Mengapa Ada Artis-artis yang Masuk Bisnis Prostitusi?

Naviri Magazine - Kasus prostitusi artis pernah bikin heboh di Indonesia. Kehebohan itu muncul bukan hanya karena pelakunya para artis, tapi juga tarifnya yang konon sangat fantastis. Saat berita itu mencuat, sang mucikari—yang kerap disebut dengan inisial RA—ditangkap dan diajukan ke pengadilan, sementara artis-artis yang terlibat hanya mendapatkan pembinaan.

Sebagian masyarakat bertanya-tanya, mengapa ada artis-artis yang sampai masuk bisnis prostitusi? Bukankah menjadi artis bisa menghasilkan banyak uang? Bukankah menjalani kehidupan sebagai selebriti bisa mendatangkan penghasilan besar? Mengapa sampai masuk bisnis prostitusi?

Ada beberapa hal yang melatari artis-artis tertentu sampai masuk bisnis prostitusi, dari faktor pergaulan sampai untuk mendapatkan uang. Berikut ini uraiannya.

Menutupi biaya perawatan yang mahal

Menjadi artis bisa dibilang memiliki ‘maintainance’ yang mahal. Setiap beberapa hari sekali ke salon untuk menata rambut, beberapa kali seminggu massage dan spa, beberapa kali sebulan facial, dan sebagainya. Penampilan menjadi modal besar selebritis.

Apalagi dunia kosmetika kini makin canggih, sehingga perlu biaya mahal untuk bisa mendapatkannya. Misalnya sulam alis, tanam benang, bleaching gigi, dan sejenisnya. Biaya setara dengan hasil, membuat banyak artis rela merogoh berapa pun demi tetap kelihatan mempesona, seperti pertama kali fans jatuh cinta pada penampilan mereka.

Pergaulan di kalangan artis

Tidak mudah bertahan di antara ingar bingar dunia keartisan, terutama jika tidak bisa mempertahankan gaya hidup layaknya seorang artis. Bukan hanya karya, tetapi gaya hidup yang berkaitan dengan gengsi dan pergaulan. Misalnya punya mobil mewah, tas branded, eksistensi di kalangan artis senior, dan sejenisnya.

Memiliki uang adalah salah satu cara paling mudah untuk bisa mempertahankan eksistensi di kalangan public figure. Ketika honor tidak lagi mencukupi atau pamor sedang meredup, cara apapun bisa dihalalkan demi mendapatkan uang, termasuk prostitusi.

Honor artis kurang mencukupi

Popularitas artis masa lalu dan masa kini memang jauh berbeda. Artis yang belum memiliki label ‘legendaris’, dianggap artis yang terkesan karbitan, populer dengan instan, dan sejenisnya. Pendapatan yang tidak tentu, dan ketenaran yang tak selamanya, menjadi faktor yang ‘mendesak’ seorang selebritis atau pendatang baru mempertahankan gaya hidup seperti orang terkenal.

Gaya hidup memang kadang bisa menjerumuskan. Membuat honor terasa tidak pernah cukup, karena terlalu banyak yang diinginkan. Kebetulan ada ‘jalur cepat’ yang menawarkan nominal menggiurkan. Maka mereka pun mengambil kesempatan itu.

Pamor naik dengan mudah

Bisa dibilang, menjadi artis di masa kini berbeda dari artis zaman dulu. Jika dulu kebanyakan artis memulai dari nol, sekarang banyak artis yang bisa terkenal mendadak. Bahkan, saat kita menonton siaran infotainment, kadang kita atau presenternya sendiri heran dengan sosok ‘siapa’ artis yang sedang menjadi berita. Hits karena gosip, padahal namanya belum pernah didengar dalam kancah hiburan.

Dengan menyambi dalam jaringan prostitusi, bisa sedikit membuka kesempatan untuk dikenal masyarakat. Menurut beberapa informasi, motivasi pertama jelas uang.

Namun, selain itu, juga bisa memberikan peluang lain bagi model dan pendatang baru untuk lebih populer. Misalnya mendapat tawaran tampil dan sejenisnya, yang lebih mudah menggunakan ‘pelicin’ lewat jalur ini.

Memuaskan diri sendiri

Sudah tenar dan mendapat banyak uang tidak menjamin seorang artis tidak ingin masuk dalam bisnis prostitusi. Selain pengaruh pergaulan, bisa juga karena dorongan diri sendiri.

Ada yang ingin memuaskan ambisi secara materi, atau ada juga yang memang memiliki dorongan dari diri sendiri untuk memuaskan keinginan atau hasrat seksual.

Baca juga: 10 Model Majalah Playboy Terpanas Sepanjang Masa