan satu komposisi yang hanya dikerjakan dalam waktu 30 menit. Setelah ditolak dua kali oleh sebuah perusahaan rekaman, karya tersebut akhirnya diterima, direkam, dan siap diedarkan pada 1933.

Gloomy Sunday ternyata disukai banyak orang. Lirik lagu ini bahkan disadur ke bahasa Inggris oleh Sam M. Lewis dan Desmod Carter. Dengan batuan Lewis, komposer Amerikam Bob Allenm merekam lagu ini pada 1936.

Pada 1941, Gloomy Sunday kembali dinyanyikan oleh biduan jazz, Billie Holiday. Lama setelah itu, Ray Charles, Sinéad O’Connor, Elvis Costello, Sarah McLachlan, Sarah Brightman, Diamanda Galas, grup musik Christian Death, Heather Nova, dan Bjork turut menyanyikan lagu ini.

Stack dkk., mengatakan, dampak lagu ini baru terlihat pada 1936, tiga tahun setelah lagu ini dirilis. Pada tahun itu, sebanyak 17 orang dilaporkan bunuh diri setelah mendengarkan rekaman atau melihat pertunjukan langsung lagu Gloomy Sunday.

Aksi bunuh diri terkait Gloomy Sunday tidak hanya terjadi di Hungaria. Sebanyak 200 orang di sejumlah negara dikabarkan mati setelah atau dalam keadaan mendengarkan lagu ini. Caranya macam-macam, mulai dari loncat dari lantai 7 ketika lagu tersebut diputar, atau menenggelamkan diri di sungai bersama piringan hitam Gloomy Sunday.

Stack juga menyebutkan kasus di mana secarik kertas berisi lirik Gloomy Sunday ditemukan di TKP. Ada pula cerita seseorang yang setelah mendengarkan lagu ini langsung berderma kepada pengemis dan loncat ke sungai.

Menurut rumor, kasus-kasus bunuh diri ini menyebabkan Gloomy Sunday dilarang diputar di muka umum di beberapa negara seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis. Namun, lagi-lagi, itu hanya rumor yang sulit dilacak kebenarannya.

Demikian pula berbagai macam kisah bunuh diri terkait Gloomy Sunday. Keduanya sulit dibuktikan kebenarannya, meski BBC telah mengonfirmasi bahwa lagu tersebut memang pernah dilarang di Inggris.

Tapi tepatkah Gloomy Sunday dikutuk sebagai biang kerok bunuh diri massal?

Kasus bunuh diri beruntun di Hungaria pada 1936 punya latar belakang yang kompleks. Pada 1933 ketika Gloomy Sunday dirilis, Depresi Besar sedang menyapu dunia. Krisis ekonomi yang bermula dari jatuhnya pasar saham Wall Street di New York pada 1929 pelan-pelan memporak-porandakan ekonomi AS, kemudian Eropa. Uniknya, salah satu simbol paling kuat dari krisis ini adalah aksi bunuh diri para pialang saham. Mereka loncat dari gedung, bakar diri, menembak diri sendiri, atau lompat ke sungai.

Efek Depresi Besar juga sampai ke Hungaria, dan puncaknya terjadi pada 1933. Angka pengangguran meningkat, rezim fasis Gyula Gömbös berkuasa sejak 1932. Setahun kemudian, Gömbös memutuskan untuk membangun aliansi dengan Jerman yang saat itu diperintah Nazi. Pada 1938, rezim dan Kálmán Darányi, suksesor Gömbös, mulai mendeportasi orang Yahudi ke kamp-kamp konsentrasi.

Dalam buku Kasztner's Train (2007) yang mengisahkan upaya penyelamatan orang-orang Yahudi dari kamp konsentrasi Hungaria, Anna Porter menyatakan bahwa Seress pun dikirim ke kamp kerja paksa, tetapi selamat. Seorang perwira Nazi penggemar Gloomy Sunday ternyata mengenali Seress. Sang perwira menolong Seress dan mengungsikannya ke sebuah rumah sakit.

"Jadi ada kemungkinan bahwa gejolak politik dan krisis ekonomi saat itu berinteraksi dengan lagu (Gloomy Sunday) ... Kondisi-kondisi penyebab bunuh diri mungkin saja memicu aksi bunuh diri beruntun," tulis Stack.

Baca juga: Misteri Jerit dan Ratapan dari Kedalaman Bumi

Related

Music 4811232326082540718

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item