Mewaspadai Masalah Hipertensi pada Anak-anak Muda

Mewaspadai Masalah Hipertensi pada Anak-anak Muda

Naviri Magazine - Istilah hipertensi atau darah tinggi mungkin membuat kita berpikir bahwa masalah itu hanya dialami kalangan lanjut usia. Karena nyatanya selama ini mungkin kita telah terbiasa dengan orang-orang tua yang mengalami masalah hipertensi.

Namun, sebenarnya, tekanan darah tinggi bukan hanya terjadi pada orang tua atau lanjut usia, namun juga bisa terjadi pada anak-anak atau kaum dewasa muda.

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dari RS Jantung Harapan Kita, Bambang Widyantoro, menjelaskan penyebab hipertensi pada anak berbeda dari orang dewasa.

Hipertensi pada orang dewasa umumnya berkaitan dengan faktor usia dan pola hidup tidak sehat. Sedangkan hipertensi bayi dan anak adalah hipertensi sekunder atau didasari penyakit lain.

"Jadi karena dia punya penyakit jantung bawaan, kelainan di pembuluh darah yang memang bawaan, sehingga menyebabkan tekanan darah tinggi. Atau, ada kelainan di pembuluh darah ginjal yang menyebabkan pembuluh darah tinggi, meskipun masih anak-anak," demikian penjelasan Bambang.

Dia menjelaskan, penyakit jantung bawaan 90 persen belum diketahui penyebabnya. Namun, 10 persennya adalah karena kondisi bayi dalam kandungan ibu. Misalnya, ketika ibu pada awal kehamilan masih merokok atau mengonsumsi jamu-jamuan.

Namun, Bambang tak mengetahui angka pasti kasus hipertensi anak tersebut. "Yang berhubungan dengan penyakit jantung bawaan, datanya delapan dari 1.000 bayi yang lahir normal. Tapi tidak semua penyakit jantung bawaan tensinya tinggi," tuturnya.

Ketika orangtua melihat ada indikasi tekanan darah bayi atau anak tinggi, langkah yang harus dilakukan adalah memeriksa penyebab dasarnya. Bisa jadi, bayi atau anak tersebut mengalami gangguan jantung, pembuluh darah atau ginjal.

"Dicari tahu penyebab dasarnya apa, kalau sudah ketahuan baru penyebab dasarnya dikoreksi atau diobati," tuturnya.

Sementara hipertensi pada usia dewasa muda (18-22 tahun), lanjut Bambang, disebabkan dua faktor, yakni obesitas dan merokok. B

Menurut dia, banyak kaum dewasa muda pada kategori tersebut mulai merokok sejak usia Sekolah Menengah Pertama (SMP). Padahal, racun yang ada pada rokok berpotensi membuat pembuluh darah mengeras, dan mengakibatkan tekanan darah tinggi. Begitu pula dengan obesitas.

"Jadi tentu tren untuk hipertensi usia muda jelas harus menurunkan berat badan dan berhenti merokok," ucap Bambang.


Related

Health 1673576063304037236

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item