Indonesia di Bawah Ancaman Perang Dagang dengan Amerika

 Indonesia di Bawah Ancaman Perang Dagang dengan Amerika

Naviri Magazine - Perang di zaman sekarang tidak harus berupa perang yang melibatkan persenjataan seperti di masa lalu, karena ada bentuk perang lain yang bisa terjadi pada masing-masing negara, yaitu perang dagang. Ketika dunia sudah menjadi tempat yang saling terkait, dan masing-masing negara sudah saling tergantung satu sama lain, perang dagang akan sama seriusnya dengan perang persenjataan.

Jika tempo hari kita mendengar ribut-ribut adanya perang dagang antara Amerika dengan China, kini Indonesia yang ada di bawah ancaman perang dagang dengan negeri Paman Sam.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan peringatan kepada Indonesia agar berhati-hati dalam hubungan perdagangan. Ketua Tim Ahli Wakil Presiden, Sofjan Wanandi, mengatakan, Trump telah berencana mencabut perlakuan khusus terhadap Indonesia di bidang perdagangan.

"Trump sudah memberi kita warning. Kita bicara sama dia mengenai beberapa aturan mengenai special treatment tarif yang dia kasih ke kita mau dicabut, terutama tekstil," ungkap Sofjan di Permata Kuningan, Jakarta, Kamis (5/7).

Menurutnya, ekonomi AS memang sedang membaik. Namun, di sisi lain, hal tersebut menurut Sofjan membuat Trump menjadi bersikap seenaknya terhadap negara lain. Kini, Indonesia pun berpotensi menghadapi perang dagang dengan AS.

"Ekonomi AS bukan main pertumbuhannya. Mal penuh, restoran penuh, pengangguran paling kecil, dan dia berbuat seenaknya. Dia akan melakukan apakah besok jadi perang dagangnya atau tidak," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi Sukamdani, juga menyatakan hal serupa. Menurut Haryadi, Trump bakal menerapkan perang dagang tidak hanya dengan China. Namun juga dengan semua negara yang memberikan ancaman defisit. Bahkan menurut Hariyadi, fasilitas preferensi bea masuk (Generalized System of Preferences/GSP) untuk tekstil sudah dicabut.

“Jadi memang ini tantangan ke kita. Yang saya tahu tekstil ya, tekstil sudah dicabut sejak Januari lalu. Udang dan kepiting saya enggak begitu yakin ya, karena kita masuk ke AS mungkin tidak sebesar Vietnam atau yang lainnya. Memang secara keseluruhan Trump melihatnya yang dia defisit dipotong saja semuanya. Mudah-mudahan tidak sampai ke sana ya,” tutupnya.

Baca juga: Dampak yang Terjadi dari Perang Dagang AS dan Cina

Related

News 2322939930151118842

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item