Misteri Pembangunan Bunker Rahasia untuk Menghadapi Kiamat

Misteri Pembangunan Bunker Rahasia untuk Menghadapi Kiamat

Naviri Magazine - Vivos Project adalah sebuah proyek yang dilakukan oleh perusahaan bernama The Vivos Group, yang berbasis di California, Amerika Serikat, yang didirikan oleh Robert Vicino. Tujuan Vivos Project adalah membangun bunker-bunker dengan kekuatan luar biasa, yang sanggup melindungi penghuninya dari kemungkinan datangnya kiamat atau kehancuran bumi, dalam apa pun bentuknya.

Project Vivos tak hanya ada di Amerika Serikat, namun kini berada dan terus dibangun di beberapa tempat lainnya, bahkan di luar AS. Mereka juga membuat bangunan serupa, misalnya di Cheko dan Jerman, bahkan ada yang sedang dikerjakan di Korea Selatan. Berikut ini uraiannya.

The Oppidum, Czech Republic, Eropa

The Oppidum adalah bunker untuk para miliuner dan kaum elite yang berada di Republik Cekoslovakia, yang dijuluki sebagai ‘bunker billioner terbesar di dunia’. Bunker bawah tanah seluas 323.000 kaki persegi di jantung Eropa itu secara khusus dibangun untuk menyambut akhir dunia.

Dirancang untuk satu pemilik saja, The Oppidum adalah tempat penampungan pribadi terbesar di dunia, dan memiliki helipad pribadi, ruang bawah tanah mewah, dan koridor rahasia, yang menghubungkan bangunan di atas dengan yang ada di bawah.

Hal itu memungkinkan penghuninya mengakses keselamatan dengan cepat ketika bahaya mengancam. Bahkan lokasinya dipilih secara strategis di Eropa tengah, di daerah pedesaan dekat Praha yang tidak diketahui orang, dan kurang dari dua jam dari London dan Moskow jika menggunakan jet pribadi.

Selain ruangan-ruangan super mewah, bunker kiamat ini memiliki banyak fasilitas mewah lainnya, di antaranya tempat spa, kolam renang, fitness center, bar, restoran, billiar room, bahkan galeri lukisan. Selain itu, logistik, kemampuan dan fasilitas akomodasi di bunker ini dipersiapkan untuk dapat menyuplai kehidupan lebih dari 10 tahun lamanya tanpa bantuan dari dunia luar.

Indiana Shelter, Indiana, USA

Indiana Shelter adalah tempat penampungan pertama yang lengkap milik Vivos. Bunker ini terletak di Indiana, Amerika Serikat.

Indiana Shelter dibangun AS selama Perang Dingin (Cold War), antara blok barat (sekutu AS dan NATO) dan blok timur (sekutu Uni Soviet) untuk menahan serangan langsung bom nuklir setara 20 megaton.

Dengan akomodasi untuk 80 orang, kompleks bunker di Indiana ini telah habis terjual sejak lama, dengan harga masing-masing sekitar US$ 35.000 dollar AS di waktu itu.

Europa One, Deutschland (Jerman), Eropa

Vivos juga melirik keuntungan untuk menambah surplus ketika terjadi Perang Dingin dengan Uni Soviet. Kemudian, Vivos mulai membangun kembali kompleks-kompleks shelter atau bunker bawah tanah lainnya, kali ini seluas 250.000 kaki persegi (2,3 ha).

Kompleks bunker yang terletak di Rothenstein, Jerman, ini menjadi tempat tinggal mewah di bawah tanah untuk menampung hingga 1.000 orang, yang dinamai Europa One.

Selain ruangan yang serba mewah, fasilitas untuk para miliuner dan para elite dunia ini beberapa di antaranya adalah kebun binatang kecil, penyimpanan harta budaya, hingga bank gen untuk menyusun kembali tanaman dan hewan setelah terjadi kemungkinan peristiwa kepunahan.

xPoint, South Dakota, USA

Rich-Post Apocalypse: Vivos xPoint a.k.a. Ft. Igloo Black Hills Ordnance Depot, South Dakota, USA, memiliki 575 bunker beton dan baja bawah tanah.

Pada tahun 2016, Vivos mengakuisisi bekas Pangkalan Angkatan Darat AS yang sebelumnya dikenal sebagai Ft. Igloo Black Hills Ordnance Depot, terletak di South Dakota, AS, yang dinamai Vivos xPoint.

Vivos xPoint yang berada pada kordinat 43°10'10.7?N 103°55'30.6?W ini, memiliki 575 bunker beton dan baja bawah tanah, yang awalnya dibangun oleh Army Corps of Engineers pada tahun 1942 sebagai benteng militer yang digunakan untuk menyimpan bahan peledak dan amunisi.

Sejak 1967, ketika pangkalan itu pensiun, pangkalan itu digunakan sebagai peternakan sapi. Vivos telah mengubah kompleks seluas 18 mil persegi ini menjadi “komunitas penampungan pribadi terbesar di dunia”, karena sebanyak 5.000 orang dapat bertahan hidup hampir di setiap peristiwa bencana dan juga dampak akibatnya.

Setiap bunker mampu menampung hingga 24 orang, dengan pasokan makanan, air, bahan bakar, dan persediaan higienis selama satu tahun atau lebih. Biaya sewa selama 99 tahun untuk bunker ini senilai US$ 1.000 per tahun, ditambah deposit US $ 25.000 dibayar di muka. “XPoint” diciptakan sebagai, “Titik waktu bagi yang selalu mempersiapkan diri dan bertahan.”

Atchison Shelter, Kansas, USA

Pada 2013, Vivos mengakuisisi hak pembelian untuk sebagian besar Atchison Storage Facility, atau Fasilitas Penyimpanan Atchison, sebuah tambang batu kapur seluas 2,700,000 kaki persegi (25 ha) di Atchison, Kansas, yang sebelumnya dimiliki oleh Angkatan Darat AS, dan mengumumkan rencana untuk mengubahnya menjadi “tempat penampungan bawah tanah pribadi terbesar di dunia”, yang menampung 5.000 orang.

Pada Juni 2014, Vivos membatalkan proyek Kansas, karena kekhawatiran para ahli geologi Angkatan Darat tentang stabilitas struktural bekas tambang batu kapur setelah mengalami sejumlah kubah dari batu kapur runtuh. Namun, kendala itu bisa ditanggulangi, dan proyek ini terus berjalan hingga akhirnya berhasil dibangun dengan harga termurah, sebesar US$ 2,3 juta dollar AS.

Selain shelter dan bunker-bunker tersebut, masih ada banyak bunker lainnya di dunia. Beberapa shelter bawah tanah tersebut di atas ada yang dirancang untuk beberapa orang saja, untuk puluhan orang, atau bahkan ratusan individual.

Baca juga: 10 Dokumen Paling Rahasia di Dunia dengan Isi Mencengangkan

Related

Mistery 148525038559360674

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item